HAPPY READING
✨✨✨
Setiba nya di Bangkok, member aespa dan manager mereka menuju hotel yang sudah di sediakan. Jadwal konser mereka di Bangkok yaitu selama dua hari
Sesampainya mereka di hotel, mereka menuju kamar masing-masing, Karina sekamar dengan Winter dan Giselle sekamar dengan Ningning.
Setelah merapikan kopernya, Karina dan Winter merebahkan tubuhnya di kasur "hah. . . akhirnya kita sampai" ucap Karina
Winter menengok ke arah Karina "kau benar eonni, hari ini kita bisa bersantai, besok pagi kita harus melakukan rehearsal" ucap Winter
Karina mengambil ponselnya, lalu dia memberikan pesan kepada park ahjumma
Karina menaruh ponselnya di meja samping tempat tidurnya, ia ingin mengganti pakaiannya "Minjeong-a aku titip koper ku, jaga baik-baik takut ada maling" ucap Karina
"yakk eonni kau kira aku ini apa eohh, tenang saja aku akan menjaganya, kalau bisa aku buang koper mu agar kau tenang" winter menjulurkan lidahnya meledek Karina
"aku hanya bercanda Minjeong-a, yasudah aku ganti baju dulu" Karina tertawa meninggalkan Winter
====
di negara lain seorang pria sedang berada di supermarket, selepas dari supermarket pria tersebut berjalan ke arah taman. Pria tersebut memakai topi dan masker untuk menutupi wajahnya, siapa lagi jika bukan Lee Jeno.
sehabis dari supermarket, Jeno ingin sekali mampir ke taman dekat situ, karna disana banyak sekali anak kecil, ia sangat menyukai anak kecil. Setibanya jeno di taman ia pun duduk di kursi yang tersedia di taman
Jeno melihat sekeliling, ia tersenyum melihat anak anak yang sedang bermain. Setelah melihat lihat Jeno berdiri dari tempat duduknya, ketika ingin berbalik badan Jeno tidak sengaja menabrak stroller, Jeno pun langsung menoleh. Jeno meminta maaf kepada ahjumma yang sedang membawa stroller bayi
"maafkan aku ahjumma, aku tidak melihat" ucap Jeno sambil membungkuk
"tidak apa apa nak, lain kali kau harus hati-hati" ahjumma itupun tersenyum
mata Jeno mengarah ke stroller, ia melihat siapa yang ada di stroller tersebut, merasa tidak asing dengan wajah bayi tersebut "sepertinya aku mengenal bayi ini" ucap batin jeno
bayi itu menatap Jeno, Jeno yang ditatap bayi itu pun tersenyum "hai bayi kecil, sepertinya aku pernah melihat mu" Jeno menatap ke arah ahjumma "ahjumma apa aku boleh bertanya, nama bayi ini Junho bukan?" ucap Jeno
ahjumma itu terkaget "Ba. . . . bagaimana kau bisa tau" Jeno tertawa kecil "ini adik Karina kan? dia pernah membawa bayi ini ke agensi ahjumma, Karina itu juniorku" ucap Jeno, ahjumma itu mengerutkan keningnya "junior mu? berarti kalian satu agensi?" tanya ahjumma
"benar, kami satu agensi" ucap Jeno, ahjumma hanya menangguk menanggapi Jeno. Terdengar suara tangisan, ternyata berasal dari dalam stroller, kedua orang dewasa berbeda umur itu menengok ke arah suara, mereka melihat Junho menangis, ahjumma yang melihatnya langsung menggendong Junho, namun bayi itu tidak berhenti menangis. Tidak tinggal diam ahjumma mengambil dot yang berisikan susu dan memberikan nya kepada junho, tetapi Junho menolak dot yang diberikan ahjumma. Jeno yang melihat kejadian itu langsung meminta izin untuk menggendong Junho, tidak berlangsung lama tangisan junho pun mereda. Junho mengemut jempolnya "sepertinya Junho lapar" ucap Jeno, ahjumma memberikan dot susu itu kepada Jeno, Jeno memberikannya kepada junho. Junho yang menerima dot dari Jeno langsung meminumnya dengan lahap
tidak butuh waktu lama Junho sudah menghabiskan susunya, Jeno menaruh dot itu lalu menggendong Junho dengan kepala Junho berada di bahunya, agar bayi itu sendawa. Tidak lama kemudian Junho pun ber sendawa, ahjumma yang melihatnya menatap kagum kearah Jeno "bagaimana kau tau caranya menyendawakan bayi" tanya ahjumma, Jeno menengok ke arah ahjumma dan menjawab "aku sering melihat di TV" jawab Jeno sambil menepuk-nepuk punggung Junho
"kau keren sekali nak, masih muda tetapi sudah tau cara merawat bayi, jika kau sudah mempunyai anak pasti kau akan menjadi ayah idaman" puji ahjumma kepada Jeno, Jeno yang telah dipuji itu tersenyum "ahh aniyo ahjumma, biasa saja" ucap Jeno
Jeno melihat Junho yang sudah tertidur pulas itu langsung menaruhnya di stroller dan menutup atap stroller itu "terima kasih sudah membantu ku, oh iya aku belum tau nama mu nak" ucap ahjumma
"tidak masalah ahjumma, namaku Lee Jeno" jawab Jeno
"ahh Lee Jeno, nama yang bagus" ucap ahjumma
"terima kasih atas pujiannya ahjumma" Jeno tersenyum
"Jeno-ssi, apa aku boleh minta bantuan mu?" tanya ahjumma
"tentu saja, ahjumma ingin minta tolong apa" jawab Jeno
"ibunya Junho sedang pergi untuk beberapa minggu, anak ku baru saja menelpon ku tadi pagi, dia menyuruhku untuk pulang karna dia sakit, tapi aku tidak bisa meninggalkan Junho. Karna hanya kau teman Jimin yang ku kenal, boleh aku minta tolong kau menjaga Junho sementara waktu" Jeno yang mendengarnya terdiam sejenak, ada banyak pertanyaan di kepalanya
"memangnya ayah dan kakak karina kemana ahjumma" tanya jeno
"sejujurnya aku tidak tau mereka, Junho hanya tinggal bersama ibu dan para imo nya" Jeno terdiam "siapa ibunya Junho?" tanya Jeno "tapi kau harus janji padaku untuk merahasiakan ini dari siapapun Jeno -ssi" jeno terdiam lalu mengangguk "aku janji ahjumma" ucap Jeno
"ibu Junho adalah Karina, junior mu" Jeno yang mendengarnya terkaget "bagaimana bisa, apakah Karina sudah menikah?" tanya Jeno, ahjumma menggeleng "dia belum menikah" perkataan ahjumma itu membuat Jeno makin kaget
"bagaimana, apa kau bisa menjaga Junho Jeno-ssi" Jeno langsung tersadar dari lamunannya "aku bisa ahjumma, kebetulan aku sedang free untuk beberapa hari ini" ucap Jeno
"terima kasih Jeno-ssi, karna hanya kau yang aku percaya untuk menjaga Junho, nanti aku akan memberitahu Jimin tentang ini, boleh aku minta nomor mu?" Jeno memberikan nomornya kepada ahjumma
"nanti akan aku kabari, kau janji untuk merahasiakan ini kepada siapapun, aku takut jika kau membocorkannya akan membuat Jimin terkena masalah" mendengar kekhawatiran ahjumma Jeno pun tersenyum "ahjumma tenang saja aku janji akan merahasiakan ini" ucap Jeno
"baiklah kalau begitu aku pergi dulu nanti akan ku kabari jika aku sudah memberi tau jimin, sekali lagi terima kasih Jeno-ssi" ahjumma pun meninggalkan jeno, Jeno membungkuk memberi hormat
tinggallah Jeno seorang, ia sedang memikirkan sesuatu
"kenapa dia berbohong kalau Junho adiknya, aku harus menanyakannya kepada Karina" ucap batin Jeno, lalu Jeno pergi meninggalkan tamanHaiii, apa kabar??
aku harap kalian ga bosan baca cerita aku yaaa, dankeschön udah mampir ke lapak ini🐭❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
my secret baby || Jenrina
Fanfic"tidak mungkin" karina mengacak rambutnya memikirkan sesuatu yang semoga saja bukan apa yang dia pikirkan nya saat ini "semoga apa yang aku pikirkan itu salah, tapi aku juga harus memastikan nya agar aku tenang" ucap karina dalam hati