BAB 34: Tentang Adryan

14 4 0
                                    

"Salsa suka lo, Zar. Dia minta balikan." Jovan menunjukkan chat pribadinya dengan Salsa ke Abidzar.

Jika kalian tidak tahu Salsa, Salsa adalah cewek yang bersama Abidzar saat Abidzar bertemu dengan Bella di toko perlengkapan sekolah.

Harusnya ini jadi kabar baik untuk Abidzar lantaran Abidzar sudah lama menyukai gadis itu. Tapi reaksi Abidzar diluar dugaan.

Ia terkesan cuek hari ini.

"Kok lo cuek bener? Lo udah gak suka sama Salsa?" Jovan bertanya.

"Ya nggak lah. Salsa aja ninggalin gue di toko, masa gue masih suka. Gak malu dia minta balikan." Ketus Abidzar.

"Ngapain balikan kalau udah punya ayang. Iya gak, Zar?" Celutuk Zayden.

"Yaps! Betul sekali."

Ketiganya tertawa terbahak-bahak di sudut kelas.

Vares muncul dari balik meja. "Adryan mana?"

"Dipanggil ayangnya Jovan ke kantor sama Laura."

Jovan langsung menoyor kepala Zayden. "Masih otw ayang."

"Makanya sebagai seorang sahabat tuh bantu gue pdkt sama Bu Jihan." Kesal Jovan.

"Halah, suka kok sama Bu Jihan, sama janda dong." Balas Zayden.

"Hush! Ntar kedengaran bos habis kita." Karena Adryan tidak ada, jadi Vares yang mengingatkan.

Yang di bilang bos asyik tidur untuk mengisi jam kosong hari ini.

"Kasian ayangnya gak ada." Ucap Zayden penuh keprihatinan.

"Gue denger ya njir!" Daniel menyahut.

"Eh!" Zayden terkekeh.

"Hayoo ... Bos marah. Ntar di suruh bayar hutang lho ... " Vares menakut-nakuti Zayden.

"Ngaku kaya tapi ngutang." Sindir Abidzar.

"Apa?!" Zayden memelototi Abidzar.

"Udah! Bacot lo berempat!" Sarkas Daniel.

"Harap maklum guys, bos kita agak tantrum kalau pawangnya gak ada." Sekarang Jovan yang agak iseng.

"Jovan!" Daniel mengangkat kepalanya, ia setengah berteriak.

Jovan, Abidzar, Vares, dan Zayden kabur sambil tertawa terbahak-bahak.

Menjahili orang tempramental memang menyenangkan.

Keempatnya berjalan tanpa arah, menyusuri koridor lantai 2.

"Kita ke mana nih?" Abidzar bertanya.

"Nyari Adryan ajalah, biar Jovan ketemu ayangnya." Usul Vares.

"Gak deh. Males gue liat orang bucin." Jovan menolak.

"Bucin? Yang bucin siapa? Bu Jihan?" Cecar Zayden.

"Bukan ayang gue, tapi Adryan."

Ketiganya terkejut. "Adryan punya pacar? Kapan? Kok gak bilang? Wah kurang ajar tuh bocah. Pulang ini kita gebukin kuy." Cerocos Zayden.

"Bukan pacar sih, tapi coba lo bertiga liatin Adryan sama Laura. Kayak deket banget gitu. Kemana-mana berdua, ngurusin kelas berdua. Apalagi tatapan Laura ke Adryan."

Walaupun Jovan terkesan tak peduli, tapi dia selalu mengamati sekitar. Contohnya saat ia bertemu Bella dan tentang Adryan.

"Tapi kalau menurut gue mereka gak pacaran. Mungkin Laura yang suka Adryan tapi Adryan nggak. Lo juga tau sendiri kan Adryan orangnya gimana? Laura bakalan kesulitan dapetin hati Adryan." Tutur Abidzar.

DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang