Javas : Papa mampir tadi, ada bakmi Jawa. Jangan makan di luar.
Jericho menatap pesan yang baru saja masuk. Bakmi? Jadi pengen.
"Makan aja di rumah. Sayang."
"Apa sayang?" Di tonjok deh lengan Jericho.
"Bukan gitu ya nyet. Sayang bakminya." Jericho senyam senyum doang.
"Pulang kemana?" Jericho memberikan helm milik Sabrina.
"Rumah gue satu ya."
"Ya."
• •
Jericho melepas helmnya. Suara motor masih mendominasi garasi. Cowok itu menghela napas lelah.
"Perasaan gue ga enak." Jericho menyunggingkan senyumnya. Kakinya mulai melangkah ke dalam rumah.
Sesuai firasatnya, hari ini Jagad di rumah. Anak kelas delapan SMP itu lagi melahap martabak asin di depan tv.
"Ada bakmi bang."
"Ngapain kesini?" tanya Jericho sambil melepas sarung tangannya.
"Besok libur."
"Kan masih ada jumat . Libur juga?" tanya Jericho sambil berjalan ke arah tangga.
"Iya. Iya iya gue tau, disini ga bakal ngerasain liburan juga." Jagad berdiri, tangannya mengusap mulutnya yang berminyak.
"Itu ta--"
"Ya gue kangen sama abang-abang gue lah, emang napa si?"
Langkah Jericho terhenti di anak tangga ke lima.
"Lo kabur ya?"
"Ngaco! Tadi aja gue di anter papa ya!"
"Oh." Jagad di tinggal begitu saja oleh Jericho. Remaja tanggung itu memperhatikan punggung Jericho yang terlihat gagah dimatanya. Jagad jadi kangen waktu dulu masih main bareng.
Jagad sih menaikkan bahunya, merasa 'yaudah' walau dia di tinggal sama abangnya. Udah biasa.
Jagad mengambil piring lalu menyendok bakmi Jawa di meja.
"Padahal ada acarnya, kenapa ga makan dah dia. Udah jelas gue taruh di sini. Biar di lirik mal—"
"Ini gue makan. Ga sabar banget si!" Omelan Jagad terpotong dengan suara lain dan tangan lain yang terulur mengambil piring di meja.
"Kirain ga minat."
"Bakmi Jawa kok di tolak. Gue ganti baju dulu lah cil, ga enak banget seragaman." Eric menyenggol tangan Jagad yang masih memegang sendok sayur.
Mungkin sekarang bakmi Jawa ini sudah menjadi manis, seperti di beri kecap, karena Jagad tersenyum lebar dari kuping ke kuping.
Jagad menatap Eric dari atas ke bawah. Cowo itu sudah wangi baju setrikaan rumah.
"Siapa yang setrika?"
"Gue lah. Masa Javas." Jagad menaikkan alisnya.
"Bohong. Lo nyewa bibi baru ya?"
"Blog, di bilangin kok ga percaya." Eric menaruh sendok sayur di dalam mangkok, lalu beranjak ke halaman belakang.
"Dingin tau bang, ngapain di luar deh?" Udah tau dingin, Jagad tetap duduk di samping abangnya.
"Kangen Mama."
"Bang..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance [JEJ]
Подростковая литератураJarak ini siapa yang buat? Jeno, Eric ft. Jake (R) © kulacinno 2023