chapter 43

7 2 0
                                    

Andro pun menjelaskan.

Sementara itu kami disiksa.

Kami terus disiram menggunakan air yang sangat dingin.

Gaby menggigil kedinginan.

"K-kakk, d-dinginn kak".-  gaby lemah dan gemetaran

Dia sangat tersiksa, didalam vaginanya di masukkan semacam alat sex yang membuatnya kesakitan dan mendesah setiap kali alat itu di nyalakan.

Aku menangis melihatnya tersiksa hingga ia sangat kelelahan.

Brian menyusun sebuah rencana untuk mencari lokasi rumah itu, menggunakan putra sebagai sandera.

Aku terus memberontak, sehingga bos gangster itu masuk.

"Lepaskan dia, dan bunuh aku!".- teriakku.

"Lepaskan dia? Lihat, kau tidak tergoda melihatnya telanjang?".- jawabnya

Ia mencambuk gaby.

Ia membawa semacam katana kecil untuk upacara harakiri, dan membuat robekan dimata sebelah kananku secara vertikal menggunakan katana itu.

"Kita sama sama penyiksa ares, kau jangan naif".- ucapnya tersenyum.

"Aku hanya memancing anak mafia terbesar itu dan membunuhnya, itu saja".- sambungnya.

Gaby sangat tersiksa dan menangis kesakitan.

"Tolong, jangan siksa dia".- ucapku memohon

"Okee, tukar dia, dudukan wanita itu".- ucapnya.

Rantai gaby pun di ulur menggunakan katrol sehingga gaby terkapar.

Ia sangat kelelahan sehingga tak bisa bangkit berdiri.

Ikatanku di kursi, dan pada saat mereka melepasnya, dengan agresif aku menghahar 2 orang itu, sehingga membuatnya pingsan.

Namun aku tembak menggunakan stun gun yang membuatku kesetrum.

"Hahaha apa gunanya kau lari?, kami lengkap disini".- ucapnya tertawa.

Aku kembali diikat secara berdiri.

Dan tersiksa, namun aku bersyukur karena gaby tidak merasakan siksaan lagi.

Brian pun mendapat lokasi rumah itu, dan pergi kesana, menggunakan putra sebagai umpan.

"Kau lari, kubunuh seluruh keluargamu".- brian mengancam.

Ia membawa brian masuk ke dalam rumah itu.

Brian menggunakan satu mobil tanpa awak, sebagai umpan.

Didalam mobil itu ada semacam bom rakitan yang akan meledak menggunakan remote yang di pegang oleh brian.

Memancing anak buah gangster itu, brian mendesain mobil itu menggunakan boneka dam musik rock yang keras.

Mobil itu dikerumuni langsung dengan anak buah gangster itu.

"Tuan, kau tersesat?".- tanya orang itu.

Karena kesal ia membuka pintu mobil secara paksa, dan memeriksa semacam benda yang tertutup kain hitam.

Ia membukanya dan melihat 5 tabung besar yang bertuliskan.

"KENTUT LUCIFER 5000"

Dan brian meledakkannya, sehingga anak buah gangster yang mengerumuninya tewas dengan sadis.

Ledakannya sangat besar sampai menghancurkan dinding depan rumah itu.

Semua anak buahnya pun berhamburan keluar membawa senjata.

"Itu mereka! Hahaha habisi mereka".- bos gangster itu berteriak.

"Lihattt kan, dia terpancing haha".- ucapnya.

Ia meninggalkan kami.

Aku berusaha menghancurkan katrol itu dengan menarik-narik rantaiku.

"Kakak, itu kak andro ya?".- tanya gaby lemas.

"Iyaa, itu mereka, bertahan lah gaby kumohon".- ucapku memohon.

"Iyaa kak, kalau aku ngga bisa nahan sampein ke kak andro, aku minta maaf, dan jangan berantem terus yaa kak".- ucap gaby lemas.

"Gaby gabyy gabyy! Tetap denganku".- ucapku terus memaksa lepas dari rantai itu.

Akhirnya katrol itu pun rusak dan membuatku terjatuh.

"Gaby, gaby kumohon teriaklah sekencang-kencangnya".- ucapku

"Haaahhh, gabisa kak".- jawabnya lemas.

Satu anak buah pun melewati ruangan kami, dan menyadari aku tidak ada, dan ia masuk ke ruangan itu.

Ia adalah si pemegang kunci.

Brian pun memancing mereka keluar dari rumah itu.

Dan berperang melawan mereka.

Dengan rantai yang masih berada di tanganku, aku mencekik pemegang kunci itu hingga tewas dan mengambil kuncinya.

Aku melepaskan diriku dan gaby.

"Aduh gaby, aku belum menemukan pakaianmu".- ucapku

"Ahhaa".- ucapku

Aku memakaikan gaby baju si pemegang kunci itu, dan menggendongnya keluar.

TO BE CONTINUE

cerita ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang