Assalamualaikum semuanya
Semoga suka dengan cerita ini, jangan lupa kasih saran dan kritiknya agar novel ini berkembang menjadi lebih baik°-°
][][][][
P A R T 14
Viola dan Rian berjalan pulang masih dengan tautan tangan mereka. Seakan salah satu dari mereka tidak ingin berpisah.
Viola terlebih dahulu memasuki rumah disusul dengan Rian dibelakangnya. Hal yang pertama mereka lihat adalah wanita dan pria paruh baya sedang bercengkerama diruang tamu. Mereka tidak sadar akan kehadiran Viola dan Rian.
"Papa kapan pulang" sambut Viola langsung memeluk erat pria paruh baya itu.
Sudah 2 hari David tidak berada dirumah dikarenakan ada kerjaan pada perusahan pusat. Meskipun jarak perusahaan tidak terlalu jauh yang sebenarnya tidak mengharuskan ia untuk menginap disana. Melainkan karna ada hal yang lebih penting dari perusahaan itu, lebih penting dari pekerjaannya dan Farah tau akan hal itu.
Percakapan Farah dan David terhenti saat Viola memeluk erat David. Mereka tidak akan membiarkan Viola tau apa yang terjadi.
Viola duduk bersebelahan dengan David disusul dengan Rian duduk pada bagian sofa mini untuk ukuran satu orang. Viola mulai menanyakan banyak hal kepada sang Papa yang di sambut hangat oleh David. Ia tak lagi memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu, yang sempat membuat Viola Raqilla ketakutan.
Sementara Farah hanya membiarkan kedua orang itu berbicara, ia mulai pamit kedapur untuk menyiapkan makan malam.
"Papa kok pulang gak ngabarin aku" sahut Viola manja. Ia mulai memasang ekspresi cemberut khas seorang gadis.
"Papa kan cuma pergi beberapa hari, masa anak papa udah kangen" jawab David seraya mengacak rambut Viola gemas.
Rian yang melihat interaksi kedua orang itu tersenyum. David yang tersadar akan kehadiran Rian menoleh kearah Rian beberapa saat.
"Eh ada Rian disini" ucap David mengalihkan obrolan.
"Iya paman, aku nginap disini sampai besok" jawab Rian sopan. Mulai berdiri dan menyalami tangan pria paruh baya itu.
"Gimana kabar papa kamu, sehat?" Tanya David.
"Alhamdulillah sehat, paman sendiri gimana kabarnya?" Tanya balik Rian.
"Alhamdulillah sehat juga" jawab David.
David tersadar akan satu hal. Ia mulai mencari alasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Disturb Me!
Fiksi RemajaKejadian setahun yang lalu membuat Viola Raqilla berubah drastis. Ia yang dulunya ceria menjadikannya takut akan semua orang. Ia lebih banyak menutup diri dikarenakan semenjak kejadian itu mengharuskannya home schooling. Viola yang sudah terbiasa de...