Konoha: Menghidupkan Kembali Senju, Dimulai Dari Selir

1-10

MTLNASI

notifications

Konoha: Menghidupkan Kembali Senju, Dimulai Dari Selir

infoLaporan

bookmark

list

16

forum

settings

lock

edit_note

play_circle

0%

tips_and_updatesJika Anda tidak dapat mengklik area login/profil, nonaktifkan pemblokir konten di pengaturan situs web jika Anda menggunakan safari di iOS

closeMENUTUP

Bab 1 Kebangkitan Senju! Mulailah Dengan Menikah Dan Memiliki Anak! (Minta Bunga)

Bab selanjutnyaarrow_forward_ios

IKLAN

Bab 1 Bangkitkan Senju! Mulailah dengan menikah dan memiliki anak! (meminta bunga)

Negeri Api, Konohagakure.

Mori's Senju resident.

Inilah keluarga pendiri Konohagakure yang pernah memiliki gengsi tertinggi.

Baik Hokage Pertama dan Hokage Kedua adalah patriark klan Senju. Namun, jika menyangkut Hokage Ketiga, Sarutobi Hiruzen mengambil alih posisi ini karena generasi yang berbakat. Senju, yang dulunya sangat makmur, kemudian terpengaruh oleh berbagai alasan, sehingga mengalami kemunduran.

Orang Senju yang pergi ke medan perang pada dasarnya tidak bisa kembali.

Dan banyak orang Senju dari garis keturunan tambahan juga dengan bodohnya mematuhi apa yang disebut rencana Konoha dan menyerahkan nama keluarga mereka.

sampai sekarang.

Hanya tersisa dua anggota keluarga Senju.

Cucu dari Hokage Pertama, murid Hokage Ketiga - Senju Tsunade!

Mewarisi kekuatan Jurus Kayu, satu-satunya laki-laki yang tersisa – Senju Starry Night!

“Kakek Tobirama benar-benar mengajar dua murid magang yang baik.”

"Seorang Sarutobi Hiruzen, seorang Shimura Danzō, ketika mereka menindas klan Senju, mereka tidak menunjukkan kelembutan sama sekali."

"Untungnya, saya sedikit seperti anjing. Jika saya terbunuh, saya tidak akan menerima tugas tersebut dan meninggalkan desa. Jika tidak, rumput di kuburan akan setinggi tiga meter sekarang."

"...."

Duduk di halaman yang cerah.

Itu adalah seorang pemuda berusia sekitar delapan belas tahun, dengan sosok ramping dan tinggi, dan wajah tampan dan lembut memancarkan temperamen yang tenang dan mulia.