***
Kencangnya angin malam tidak mengurungkan niat Shani untuk keluar. Jadi disini lah dia sekarang, di tempat yang selalu dia dan teman-temannya kunjungi. Hanya saja kali ini dia pergi sendiri tanpa teman-temannya.
Ingat kan minimarket kemarin? Sebenernya yang mengenalkan tempat ini adalah Adel. Adel dan teman-temannya selalu disini, kenapa disini? Karena...
"Ci Shani?" Tanya Eli yang berada di tempat kasir menatap bingung ke arah Shani.
Tempat ini milik Eli, keluarga Eli memiliki usaha Minimarket. Cabangnya sudah banyak, sedangkan yang ini sengaja Eli minta. Tadinya iseng saja karena ingin bangun minimarket yang dekat dengan tempat tinggalnya disini. Lama-lama dia betah, apalagi ada tempat khusus dia dan teman-temannya selalu berkumpul disini.
"Mau beli sesuatu?" Tanya Eli pada Shani yang sedari tadi terdiam saja.
Tidak mengatakan apapun, tidak juga membawa barang belian jika saja dia benar ingin membeli sesuatu. Eli juga sedikit ngeri dengan memar di wajah Shani. Memang tidak terlalu parah seperti punya Adel, hanya saja dia terbiasa melihat wajah sempurna Shani.
'Emamg dasar bocah satu' Maki Eli di dalam hati untuk Adel karena sudah menciptakan memar di wajah Shani yang sempurna itu.
"Ci~" Panggil Eli lagi.
Sekarang Eli malah merasa merinding, dia menatap ke sekitar tidak ada siapapun. Dia jadi meragukan kalau Shani yang sekarang bukan Shani yang asli. Bisa saja hantu jadi-jadian kan? Amit-amit deh.
"Eliiii" Teriak seseorang, siapa lagi kalau bukan Oniel yang datang bersama Olla.
Kegirangan Oniel tiba-tiba surut saat melihat sosok Shani. Bagaimana pun dia masih segan jika berhadapan dengan Shani. Sama seperti Olla yang berdiri mematung di sebelah Oniel.
Mereka berdua menatap Eli seakan meminta penjelasan, sedangkan Eli mengangkat bahunya tanda dia juga tidak tahu.
"Kalian merokok?"
Dari sekian banyaknya hal yang bisa Shani katakan atau tanyakan, kenapa harus bertanya itu?
Shani kini menatap ke arah Oniel dan Olla yang sudah semakin menegang di tatap seperti itu oleh Shani. Apalagi setelah pertanyaan tadi, gimana mereka gak senam jantung coba?
Karena tidak ada jawaban dari dua manusia itu, Shani beralih menatap Eli. Eli dengan cepat menggelengkan kepalanya, dia tidak merokok. Bisa-bisa kena hukum oleh orang tuanya. Belum lagi dia punya teman super tahu aturan dan posesif seperti Gita.
"Kalau merokok boleh gak?"
"Hah?!!"
Gak salah itu? Shani minta izin sama mereka atau gimana? Lagian seorang Shani Indira Natio, manusia yang selalu menaati aturan, sekarang kepikiran untuk merokok.
"Gak beres nih otaknya" Bisik Oniel pada Olla dan membuat Olla langsung menyikut Oniel.
Suara Oniel, walaupun berbisik pun masih terdengar.
"Yang gak beres mental saya" Jawab Shani singkat membuat Oniel menegang.
Setelah itu, Shani berlalu begitu saja dari tempat kasir. Dia berkeliling minimarket untuk mencari cemilan. Sedangkan si manusia dua dan Eli masih mematung di tempatnya. Mimpi apa sampai-sampai bisa mengalami hal ini, aneh sih menurut mereka. Tidak seperti biasanya.
*
"Git, janji ya lu hari senin sekolah!" Ujar Chika sambil menyodorkan jari kelingkingnya, mengajak Gita untuk berjanji keliling dengannya.
Gita menghelakan nafasnya, dia dengan pasrah menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Chika. Chika tampak tersenyum, akhirnya satu temannya ini akan bersekolah lagi. Walaupun sepenuhnya itu karena Zaid yang memaksa Gita untuk sekolah lagi, yang penting Chika senang jika Gita sekolah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2]
FanfictionGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...