Chapter 13 - Season 1

3.9K 256 11
                                    

***

Hening

Keadaan semakin hening dan tegang setelah penuturan Arsalan. Shani yang memang kenal Papih-nya itu juga ikut tegang. Dia takut jika Papih-nya aneh-aneh, dia masih ingat pembicaraan dengan Papih-nya setelah kejadian pertengkaran Adel dan Zee.

"Ekhem..." Pak Jabib yang sama tegangnya dengan yang lain berdehem sebagai langkah awal dia ingin angkat bicara.

"Iya pak Jabib, ada yang ingin disampaikan?" Ujar Arsalan sambil menatap ke samping kanan dimana Pak Jabib berada.

Bukannya berbicara, pak Jabib malah menggelengkan kepalanya. Setelah itu Arsalan mengangguk dan dia masih fokus dengan detail data diri milik Gita, yang entah Shani pun tak tahu Papih-nya itu dapatkan dari mana.

"Kita-"

"Benar, Saya Gita Sekar Pak" Jawab Gita dengan mantap setelah dia bergulat dengan diri sendiri harus membalas atau tidak.

Shani membulatkan matanya, dia agak kaget Gita akan membalasnya dan ucapannya terpotong untuk kedua kalinya. Sedangkan yang lainnya semakin tegang saja.

Arsalan mengalihkan pandangannya dari iPad ke Gita. Lebih mengejutkan lagi Gita tidak menurunkan pandangannya malah menatap balik Arsalan.

"Saya suka dengan tekad dan keberanian kamu" Puji Arsalan, bukannya meredakan suasana malah membuat suasana semakin tegang saja.

"Terimakasih, Anda juga panutan saya" Lagi-lagi Gita menjawab.

Setelah ini Arsalan dan Gita malah mengobrol, untungnya bersama dengan itu wawancara mengalir begitu saja. Gita mulai ditanya oleh beberapa pertanyaan yang sama seperti pertanyaan yang ditanyakan pada yang lainnya. Bedanya, ada beberapa pertanyaan dari Arsalan yang memang lebih personal dan detail. Arsalan seakan sedang mengorek informasi tentang Gita lebih dalam lagi dari Gitanya langsung.

"Jika memiliki kesempatan menjadi Ketua OSIS, ingin menjadi Ketua OSIS yang seperti apa?" Tanya Melody, ini juga tidak ada dalam daftar pertanyaan yang seharusnya ditanyakan.

Gita tidak langsung menjawab, dia malah menatap Shani yang sedang menatapnya juga. Mata mereka bertemu dan mereka sama-sama mengingat kejadian yang lalu.

Shani masih mengingat kritik Gita pada dirinya sebagai seorang Ketua OSIS, Gita juga masih ingat tidak sukanya dia dengan sikap Shani waktu itu.

"Akan menjadi seorang pemimpin yang tak merasa dirinya ditakuti oleh banyak orang, tidak seenaknya mentang-mentang punya kekuasaan, tidak merasa paling kuat hingga menindas yang bawah. Ketegasan itu perlu, tapi jika berlebih itu salah. Tau mana yang salah dan benar, walaupun harus melawan orang terdekatnya. Tidak hanya melindungi kawan saja, tapi melindungi semuanya."

Gita mengatakan itu dengan penuh penekanan, setiap kata yang diucapkan dari awal sampai jawabannya selesai, matanya tidak pernah lepas dari Shani.

Itu membuat seisi ruangan tahu jika Gita tidak sedang menjawab, tapi menyindir Shani.

'Berani banget nih anak, padahal ada bapaknya' batin Jinan yang rasanya sudah ingin menghilang saja dari tempat ini.

"Bukankah mengurangi ketegas akan mengurangi kekuatan dari seorang pemimpin, jika itu terjadi mungkin akan lebih mudah untuk dimanfaatkan dan akan menimbulkan banyak oknum yang tidak bertanggung jawab karena tidak ada seseorang yang benar-benar kuat untuk membuat mereka takut dan diam tidak mencari masalah!" Timpal Shani yang tentu saja tidak mau kalah.

"Saya mengatakan menjadi seorang pemimpin yang tegas dan tidak buta itu lebih baik. Daripada menjadi seorang pemimpin tegas, tapi masih tidak bisa bersikap fair" Balas Gita, "Bukan kah memberikan keistimewaan berlebihan pada kawan atau orang terdekat dari seorang pemimpin akan menciptakan sebuah oknum yang lebih tidak bertanggung jawab?" Lanjut Gita.

Story Of VS || GitShan [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang