°°prolog°°

10 1 0
                                    

*****

"Aku sudah berusaha memperbaiki diri, berdo'a dan bersujud memintanya, ta-pi ke-napa...?" ucapnya terbata sambil menangis.

"Hey,, tenanglah... Semua yang ditakdirkan untukmu tidak akan pernah melewatkanmu, dan seseorang yang telah melewatkanmu artinya bukanlah yang ditakdirkan untukmu.
Tenanglah, tenangkan hatimu, pasrah kepada Allah. Qodarullah, mungkin dia bukan yang terbaik untukmu. Ingat! Sebaik-baik rencana kita, lebih baik rencana Allah. Allah tau mana yang terbaik untukmu."

"Tapi.... "

"Stttt, sudah. Jika dia yang tertulis di Lauhul Mahfudz, sejauh apapun perjalanannya, ia akan tetap sampai kepadamu suatu waktu. Begitupun sebaliknya jika dia tidak tertulis sebagai jodoh dalam kitab takdirNya, maka sehebat apapun kamu berjuang, sekeras apapun kamu bertahan, tetap tidak akan merubah keadaan.
Allah lah penentu segalanya. Dan kepada Allah lah kita berserah dan menyedarkan segala urusan.
Ikhtiar boleh. Berharap kepada manusia, Jangan!!!"

"Apakah aku berdosa jika menangis?"

"Tidak apa, menangislah. Tenangkan dirimu. Pasrah dan kembalilah kepada Allah. Yakinlah pada ketetapannya, qodarullah, qodarullah, qodarullah. Belajarlah untuk ikhlas dan menerima semua yang sudah ditakdirkan."

"Qodarullah..... "

.
.
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•[GARIS TAKDIR]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang