Alderts disana, menyaksikan gadis yang ia suka tengah bercinta dengan laki-laki lain. Ia marah, sangat marah.
"Ronde kedua?"
Bahkan bisa ia lihat Bia mengangguk malu-malu kala Jonathan menawari ronde kedua percintaan mereka.
Namun, belum sempat Jonathan melancarkan aksinya, laki-laki itu malah melihat Alderts didalam cermin, tengah menatap kearahnya penuh kemarahan dan berkata, "pergi atau aku akan membunuhmu."
Jonathan yang tidak percaya hantu mulai memicingkan matanya, memastikan yang ia lihat itu salah. Namun hantu itu malah mendekat dengan wajah penuh darah dan menjerit kuat tepat didepan wajahnya.
"PERGI."
Laki-laki itu kalangkabut, tanpa memperdulikan pertanyaan Bia, ia kembali mengenakan celana miliknya dan berpamitan pergi dari sana.
"Babe a-aku pulang du-dulu."
"Kamu kenapa Jo?"
Keringat dingin bercucuran diseluruh tubuh Jonathan, ia panik dan ketakutan.
"Aku lupa.. iya aku lupa mama minta antrin keklinik."
"Babe!"
Tanpa memperdulikan Bia, Jonathan main lari meninggalkan kamar kost sang kekasih, sementara Bia yang langsung paham apa yang terjadi langsung mencari cermin untuk mengetahui keberadaan Alderts.
"Gue tau ini kelakuan lo, Al!"
Bukanya menanggapi Bia, Alderts malah mendorong gadis itu keatas ranjangnya lagi, melumat bibirnya rakus sambil meremas payudara gadisnya.
"Lepp-pashhh akhh."
"Kamu punya saya!"
"Gue nggak mau!"
Semakin memberontak Alderts malah semakin tidak ingin melepasnya, tubuh mungil Bia sudah berada dalam kungkungannya sekarang dan ia tidak akan melepaskannya begitu saja.
Alderts berdiri dari tempatnya, membawa Bia beridiri didepan cermin besar dikamar itu membuat tubuh telanjang keduanya terpantul jelas disana dan Bia bisa melihat Alderts dengan wajah marahnya tengah menyusu padanya, memberikan banyak tanda tanpa permisi seolah ingin menutupi seluruh tanda yang Jonathan buat sebelumnya.
"Ssstophhhh ahhhh."
Bia ingin munafik namun tubuhnya seolah menolak seluruh kemunafikan itu, karena sejujurnya Bia menikmati sentuhan Alderts ditubuhnya yang terlanjur sensitif pasca percintaannya dengan Jonathan sebelumnya.
Ia menatap kecermin, melihat tubuh telanjangnya tengah digerayangi Alderts, membuatnya semakin sange bukan main. Hingga pada akhirnya Bia hanya bisa mendongak keenakan, meremas rambut Alderts yang tengah menyusu padannya.
Matanya masih sesekali melirik cermin, menatap tubuh Alderts yang begitu seksi dan berotot, belum lagi kontol gagah yang keras bukan main.
Bia meraba-raba tubuh Alderts, mencari kontol gagah itu untuk ia mainkan namun belum sempat ia bermain-main Alderts malah melepasnya sebelum ia duduk diatas kursi didepan cermin.
Gadis itu kembali ditarik dengan cukup kasar, seolah mengisyaratkan bahwa ia tengah marah besar. Bia dibuat duduk diatas pangkuan Alderts, sambil berusaha memasukan kontolnya yang super tegang itu kedalam memek becek sang gadis.
"Ahhh akhhh ahhhh Al ahhhh."
Melihat gelagat tidak nyaman Bia, Alderts langsung meremas payudara sang gadis untuk menetralisir rasa sakit yang gadis itu rasakan.
"Eunghh ahhhh."
"Lihat kecermin Bia, lihat memek kamu makan seluruh kontol saya."
Kelanjutannya ada di trakteer yaaa guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)
Fiksi PenggemarORIGINAL FICTION! cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini. ⚠️Member NCT hanya visualisasi ⚠️Mature ⚠️21++ ⚠️No children