Seharian itu benar-benar Deon lalui dengan berat, tapi pulang dengan kelegaan. Satu persatu masalah dalam pekerjaannya teratasi dengan baik. Makanya dia senang sekali saat pulangnya malam itu disambut hangat sang pujaan hati.
Sherin yang belum mulai bekerja menanti Deon di teras rumah, memberikan senyuman terbaik sambil mengambil alih tas jinjing yang Deon bawa.
"How's your day?" tanya Sherin lembut
"Well done, sayang. Satu persatu akhirnya selesai" jawab Deon sambil mengusap puncak kepala Sherin
"Good job!" ucap Sherin bersemangat
"Ibu di rumah?"
Sherin menggeleng, "Ibu jaga siang, jadi baru pulang jam sembilan nanti. Ayah juga lembur katanya"
"Dena?"
"Ada di dalam"
"Ya udah, masuk yuk!"
Deon merangkul Sherin untuk berjalan beriringan ke dalam rumah bertepatan dengan Dena yang sedang turun tangga.
"Abang baru pulang?" tanya Dena
"Iya, kalian udah makan?" balas Deon
"Ini Adek turun mau makan" ujar Dena
"Kamu mau makan dulu atau mandi dulu?" tawar Sherin pada Deon
"Makan dulu deh, biar bareng kalian"
"Okay"
Oleh karena jawaban Deon, Sherin langsung taruh tas Deon di sofa ruang tengah. Dengan sigapnya dia memanaskan makanan yang tadi sudah dia masak bersama Dena, Dena juga membantu menata piring dan alat makan lainnya di meja.
"Abang, kata Kak Naren Abang diundang buat isi kuliah umum anak ilkom di kampus Adek ya?" tanya Dena sambil menaruh piring di meja makan
Deon mengernyit, "Nggak tuh, Abang nggak dapat info apa-apa"
"Tapi kata Kak Naren Abang yang diundang sama prodinya, Abang udah cek email?" tutur Dena tak ingin kalah
"Belum sempat, nanti Abang cek"
"Biasanya kampus emang suka ngundang alumni buat ngisi kuliah umum, Kak, bisa jadi kamu" ujar Sherin sambil membawa mangkuk berisi sup panas ke meja makan
"Hm, nanti deh"
"Duduk, Dek!"
"Iya"
Mereka makan bertiga tanpa ada pertengkaran kakak-adik, karena Dena memang sedang mumet dengan tugas kuliahnya jadi dia banyak diam selama sesi makan malam itu.
Dua puluh menit kemudian, makan malam selesai, Sherin dan Dena membereskan bersama-sama, sedangkan Deon langsung beranjak ke kamar untuk membersihkan badan.
Setelah usai beres-beres pun Dena pamit ke kamar, katanya tugasnya belum selesai. Jadilah Sherin sendirian kini di ruang tengah, duduk termangu sambil memainkan iPad nya. Dia memang sedang kebingungan untuk memilih desain undangan pernikahannya.
Saat sedang santai itulah tiba-tiba Sherin dengar suara benda jatuh dari lantai atas, bunyinya menggema sampai Sherin tersentak cemas.
"RA! AURORA!" teriakan Deon menyusul tak karuan
"Kak? Kamu kenapa?" pekik Sherin panik, dia langsung buru-buru naik tangga dengan setengah berlari, tak sengaja berpapasan dengan Dena yang keluar kamar dengan sama paniknya
"Kak! Aku boleh masuk? Kamu kenapa?" teriak Sherin sambil mengetuk pintu kamar Deon
Di tengah paniknya Sherin, tiba-tiba pintu kamar Deon terbuka dan menampilkan Deon yang telanjang dada keluar dari sana. Deon panik sampai berlari menjauhi pintu kamarnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]Trapped || Kim Doyoung & Kim Sejeong
Fiksi PenggemarMenurut sebagian besar orang, perselingkuhan itu kesalahan yang tidak bisa dan tidak berhak untuk dimaafkan. Lantas bagaimana jika kesalahan atas perselingkuhan itu berada pada dia yang merupakan korbannya? Harusnya itu sudah berlalu, keputusan unt...