pm : 05

7.1K 681 13
                                    


Author pov.

"Yaah sayang sekali tidak ada lagi hadiah di meja Lili" Rosé terlihat lesu menatap meja Lili.

"Benar-benar tidak ada sama sekali, satupun tidak ada huhuuu" Heejin memelas.

Lili tersenyum, dia senang lantaran pengumumannya agar tidak meletakkan hadiah di atas mejanya di dengar baik oleh pengagumnya.

"Baguslah Lili senang melihatnya" Lili duduk di atas kursinya sambil mengeluarkan buku komik dari dalam tas.

"Hisshh tidak asik" Rosé menghentakkan kakinya lalu berjalan menuju kursinya.

"Huhh tidak ada barang gratis lagi mulai sekarang" Heejin dengan lesu duduk di kursinya.

"Hahaha kalian ini, seperti orang susah saja aigoo" Lili geleng-geleng kepala.

"Ck Lili menyebalkan" decak Rosé.

Lili hanya tersenyum mendengarnya.

"Lili" pria bernama Bong Jaehyun menghampiri Lili.

Lili berdehem tanpa melihatnya, dia tengah membaca komik kesukaannya.

"Psst, si Jaehyun ingin apa tuh" Heejin menyenggol lengan Rosé.

"Tidak tau kita lihat saja" bisik Rosé sambil memperhatikan Lili dan Jaehyun.

"Ekhm, aah ini aku membelikan susu coklat untuk Lili. Aku tidak meletakkan di atas meja karena aku ingin memberikannya secara langsung pada Lili. Terima ya" Jaehyun sedikit gugup menyodorkan susu coklatnya.

Lili hanya melihat sekilas susu coklat itu. Meskipun menyukai susu coklat, Lili tidak akan menerima sembarangan karena takut Mommy nya akan marah.

"Makasih tapi Lili sedang tidak ingin susu coklat" kata Lili sambil membaca komiknya.

"A-ah begitu ya" Jaehyun menggaruk tengkuknya.

Lili mengangguk.

"Ingin yang lain? Aku akan membelikannya untuk Lili" tawarnya.

Lili menggeleng.

Jaehyun mengulum bibirnya terlihat putus asa menghadapi sikap dingin Lili.

Tapi dia tidak akan menyerah mendekati Lili, begitu pikirnya.

"Yaak Bong Jaehyun sini buat aku saja susu coklat itu" pinta Rosé.

Jaehyun tanpa pikir panjang memberikan susu coklat itu pada Rosé. Lagian mereka teman baik Lili jadi tidak masalah untuk mendekati keduanya demi bisa dekat dengan Lili, begitu pikirnya.

"Thanks"

"Nee"

"Mana untukku" Heejin cemberut mengulurkan tangannya.

Jaehyun menggaruk kepalanya merasa tidak enak.

"Nanti oke, aku janji"

"Ah sudahlah aku tidak mood lagi" Heejin melipat kedua tangannya sebal.

"Jangan marah janji aku akan membelikan sepuluh untukmu"

Mata Heejin berbinar.

"Oke" Heejin mengangguk dengan senyumnya.

"Matre sekali teman-teman Lili ini" batin Lili menggelengkan kepalanya.

Tak berselang lama guru datang dan mereka memulai waktu pembelajaran.

-

"Mom, ayo.." Lili menarik-narik baju Jennie.

"Tunggu sebentar nak Mommy sedang mengirim email pada sekretaris Mommy"

Lili merengek menghentak-hentakkan kakinya, dia ingin berendam bersama Jennie dengan bebek kuningnya.

"Momyyy cepatlah" Lili memeluk Jennie sambil meringsek di lehernya.

Mau tidak mau Jennie meletakkan iPad nya dan menatap lekat wajah putrinya.

"Tidak sabaran. Ayo" Jennie membawa Lili kedalam kamar mandi.

"Hihihi mau pake bath bomb Mommy" cengir Lili.

"Besok saja baby sekarang sudah sore kita akan ke rumah grandma dan grandpa" kata Jennie sambil melucuti pakaian Lili.

"Aaaah tidak mau Mommy Lili mau berendam dengan bath bomb titik" rengek Lili dengan sikap keras kepalanya.

"Huh kenapa keras kepala sekali hmm" Jennie menangkup pipi Lili.

"Tidak tau" Lili mengerucutkan bibirnya.

"Besok ya, nanti kelamaan baby" bujuk Jennie karena dia tau jika Lili berendam dengan bath bomb itu akan memakan waktu. Putrinya akan bermain-main dengan busa itu.

"Mommy baby mau bath bomb" Lili melengkungkan bibirnya kebawah.

Kalau sudah begini Jennie tidak akan tega dia akan menurutinya.

"Arasseo, jangan sedih hmm" lembut Jennie mengusap pipi Lili.

Lili mengangguk dengan lucu.

Jennie tersenyum memberikan kecupan di bibir Lili.

Setelah itu Jennie membuka pakaiannya lalu menarik lembut tangan Lili masuk kedalam bathub.

"Mau yang ini mom" Lili menunjuk bath bomb berwarna biru.

Jennie mengangguk membiarkan putrinya mencelupkan bath bomb kedalam air.

"Waaah lihat Mommy busanya sangat banyak xixixi" Lili memekik senang memainkan busa dari bath bomb.

Jennie hanya tersenyum lalu menidurkan kepalanya membiarkan Lili bermain dengan busa dan bebeknya.

"Kwek kweek.." Lili menjalankan bebeknya di pundak Jennie.

Jennie membuka pejaman matanya melihat Lili yang tengah asik bermain bebek di pundaknya.

"Mom mau sambil uyyu" pinta Lili.

Jennie menegakkan tubuhnya lalu membawa kepala Lili ke dadanya.

"Banyak maunya anak ini. Untung sayang" kata Jennie dan mengecup puncak kepala Lili.

"Hihihi" Lili menyengir di sela kulumanya.

Lili terus menyusu sambil memainkan bebeknya.

"Ssh jangan di gigit nak"

"Demas Mummy"

"Tapi Mommy yang kesakitan baby" Jennie mencubit pelan pipi Lili.

"Sowwy Mummy"

"Hemm jangan di ulang lagi nee" senyum Jennie mencium kening Lili.

Lili tersenyum mengangguk dengan lucu.

•••

Tbc

15/10/23

Jadi Lili enak ya apa-apa di turutin. 

Hai guys, di rl lagi sibuk banget jadi sorry kalo up agak lama. Up di usahain itupun di hari weekend ya 🤍

Vote komen lanjut.

Posesif Mommy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang