sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual
sorry for typo
==================================================
✦✧ICEBERG✧✦
==================================================
"anjir ibu-ibu kalo udah ngamuk ngelebihin macan"
gio sedang berlari menghindari amukan dari jessi sebab ia tak sengaja menumpahkan cat dan mengotori banner untuk mendukung kelasnya, ia hanya mampu mempercepat langkahnya dan tidak sengaja menubruk seseorang di karidor
dug
"sshh.." seseorang meringis sambil mengelus pantatnya
"SEULGIO LO DIMANAA! SINI GAK!!!"
mendengar teriakan dari ketua kelasnya, gio langsung menarik gadis yang barusan ditabraknya untuk mengikutinya dan menyembunyikan dirinya di pojokan lorong
"huft.. macan betina.." gumam gio
"emm.. mohon maaf, pantat gue sakit dan tangan gue..."
gadis tersebut berbicara dan melihat tangannya masih di genggam oleh gio
"eh.. sorry sorry.."
gio melepas genggamannya dan menyengir meminta maaf
"lagian ngapain lo lari-lari di karidor?"
"gue dikejar macan betina yer, btw sorry ya udah nabrak lo"
gadis tersebut adalah yeri. yeri menganggukkan kepalanya menerima permohonan maaf gio, setelah dirasa suara jessi sudah tidak terdengar, mereka pun bersiap keluar dari persembunyiannya. namun tiba-tiba gio melihat kekasihnya datang bersama jae dengan kelakuan yang cukup mencurigakan
"eh yer tunggu, diem aja disini"
gio menarik kembali yeri dipersembunyiannya, dan membekap mulut gadis tersebut saat ingin teriak karna tubuhnya yang hampir jatuh karna tiba-tiba ditarik
yeri memelotot ke arah gio, dan gio langsung memberikan sinyal agar ia tutup mulut dan menunjuk seseorang dengan dagunya
"pacarlo ngapain sama si kunyuk itu?"
"ssttttt..."
✴︎✴︎✴︎✴︎
"jae, ngapain lo tarik gue. lepasin! gue bilang jangan temuin gue kalo gue gak ngehubungin lo duluan"irene berdecih kesal saat lengannya diseret jaehyun ke tempat yang dirasa sepi
"rene, gue mau séna saat ini juga. gue udah panas lihat dia sama sora yang makin hari makin lengket"
"tunggu, sabar dulu. gue juga panas dan tadi ngelihat mereka berdua ciuman di taman belakang jae"
"what?? oke, gue bakal manfaatin jennie saat ini juga"
jae pun membisikkan rencananya kepada irene
"LO GILA!? jangan kelewatan nyakitin jennie. gue setuju buat manfaatin jennie buat nerror séna, tapi gue gak setuju buat nyelakain jennie. gue masih temennya jennie!"
irene menolak ide jae dan terjadi percekcokan diantaranya keduanya
"hahaha, temen? rene.. dari awal lo yang punya ide ini, dan setelah lo tau jennie temen deket séna, lo yang punya ide untuk manfaatin hal tersebut. terus sekarang lo ngelarang gue buat jalanin rencana gue gitu? jangan bikin gue ketawa rene.. munafik tau gak lo"