BAB 1

399 22 5
                                    

"hahahahahaha, ayo tangkap aku omaeraaaaaa!!!" Ucap anak berusia 8 tahun ketika sedang menghindari kejaran para ANBU (Ansatsu Senjutsu Tokushu Butai) setelah mengecat seluruh markas rahasia (yang anehnya bisa ditemukan oleh anak nakal ini) dengan bom cat berwarna oranye neon.

"Uzumaki Naruto kemarilah kau anak nakal!!!" Ya, itulah namanya. Seorang anak dengan ciri khas nya sendiri. Berambut pirang, bentuk mata bulat dengan bola mata sebiru lautan, dan yang paling unik (atau aneh) terdapat 3 goresan seperti kumis di masing-masing pipinya.

Sekedar informasi, dia adalah seorang Jinchūriki dari Kyuubi no Kitsune, rubah raksasa yang pernah menyerang Desa yang kini ditinggalinya, Desa Konohagakure 8 tahun yang lalu, yang terpaksa disegel ke dalam tubuh anak tersebut oleh Yondaime Hokage, Namikaze Minato. Hal itu terpaksa dilakukan pada detik-detik sebelum kematian sang pahlawan dengan menggunakan Jutsu Segel Hakke Fuin untuk menyegel setengah dari kekuatan Kyuubi dalam tubuh Naruto dan setengah lainnya ditelan oleh Shinigami setelah menggunakan Jutsu Terlarang Shiki Fujin yang juga mengorbankan nyawa penggunanya dengan mengorbankan jiwanya sendiri.

Naruto adalah anak yang kesepian, dia diabaikan oleh hampir seluruh warga di Desa yang dia tinggali kecuali segelintir orang. Dan untuk menarik perhatian tersebut dia seringkali membuat lelucon-lelucon yang aneh disekitaran Desa agar orang-orang setidaknya melihat hasil karyanya, hmm atau kenakalannya, entahlah..

Salah satunya adalah markas ANBU yang baru saja disebutkan. Itu adalah sebuah prestasi yang mengagumkan karena selain menemukan markas rahasia tersebut, dia juga berhasil menyusup tanpa ketahuan oleh siapa pun sampai aksinya dimulai. Itulah kenapa dia dikejar oleh hampir setengah lusin tim ANBU, termasuk seorang pria berambut putih yang menggunakan topeng anjing yang biasa disapa oleh Naruto sebagai "Inu-san". Ya, Naruto walau pun diabaikan oleh sebagian besar masyarakat, tetap perlu perlindungan atau pengawasan untuk menghindari kekerasan yang ditakutkan akan terjadi, mengenal statusnya sebagai Jinchūriki.

Namun sayang, mereka tidak berhasil atau lebih tepatnya sengaja dilepaskan oleh Inu karena cukup menarik melihat rekan-rekannya terkena Jutsu Prank-nya kali ini. 'Sepertinya keamanan di markas perlu diperketat jika sudah begini' pikir Inu.

Kembali ke Naruto, yang kini sedang bersembunyi di dekat persimpangan jalanan desa sebelum keluar untuk kembali ke apartemennya dengan seringai seterang sinar matahari khas nya. Lalu kemudian ketika sedang berjalan ada sesuatu berbunyi 'grrrrrr' dari dalam perutnya.

"Ah, sepertinya menyusup membuatku lapar." Gumamnya.

Lalu Naruto merubah arah tujuannya terlebih dahulu untuk mengisi perutnya sebelum pulang. Dan ya, tentu saja Ichiraku Ramen yang sedang ditujunya karena hanya kedai tersebut yang menerima Naruto dengan ramah tanpa menunjukan tatapan kebencian, pengabaian, pengusiran, atau cemoohan dari mayoritas lingkungannya.


-


Keesokan harinya, Naruto terbangun dipagi hari untuk memulai tahun keduanya di Akademi Ninja Konoha. Dia bergegas mempersiapkan dirinya karena besar kemungkinan dia akan terlambat.

"Siaaalll, aku terlambat. Aku hanya punya waktu 10 menit lagi siaaaaalll!!!" Dia menggerutu dengan keras sambil mengenakan pakaiannya dengan tergesa-gesa dan benar-benar melupakan sarapannya karena jelas tidak akan sempat. Setelah itu di bergegas mengambil perlengkapan sekolahnya dan berlari menuju akademi.

Dia tiba tepat 1 menit sebelum sensei mereka masuk dan memulai kelas. Dan Naruto langsung mengambil tempat duduk di sebelah temannya yang pemalas, namun dicurigai cerdas oleh si pirang berisik, Nara Shikamaru. Dia adalah teman pertama Naruto yang walau pun menyebalkan, tapi tidak pernah mengusik apa pun ketika dia tertidur. Mereka berdua juga berada di jajaran terbawah kelas yang mereka tempati. Tapi mereka tidak peduli. Shikamaru yang malas dan tidak menyukai hal yang berbau kompetitif, dan Naruto yang selalu merasa bosan dengan cara pengajaran akademi yang menurutnya 'terlalu banyak omong kosong, tidak ada hal keren yang bisa dilakukan'. Dan ya, para sensei juga tidak peduli pada anak yang sudah dipastikan jenius, dan pada anak yang menjadi paria desa dan tetap menjalankan tugas mereka sebagai seorang pengajar. Yang beruntung bagi Naruto, meski begitu, dia diperlakukan sama oleh para pengajar karena Hokage Ketiga yang saat ini kembali menjabat pasca kematian penerusnya, Sarutobi Hiruzen, memberikan ancaman keras untuk tidak mengasingkannya dalam pendidikan bagaimana pun situasinya yang dengan tegas dan takut-takut diikuti oleh semua staf.

Nidaime No Kiiroi ShenkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang