Part 15

11 8 0
                                    

Assalamualaikum semuanya

Semoga suka dengan cerita ini, jangan lupa kasih saran dan kritiknya agar novel ini berkembang menjadi lebih baik°-°

Semoga suka dengan cerita ini, jangan lupa kasih saran dan kritiknya agar novel ini berkembang menjadi lebih baik°-°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

][][][][

P A R T 15

"Pah, siapa yang Papa telfon tadi" penasaran wanita paruh baya kepada suaminya.

"Papah tidak menyangka akan mendapatkan informasi ini Mah" terlihat Pria paruh baya itu berwajah gusar. Jika masalahnya seperti ini apa solusi yang bisa ia dapatkan.

David melihat kearah Viola yang sedang sibuk berbicara dengan Rian. Terlihat pancaran keceriaannya di mata putri semata wayangnya. Dan David tidak ingin membuat keceriaan itu luntur nantinya jika terjadi sesuatu hal.

"Jadi gini Ma. . " belum sempat David mengatakan apa yang terjadi. Viola sudah lebih dulu kembali bersama Rian.

David mengurungkan niat untuk mengatakannya. Tidak baik membuat Viola khawatir, itu hanya akan membuat kondisi dia kembali menjadi buruk.

"Apa Pa" penasaran Farah yang tidak sadar jika Viola dan Rian sudah berada disana.

David memberi kode kepada Farah untuk tidak membicarakan hal apapun yang terjadi.

Viola yang melihat gelagat aneh kedua orang tuanya mengernyitkan dahi. Mencoba menerka nerka apa yang sebenarnya terjadi. Namun dia tak bisa menemukan jawaban yang tepat.

"Papa sama Mama ngomongin apa, kok serius gitu?" Tanya Viola mulai duduk di samping Farah. Viola melihat ke Farah berganti ke David mencoba untuk mengerti apa yang mereka bicarakan.

Farah yang mulai paham maksud dari kodean David mencoba mencari alasan, sebelum menjawab pertanyaan dari putrinya itu.

"Gak ada kok, kita makan dulu yuk, udah jam 8 lewat" Farah mencoba mengubah topik agar putrinya itu tidak lagi menanyakan hal yang sama.

Viola yang tidak mau ambil pusing pun memilih tidak memikirkan. Ia mulai mengambil nasi beserta lauk pauknya di ikuti oleh David, Rian, dan Farah. Mereka makan tanpa suara. Masing masing dari mereka memiliki pemikiran pemikiran yang tidak menemukan jawaban. Mereka hanya berharap semua akan membaik suatu saat nanti.

"Kalau gitu kalian berdua langsung kekamar ya, tidur gak boleh bergadang" pesan Farah kepada Viola dan Rian.

Mereka mengangguk setuju, mulai berjalan ke kamar masing masing.

Viola berbaring pada kasur pink-nya itu. Ia menggenggam hpnya membuka satu aplikasi Instagram. Akun yang baru ia buat beberapa minggu yang lalu. Dan Viola tidak menemukan notifikasi sama sekali dari sana. Lalu apa maksud Rian yang sudah memfollow Instagram Viola. Apakah ia berbohong kepadanya?

Kemudian Viola mengetik nama Rian yang bisa saja Rian lupa untuk memfollow akunnya. Viola berniat dialah yang berinisiatif untuk memfollow terlebih dahulu.

Lagi-lagi Viola mengernyitkan alis bingung, mencoba menerka-nerka apa maksud dari ucapan Rian yang sama sekali tidak menemukan jawaban.

Viola tak menemukan akun yang mengatasnamakan Riandi Mahendra Leouis. Apakah Rian memakai nama palsu pada akun Instagramnya atau bisa saja sepupunya itu memang pada dasarnya tidak memiliki aplikasi Instagram pada hpnya. Lalu apa maksud Rian.

Semua yang Rian katakan sukses membuat Viola Raqilla kebingungan. Memikirkan jawaban yang pas atau sekadar mendekati agar dia tidak terlalu penasaran.

Semakin dipikirkan, Viola mengernyitkan dahi merasa sedikit pusing akibat terlalu memaksakan diri. Viola pun menghela nafas panjang sebelum menutup matanya kemudian membuka matanya lagi. Melakukan hal yang sama, tidak mengindahkan pusing yang melanda secara mendadak.

Viola menghabiskan waktunya melamun. Merasa tidak bisa tidur nyenyak pada malam yang mulai larut. Jam sudah menunjukkan pukul 01:24 dini hari. Masih tak dapat membuat ia tertidur. Viola memilih menuju meja belajar. Menyalakan laptop yang sempat Rian buka tadi siang.

Menelusuri setiap aplikasi yang berada pada layar laptopnya. Menduga-duga apa saja yang Rian buka pada laptop pribadinya itu. Tak menemukan apapun.

Viola memilih membuka Gmail untuk melihat notif terkait kapan pastinya ia bersekolah. Sebab Farah dan David masih belum memberitahukan Viola soal itu. Viola pun melihat dengan seksama satu notif mengenai sekolah yang akan ia tempati.

"SMA NEGERI LANGIT" Batin Viola merasa itu adalah sekolah barunya.

Welcome to Viola Raqilla
'Anda sudah melakukan pendaftaran pada 26 November 2022. Anda sudah resmi menjadi bagian dari SMA Negeri Langit.

Sudah bisa bersekolah mulai bersekolah pada 03 Januari 2023 sebagai siswi baru kelas 12. Untuk informasi lebih lanjut silahkan pantau terus email yang dikirimkan pihak sekolah kepada anda. Sekian Terimakasih! '

Viola membaca dengan seksama mengenai informasinya. Setelah mengerti ia menutup Gmail yang sempat ia buka pada laptopnya.

Tak terasa kantuk pun tiba, barulah Viola akan mematikan laptopnya. Namun tindakannya terhenti ketika sebuah notif dari gmail-nya mengurungkan Viola untuk mematikan laptop itu.

Tanpa pikir panjang Viola langsung saja melihat email-nya kembali yang ia pikir informasi dari sekolah barunya.

Saat melihat tidak ada nama dari si pengirim Viola urungkan untuk membuka pesan itu. Bisa saja hanya orang iseng atau promosian dari aplikasi lain.

Ketika Viola akan keluar dari email-nya. Notif dari si pengirim yang tidak jelas itu kembali memberikan sebuah pesan.

Viola menghela nafas lemah, menahan kantuknya dan membaca 2 pesan itu secara terburu buru.

Pesan yang pertama dikirim tepat pada pukul 02:00 dini hari. Ternyata namanya berada pada pesan itu yang terletak pada akhir kata.

Hii, tidur ya jangan bergadang nanti cantiknya hilang:(

evano

Viola mengernyitkan alis melihat pesan itu. Apakah ini benar benar orang iseng yang asal mengirim pesan. Atau jangan-jangan ini ulah Rian. Batin Viola yang merasa yakin jika Rianlah yang mengirimnya pesan itu namun menggunakan nama palsu agar Viola tak mengenalinya. Viola harus memastikannya besok kepada Rian.

Viola melihat pesan yang kedua yang dikirim dengan waktu yang hampir bersamaan, pukul 02: 02.

Kita tidak saling kenal, tapi aku lebih tau kamu:v ⟩

evano

Viola mengernyitkan alis menatap pesan kedua. Mulai memikirkan logika yang lebih luas.

Kalau itu memang Rian sejak kapan seorang Riandi pandai menggombal dan apa maksud dari ucapannya itu. Apakah dia orang terdekat Viola. Tapi jika di pikir-pikir hanya Rian sepupu terdekatnya. Jika bukan Rian lalu siapa.

Lalu bagaimana dia tau kalau Viola saat ini belum tidur. Apakah ada yang memantau dia. Tapi siapa?

Viola menghentikan semua pemikirannya itu. Yang harus ia lakukan adalah menutup laptopnya dan tidur. Anggap saja semuanya hanyalah mimpi. Mimpi buruk sepertinya.

][][][][

Siapa yaa, orang iseng yang chat Viola malem malem🤔

Pernah gak sihh, kamu kepikir. Jika benar benar ada orang yang bisa memantau kamu dari jauh!!

Kepikiran gak🙃

Penasaran siapa orang itu, tapi kayaknya lama lagi deh dia muncul😇

Penasaran?

Tetap nantikan novel ini ya, jangan pernah bosan sama tokoh tokohnya

Bye bye semua👋😴
Jangan sampe kangen sama author ya😍

Don't Disturb Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang