8_Kehidupan Sebelumnya Sang Duke Amor - POV Revan Amor

143 28 0
                                    

Saya mulai berkutat dengan pena dan tumpukan kertas yang baru saja selesai ditulis. Tumpukan kertas itu berisi hal-hal yang terjadi dikehidupan yang dahulu.

Saya sekarang terlahir kembali pada masa aku berusia 12 Tahun. Pada Umur ini, saya hanya seorang anak yang tetlihat kurus seperti anak berusia delapan tahun.

Pada Tahun ini dikehidupan sebelumnya, tidak ada hal khusus yang terjadi, selain kematian Duke dan Duchess sebelumnya. Semuanya berjalan dengan normal, seperti kutukan ku yang tidak menentu munculnya, Para Tetua yang mengasingkan saya dalam pengambilan keputusan dengan alasan saya yang masih muda, dan Vania yang masih suka mengganggu saya dengan tindakan mesumnya.

Lalu pada saat saya berusia 19 Tahun saya dijodohkan dengan Tania Arabella. Seorang Putri Baron dari Selatan. Tania adalah gadis polos dan sangat berisik, selalu menganggu saya disetiap kesempatan.

Pada usia 20 Tahun, Tetua-tetua mengirimkan pembunuh bayaran untuk membunuh saya, dikarenakan mereka telah menemukan anak haram Duke Amor sebelumnya dan berencana untuk membuatnya menjadi Duke menggantikan saya. Hal ini, dikarenakan dirinya sudah tak bisa mengendalikan saya, yang memiliki prestasi besar dalam perang terakhir kali. Sepertinya mereka takut jika saya mendapat kekuatan, maka dirinya akan di singkirkan terlebih dahulu.

Saat itu saya sangat putus asa, dan melompat ke tebing. Tapi sepertinya takdir berpihak pada saya, di detik-detik keputus-asaan saya. Sebuah sinar ungu melesat kepada saya sesaat setelah diri saya terjatuh. Saat itu saya merasa sebuah tangan kecil melingkari pinggang saya. Lalu ketika saya membuka mata, saya melihat tampilan Vania yang berwajah dingin seperti menahan amarah.

Vania membawa saya kembali ke puncak tebing dengan sihir. Saya melihat Vania mengeluarkan sihir berwarna ungu tua dan mulai membantai semua pembunuh bayaran itu dengan brutal. Adegan itu seharusnya terlihat sadis, tapi saya terpukau oleh kesadisannya. Cahaya ungu menari-nari menyelimutinya yang sangat indah, yang serupa dengan warna rambutnya.

"Tidak ada yang bisa menindas anda, selain diri saya"itulah perkataan Vania yang selalu saya ingat, sebelum diri saya pingsan karena kelelahan akibat dikejar oleh para pembunuh bayaran.

Semenjak hari itu, saya tak bisa menghilangkan perasaan berdebar-debar, saat Vania berada didekat saya. Bahkan saya juga diam-diam menginginkan dirinya yang menggoda saya seperti dulu, tetapi sayangnya setelah tanggal pernikahan saya dengan Tania diputuskan, dirinya tak pernah sekali pun mendekati. Seolah kami tak saling mengenal.

Saya akui, saya sangat ketakutan saat itu. Bahkan diri saya memutuskan untuk membatalkan semua hubungan dengan Tania. Saya tidak terlalu peduli dengan akibatnya, lagi pula awalnya kami bertunangan karena keinginan Tetua-tetua itu saja. Sekarang Tetua-tetua itu tak bisa mengendalikan saya, jadi tak masalah membatalkan pertunangan tak di inginkan, saya juga yakin bahwa Tania tidak akan mau menikah dengan pria yang tak mencintainya.

Sayangnya saat itu saya salah perhitungan, saat saya membahas pembatalan pertunangan dengan Tania beserta kompensasi yang dibutuhkan. Tania marah dan tak ingin membatalkannya. Kami akhirnya bertengkar hebat, dalam ledakan amarah itu Tania secara tidak sengaja mengaktifkan kekuatan penyembuhnya yang sangat kuat dan ledakan kekuatan itu menyembuhkan saya dari kutukan yang selama ini menemani ku bagai bayangan.

Walau begitu, saya berterima kasih atas kebetulan yang tak disengaja itu dan menawarkan hadiah besar padanya. Tapi dengan tak tau malunya, dirinya ingin saya menjadi hadiah yang ingin diterimanya. Tentunya saya menolak omong kosong tak masuk akal itu.

Lalu saat saya agak lelah dikarenakan pemberontakan Tania yang tak ingin membatalkan pertunangan. Vania tiba-tiba mendatangi saya. Saya sangat senang, karena awalnya Vania menghindari saya selama ini. Kenapa dirinya tiba-tiba mendatangi saya? Apakah karena aku akan memutuskan pertunagan dengan Tania? Pasti karena itu kan? Karena Vania mencintai saya. Tapi semua tebakan ku salah, Vania malah mengejutkan saya.

Terjebak dalam Novel "My Beast" - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang