07. Kenzie Biantara

650 34 0
                                    

Kenzie Biantara, anak tunggal sekaligus miliader muda dari keluarga terpandang sejak dulu, keluarga Biantara.

Asal usul keluarganya yang merupakan pebisnis sukses sejak dini membuat Kenzie yang merupakan gari keturunan ke 10 dari keluarga ini, juga harus ikut andil dalam dunia bisnis sejak ia masih kecil.

Namun watak dan karakter Ken sangat bertolak belakang dengan karakter seorang pemimpin.

Sombong, sejak ia masih kecil, tak pernah lepas darinya cap anak sombong yang di berikan dari orang-orang sekitarnya.

Semena-mena, sejak ia masih kecil, hampir tak ada rasa takut dalam dirinya yang membuat dia merasa paling berkuasa.

Tak pernah salah, sejak ia masih kecil, dia selalu di manjakan dengan hal instan -di manjakan- membuat dia merasa bahwa apapun tindakannya akan selalu di dukung, akhirnya dia merasa tak pernah salah.

Liar/nakal, sejak awal bersekolah, pergaulan bebasnya membuat dia tumbuh dengan karakter nakal dan pemarah. Bergabung dengan para seniornya yang merupakan anggota gang. Tauran, berkelahi, membully itu semua hal wajar baginya.

Tapi....

Kalian pasti percaya dengan kata-kata "kau punya uang, kau punya kuasa"

Semua keburukan itu lenyap seketika bagai debu hingga di katakan hanya 'gosip' semata.

Orang-orang yang tidak mengenal Ken atau bahkan hanya sekedar tahu lewat berita-berita yang beredar pasti akan menganggap Ken sebagai seorang anak yang patut di contoh.

Sukses, tampan, berbakat, pintar, hebat, baik hati, ramah, frenliy, pemberani, gesit dan ulet, apa kurangnya? Tidak ada. Benar-benar pria yang sempurna.

Tapi....

Apakah dia juga merasa sempurna?


••
•••

"Bagaimana bisa?" Tanya Adri.

"Dari dulu dia memang tidak menyukai kami, sering kali dia mengejek tapi Aran selalu menjadi sasaran amarahnya"

"BAJINGAN SIALAN!!"

Langkahnya terhenti saat tangan kekar mencengkram pergelangan tangannya.

"Tenang dan kendalikan amarahmu"

Suara itu, suara yang baru ia kenali kemarin. Pria tinggi dengan badan kekar dan penampilan formalnya, Galang Pratama Yudhistira.

"Anda...?"

"Ayahku" ucap Gerlan.

Bola mata bulat itu semakin bulat mengetahui fakta pria didepannya yang padahal kemarin ia panggil kak!

"Oh shit!" Batin Adri meneguk ludahnya takut.

"Sebaiknya kau duduk dan Steven, tolong pindahkan Aran ke ruang VVIP"

Steven mengangguk mengiyakan dan keluar mencari suster sementara Galang menuntun Adri untuk duduk.

"Yah, Gerlan ke sekolah dulu ambil barang-barang"

Tak lupa Gerlan meminta kunci mobil ayahnya karena saat membawa Aran ke rumah sakit dia menggunakan mobil sekolah yang memang disediakan untuk keadaan darurat, seperti jika ada yang terluka dan harus segera di larikan ke rumah sakit.

Kini di ruangan itu hanya ada Galang dan Adri, oh juga Aran yang tak sadarkan diri.

"Jadi Aran itu adikmu?" Tanya Galang.

"I-iya tuan"

"Jangan panggil tuan, panggil kakak saja"

"Ya kali jir!" Maki Adri dalam batin.

Not BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang