20. berantem

5 0 0
                                    

Pagi ini Arsha berangkat menuju rumah Neisha untuk menjemputnya seperti biasa, membuat kedua orang tua Arsha bingung tumben sekali akhir-akhir ini Arsha berangkat pagi terus tidak seperti biasanya.

Arsha sudah berada di jalan tak butuh waktu lama akhirnya Arsha sampai di rumah Neisha dan melihat Neisha yang sudah menunggu di depan rumah.

Saat di jalan Neisha cuma diem membuat Arsha menggerutkan keningnya tumben sekali Neisha diam terus biasanya banyak nanya namun ini tidak seperti biasanya.

"Kenapa?" Tanya Arsha sambil melirik Neisha dari samping.

"Gue cape gini terus Ar, gue gak mau Lo deket-deket sama Ailee. Gue cemburu Ar. Gue gak suka Lo deket-deket cewek selain gue. Tolong ngertiin gue," ungkap Neisha sambil menatap wajah Arsha membuat Arsha menghela nafas.

"Gue gak deket cewek manapun selain Lo. Bahkan pas Lo di inggris gue gak pernah deket siapa pun bahkan semua murid di sini bilangnya gue jomblo padahal aslinya gue sama Lo udah jalanin hubungan selama 2 tahun belakangan ini. Gue harus apa lagi biar Lo percaya?" Kata Arsha sambil menatap jalan dan meminggirkan mobilnya.

"Stop bersifat kekanak-kanakan bisa gak Lo. Selama ini gue selalu ada buat Lo, Lo gak sadar effort gue selama ini? Gue nunggu Lo bahkan gue rela gak deket cewek manapun, bahkan orang tua gue aja gak tau kalau kita pacaran. Fine terserah Lo sekarang Lo gimana," ungkap Arsha lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Neisha diem tak bersuara ia tahu bahwa Arsha tengah marah kepadanya. Tapi ia juga bingung dengan pikiran sendiri. Tanpa sadar ia sudah sampai di sekolahan.

Setelah sampai di parkiran Arsha menatap Neisha sebentar lalu Neisha pergi meninggalkan Arsha. Arsha hanya menghela dan segera menuju kelas.

Berbeda dengan Ailee dan kedua temennya mereka tengah berada di kelas sambil bergurau tanpa memikirkan temen kelas yang lain.

"Lo beneran masih mau berjuang dapetin Kak Rain?" Tanya Cia membuat Ailee diam sebentar.

"Gue bakalan tetep terus berjuang secara ugal-ugalan walaupun berujung gak di hargai," ungkap Ailee membuat kedua temen nya menatap cengo.

"Gila temen gue yang satu ini, serah Lo deh, ngejar kok yang gak pasti. Mending ngejar yang pasti-pasti aja kek," ungkap Michel.

"Bodo amat," sahut Ailee.

"Makan nih cinta awas aja Lo nangis-nangis ke orgil lagi gue gibeng Lo ye," emosi Cia.

Karena ada guru sedang rapat akhirnya semua kelas jam kos dan mereka pada menuju kantin bahkan ada yang tengah bermain bola dan masih banyak lagi.

"Bosen nih kantin yuk," ajak Ailee lalu di angguki mereka berdua.

Mereka berdua beranjak dari tempat duduknya masing-masing dan akhirnya menuju kantin. Bisa di lihat dari sekeliling banyak murid yang berbondong-bondong menuju kantin bahkan ada juga yang masih ngenggendong tasnya.

Sampai di kantin mereka bertiga memesan makanan dan menuju meja. Mereka bertiga menikmati makanannya sambil bercerita. Berbeda dengan Arsha dan ke dua temennya yang baru sampai kantin. Arsha.

Ailee sudah duduk di kursi dan menunggu ke dua temenya yang sedang memesan makanan, Ailee menatap meja di ujung yang terdapat Arsha dan temennya membuat Ailee bingung kenapa tumben sekali Neisha tidak dateng namun ia menepis pikiran buruk itu.

"Tumben bro cewek Lo gak ke sini? Biasanya nempel-nempel mulu ke lo," tanya Jovan membuat Arsha diam.

"Yeh nih bocah di tanya diem bae Lo." Kesal Jovan membuat Arsha menghela nafas kasar.

"Gak!"

Aksen yang tau raut wajah Arsha yang tengah menahan amarah dari pagi ia hanya diam saja sambil menghela nafas kasar.

"Mungkin lagi berantem mereka," jawab asal Aksen membuat Jovan menatap Arsha dan meminta jawaban ke Arsha namun Arsha menghela nafas panjang.

"Ya,"

"Tuh kan, mending Lo jujur aja kek dari tadi, cerita mending ke kita biar tau apa masalahnya jangan diem ke gini siapa tau kita berdua bisa ngasih saran ke Lo ya gak Sen," kata Jovan membuat Aksen mengangguk setuju.

"Tau tuh, udah Lo gak usah pikirin cowok gila gitu, percuma Lo bela-belain privat hubungan Lo selama ini kalau akhirnya tuh jablay gak ngertiin perasaan Lo." Ungkap Aksen membuat Jovan setuju.

"Lagian gue heran bisa-bisanya Lo suka modelan begituan, Lo kena pelet ya sama tuh bocah? Bisa cinta gila banget Lo sama dia. Bucin lagi. Tar kalau di selingkuhin baru tau rasa Lo," ujar Jovan membuat Arsha diem.

"Gak tau gue, masa dia cemburu sama Ailee, padahal gue gak deket dia." Ujar Arsha membuat mereka berdua saling pandang.

Jovan tersenyum remeh. "Ya udah Lo mending sama Ailee aja, Lo gak liat effort dia selama ini? Jangan sia-siain cewek ke dia. Jangan sampai Lo nyesel suatu hari nanti. Cewek yang ke dia gue yakin beda dari yang lain. Lo liat dia selama ini nyimpen perasaan gitu bertahun-tahun biar bisa deket sama Lo sedangkan Lo udah punya cewek." Kata Jovan membuat Arsha diam.

"Tau nih bocah, cewek yang ke Ailee Lo gak di sukai, aneh nih. Fiks si kena pelet dia sama tuh jablay satu itu," ungkap Aksen membuat Arsha tetep diam.

"Tapi bener Lo gak suka Ailee?" Tanya Aksen sambil menatap Arsha.

"Gak, kenapa?" Tanya Arsha.

"Ya udah kalau gitu biar gue deketin aja, lagian kan dia jomblo, ya gak Van?" Ujar Aksen membuat tertawa menyetujui.

"Yoi bro," ungkap Jovan.

Namun di lubuk hati paling dalam Arsha ia tidak suka jika Ailee ada yang deketin, namun di sisi lain juga dia bingung dengan perasaan sendiri. Dirinya juga cinta Neisha membuat dirinya terjebak dengan situasi yang sangat sulit.

Berbeda dengan Neisha dan teman-temannya yang berada di dalam kelas. Mereka tidak keluar kales karena mood Neisha sedang buruk dari tadi pagi.

"Ngapa lo masam amat muka Lo?" Tanya Vera membuat Neisha diem saja.

"Palingan berantem sama Arsha," jawab Riccarda.

"Oh,"

Mereka semua menikmati hari bebas membuat semua masing-masing kelas rusuh, membuat dari ujuk ke temu ujung koridor rame.























Halloo gaess...

Gimana kabar kalian? Sehat kan?

Harus dongg!!

Gimana hari ini? Cape gak?

Harus semangat okeee

Mohon maaf kalau part nya pendekkk

Jangan lupa vote sama komen ya gaess

Next cerita selanjutnya

Bayyyy

ALWAYS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang