chapter 45

11 2 2
                                    

Brian keluar dari ruangan itu sembari merokok.

Sementara kami menuju ke rumah sakit, makin jauh perjalanan tingkat kesadaran andro makin turun.

"Hey, hey heyy tetap disinii, buka matamu ayolah kumohon".- ucapku panik.

Gaby menangis melihat andro.

Ia memeluk andro sembari menangis kencang.

"Kakak kuatt yaaa".- gaby menangis

"Gaby gaby kau juga belum pulih gaby".- ucapku.

"Ga-by ma a fin ka kak, ga bisa lin dungi ka mu".- andro sesak

"Brian, mana dia?".- tanya andro.

"Brian ada tenang kok sebentar tetap sama kita andro".- ucapku.

"Jul, ga-bisa".- andro menggelengkan kepala.

"A-aku se nang ka lian selamat, haha".- ucap andro sesak.

Andro menggenggam tangan gaby dengan erat.

"Kak, tangannya dingin".- ucap gaby.

"Ka mu ka lo ada apa apa, lapor kak brian ya".- andro tersenyum.

"Dia pasti bantu kamu".- sambungnya.

"Sudah se le sai".- ucapnya

Dan tak sadarkan diri

Lalu kami sampai.

Dokter langsung mengambil langkah cepat untuk menanganinya, sementara gaby juga sedang di periksa, dan lukaku pun mendapat jahitan.

Sementara itu brian.

"Bagaimana aku pulang ya?".- ucapnya.

Ia meminta pertolongan ke mobil-mobil yang lewat, namun melihat brian yang bersimbah darah tak ada yang menolongnya.

Lalu sebuah mobil berhenti tepat disampingnya, dan itu shifa.

"Ayoo naik".- ucap shifa.

"Aku yang supir".- sambungnya.

Brian hanya merenung sepanjang jalan sembari merokok.

"Brian rumah sakit mana?".- tanya shifa.

"Rumah sakit yang ada deket sini".- ucap brian.

Tak biasanya brian yang periang menjadi pemurung dan kebanyakan diam.

"Mmm brian, julian gapapa kan?.- tanya shifa.

"Kita liat nanti ya shifa".- ucap brian.

"Mereka pasti tak apa shifa".- ucapnya tersenyum.

Mereka pun sampai, brian menolak ditangani ia cuma mau melihat andro.

Dokterpun keluar.

"Anda keluarga alexandro?".- tanya dokter.

"Iyaa pak, kami keluarganya".- jawabku.

"Lukanya begitu dalam, memang tidak tembus tapi sepertinya benda itu mengarah ke jantung meski dari perut, dan itu membuat jantungnya bocor, dia anak yang kuat, karena bisa bertahan sampai sini".- ucap dokter.

"Apa maksudnya dok?".- tanya daniel.

"Maaf yang sebesar-besarnya dari kami, kami tidak bisa menyelamatkannya".- sambung dokter.

Kami semua berduka terkecuali brian yang menyembunyikan luka yang dalam.

Ia hanya tersenyum.

"Teman-teman, andro juga pasti senang disana, tenang yaa, kita liat gaby yuk".- ucapnya tersenyum

Ia pun menuju ruangan gaby.

"Gaby, kamu disini dulu ya, kalau ada apa apa telpon aku" - ucap brian tersenyum.

"Kak, kak andro mana?".- tanya gaby.

"Diaa baik- baik saja gaby".- ucap brian.

FLASHBACK ANDRO.

Andro adalah anak yang kuat, sedari kecil mentalnya sudah terlatih, karena dibesarkan oleh orang tua yang sering bertengkar.

Ayahnya seorang pemabuk berat, dan ibunya adalah psk dan punya banyak simpanan pria, gaby adalah adik andro dari ayah yang berbeda.

Andro sering keluar malam untuk menenangkan diri sedari kecil.

Tak heran ia lebih tau dunia malam dan overprotect kepada gaby.

Orang tuanya bertengkar hebat saat itu, dan memutuskan untuk berpisah meninggalkan mereka berdua.

Untuk mencari uang andro mengikuti perkelahian ilegal di daerah itu, ia melakukannya demi adiknya.

Dan ia disarankan oleh salah satu tetangga untuk berdoa di gereja.

Ia pun mencoba hal itu, dan datang ke gereja.

Itulah pertama kali ia bertemu brian disana, mereka berteman baik sampai saat ini.

Bisa dibilang andro adalah penasihat brian sampai sekarang.

Mereka saling melindungi satu sama lain, meski ekonomi andro bisa dibilang kurang, ia tidak pernah memeras brian sedikit pun dalam bentuk apapun itu.

Namun, brian adalah sosok penolong yang dikirim Tuhan untuk membantu andro.

TO BE CONTINUE




cerita ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang