Angin bertiup kencang memecah sore yang tenang ditemani matahari yang mulai menghilang, suara desiran ombak pun bak sebuah lagu beriringan. Menyadarkan seseorang dari lamunannya...
"Huffh" suara dengusan kencang keluar dari yang sedari tadi duduk ditepi pantai.
"Emang boleh se kesepian ini" gumamnya."Mati rasa itu nyata banget rasanya, ngeliat temen punya pacar rasanya biasa aja, ngeliat cowo yang di bilang paling tampan se empero raya aja ngerasa liat monyet sok kegantengan" ucapnya sebelum ia melanjutkan lamunannya.
Cukup lama gadis itu terdiam sendiri hingga tak menyadari, bahwa matahari telah tenggelam melengkapi sore yang begitu cerah.
"Astaga udah sore, pasti mama nungguin buat pulang" dengan tergesa dia menuju parkiran mobil untuk menemui keluarganya yang sudah siap pulang setelah menikmati liburan di pantai Menganti.Dia Taleea Kayla Jahera, Taleea memiliki arti gadis muda, Kayla bermakna mahkota, sedangkan Jahera berarti cantik, berbakat dan lembut hati. Taleea atau yang akrab dipanggil Tea ini merupakan gadis berusia 15 tahun yang masih duduk dibangku SMA kelas 10.
Sesampainya dia dirumah Tea bergegas untuk membersihkan diri.
Tea merebahkan dirinya dikasur membiarkan badannya yang lelah berisitirahat setelah melakukan perjalanan jauh ke pantai untuk berlibur.Dia meraih ponsel berharap akan ada yang mencari atau sekedar menanyakan tugas kepadanya. Tapi sayangnya sesuai dugaan Tea tidak ada yang mengirim pesan menarik kecuali grup chat dan satu pesan singkat dari temannya Kharista menanyakan oleh-oleh yang dia inginkan.
[01/01 18.41] Kharista: Tea udah pulang, gimana oleh-olehnya😘?
[01/01 18.43] Tea: Udah, iya dibeliin 100 bungkus udang krispyKharista adalah teman Tea yang paling dekat. Bukan tanpa alasan mereka bisa berteman sedekat ini sekarang banyak kisah yang dilewati mulai dari Kharista yang awalnya tidak menyukai Tea karena berisik ditambah Tea adalah maniak KPop. Tapi bukan berarti Kharista tidak menyukai KPop dia seorang Exo-L yang memuja Chanyeol. Singkat cerita mereka menjadi berteman entah karena apa pun mereka lupa.
Pagi yang indah mentari seakan menari menyambut sadarnya Tea dari tidurnya. Hari Jum'at yang berkah menjadi awal dari kisah yang akan di rajut Tea menjadi sebuah pengalaman.
Tea langsung mandi dan bersiap menggunakan seragam pramuka, dia keluar dari kamarnya diiringi sambutan manis dari ibunya yang sudah menyiapkannya sarapan.
Selesai sarapan Tea menyiapkan motor dan helm lalu berangkat pukul 06.15 wib termasuk pagi karena jarak tempuh antara sekolah dan rumahnya lumayan jauh sekitar 13 km sedangkan sekolahnya masuk pukul 07.00 wib.Tea sudah sampai di sekolahnya, sekarang dia sedang menghadapi pertanyaan yang di ajukan oleh temannya yang paling cerewet.
Iya benar Kharista dia terlihat sangat senang mendapatkan oleh-oleh yang dia mau dari Tea.Kharista dan Tea satu kelas di 10 MIPA 6 mereka adalah sepasang sahabat yang sedang sama-sama menempuh pendidikan di semester 2 kelas 10. Jadi mereka telah menghabiskan masa liburan semester mereka. Di awal tahun 2022 ini Tea masih menjalani hidup yang bisa dibilang membosankan tidak seperti gadis-gadis lainnya yang mungkin sedang kasmaran karena cowo kelas sebelah atau tergila gila oleh ketampanan Kaka kelas mereka. Tea benar-benar merasakan mati rasa, tanpa ada rasa ingin merajut cerita cinta di SMA.
Tapi semua itu tidak bertahan lama, semua berawal dari hari ini dimana kelas Tea yang berada di lantai atas harus turun ke lantai bawah karena guru bahasa Indonesia mereka sedang dalam keadaan hamil tua akhirnya kelas Tea belajar di perpustakaan. Setelah jam pelajaran Tea selesai, mereka pun kembali ke kelas. Tea bersama dengan Cecille berjalan beriringan di akhir rombongan. Secara tidak sengaja salah satu teman Cecille menyapa
KAMU SEDANG MEMBACA
1722
Short Story"𝚔𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚒 𝚔𝚊𝚝𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚒𝚗𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚢𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚗" (𝟷𝟿.𝟸𝟸/𝟷𝟻-𝟷𝟶-𝟸𝟶𝟸𝟹)