Donghyuck memarkirkan Rolls Royce Cullinan berwarna putih tulang tersebut pada parking spot Westview Valley Academy. Setelah memastikan ia telah memarkirkan mobilnya tersebut dengan pas, melalui rear-view mirror mobil mahalnya, Donghyuck bersolek kembali memastikan bahwa dirinya sudah cukup rapi, lipgloss-nya yang berwarna merah muda membuat bibir tebalnya semakin mempesona, dan untungnya pagi ini ia sempat pergi untuk menata rambutnya ke hairstylist ternama. Well, Donghyuck selalu memastikan dirinya always presentable whatever the situation is. Ya, sekalipun dalam situasti sekarang ini contohnya.
Donghyuck menghela nafasnya panjang jika mengingat alasan yang membuatnya harus datang ke tempat dimana ratusan calon penerus bangsa tersebut tengah menimba ilmu ini. Seharusnya kegiatan Donghyuck pagi ini setelah kelas senam, ia join brunch dengan Jaemin sahabatnya, lalu pergi untuk merapikan kukunya. Dia sudah membuat janji dengan nail stylist dan terpaksa harus membatalkan, padahal Donghyuck sudah reservasi dari seminggu yang lalu. Tapi apalah daya, telepon genggamnya berdering saat ia hendak menyusul Jaemin ke restaurantnya. Wali kelas anak sulungnya, Chenle, menjelaskan bahwa ia terlibat pertikaian di sekolahnya, dan salah satu orang tua diminta hadir ke sekolah sekarang juga. Donghyuck langsung menghubungi Jaemin guna membatalkan agenda brunch mereka dan langsung bergegas menuju Westview Valley Academy dengan rasa khawatir.
Donghyuck turun dari mobilnya lalu berjalan masuk menuju private school tersebut. Beberapa pengajar dan siswa yang tengah berlalu-lalang lantas menoleh ke arahnya. Donghyuck hanya tersenyum kecil membalas tatapan mereka yang penuh kagum ketika memandangnya. Siapa yang tidak kagum memandangku, batinnya angkuh didalam hati. Donghyuck kemudian membuka pintu cokelat tua yang bertuliskan 'guidance and counseling' itu.
"Ah, Pak Donghyuck. Silahkan duduk." Sapa seorang guru muda tersebut. Mempersilahkan Donghyuck duduk pada kursi kosong didepannya. Namun pada kursi tersebut juga sudah duduk pula seorang wanita yang mungkin tidak jauh umurnya dengan Donghyuck. Donghyuck menyerengit, seingatnya ia tidak pernah lihat perempuan ini.
"Baik, akan saya mulai jelaskan kronologi semuanya dari awal kepada Pak Donghyuck dan Ibu Sera." Buka si guru muda tersebut. Donghyuck menoleh sekilas kepada perempuan yang duduk disampingnya. Sera. Akan Donghyuck cari tahu nanti.
"Pada saat kelas olahraga berlangsung, tiba-tiba Chenle dan Yoonse bertengkar hebat. Berdasarkan keterangan teman-teman kelasnya, mereka sudah sindir-sindiran semenjak jam pertama kelas matematika dimulai. Lalu, memuncak saat keduanya berada di team yang berlawanan saat olahraga. Bola baseball yang dipukul Yoonse mengenai kepala Chenle. Hal tersebut—"
"Hah?! Wait! Anakku tidak apa-apakan?!" Mendengar penjelasan gurunya tersebut membuat Donghyuck mendelik tajam menatap perempuan bernama Sera yang Donghyuck yakini orang tua dari anak bernama Yoonse itu.
"Chenle tidak apa-apa hanya saja—"
"Hanya saja apa? Dan sekarang mana Chenle? Sudah kalian beri pertolongan apa!"
"Pak Donghyuck mohon tenang, Chenle tidak apa-apa. Saat ini ia dan Yoonse sedang berada di ruang kesehatan." Jelas guru muda itu.
"Lalu bagaimana keadaan Yoonse?" Sahut Sera pun turut khawatir akan keadaan anaknya. Donghyuck memutar bola matanya.
"Yoonse juga baik-baik saja. Hidungnya tadi sempat mimisan karena kena tonjokan dari Chenle—"
"WHAT?" Pekik Sera. Ia lalu beralih menatap tajam Donghyuck. Seakan tak mau kalah Donghyuck menaikkan dagunya sembari balik menatap tajam Sera.
"Ibunya Yoonse dan Ayahnya Chenle tenang dulu. Biarkan saya menjelaskan kronologi kejadian. Berdasarkan keterangan anak-anak, semua ini dipicu karena kesalah-pahaman saja. Yoonse menggoda Chenle karena ia baru pulang dari Tokyo, tapi tidak membawa oleh-oleh buat teman kelasnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Trophy Husband • Markhyuck
FanfictionThe term is often used in a derogatory or disparaging way, but Donghyuck can not even lie to himself. He love the attention, he love when people can not say 'no' to him. Walau disaat yang bersamaan ia sering mendapatkan cemooh yang dilontarkan orang...