Kekasih Hati

1K 77 60
                                    

Musim demi musim berganti, kalender di atas meja telah dibalik berkali-kali seiring gesitnya waktu berjalan. Tak terasa, nyaris dua tahun sejak pertama kali Jung Sungchan bertemu dengan Park Wonbin. Pertemuan yang diawali keengganan, disusul dengan ketakutan, lalu darah, dan kebencian luar biasa. Sebelum itu semua terjun ke titik nol, menanam ulang bibit perasaan di pelataran hati mereka yang kosong. Jung Sungchan tidak sadar telah menyiraminya setiap hari, dan Park Wonbin hanyalah bunga yang mudah luluh dengan air.

Kini sebuah rumah klasik berdinding putih gading di tengah kota metropolitan Tokyo, menjadi saksi selama sepuluh bulan atas janji Jung Sungchan, bahwa ia akan membuat Wonbin terbiasa dan siap oleh kehadirannya. Sepuluh bulan semenjak ia benar-benar membawa Wonbin untuk bergabung ke kehidupannya di Jepang, dan semakin meningalkan jauh masa lalunya di Korea.

Apakah semua berjalan lancar di balik dinding rumah itu? Bisa jadi ya, bisa jadi tidak. Adaptasi tidak pernah mudah, terutama di minggu-minggu pertama mereka tinggal bersama.

Rumah ini sudah dimiliki Jung Sungchan sebulan sebelum pernikahannya dengan putra tunggal keluarga Park yang istimewa itu. Cantik, namun sayang sekali menolak mentah-mentah perjodohan mereka. Jung Sungchan sampai habis akal untuk membuat Wonbin mempertimbangkannya. Oleh karena itu, jangan salahkan jika desain rumah ini lebih mirip kurungan, untuk mengurung si cantik yang ditakutkan akan membangkang. Pintu utama sebagai akses keluar dibuat setinggi tiga meter dengan selot atas, hanya Jung Sungchan yang bisa meraihnya itupun dengan berjinjit. Wonbin tidak akan bisa kabur.

Namun rupanya buku takdir sudah revisi. Yang berakhir dibawa Jung Sungchan tinggal di rumah itu bukanlah Wonbin yang pembangkang, melainkan si manis Wonbin yang lebih suka di rumah dan bahkan tidak ingin keluar sama sekali. Sungchan memberinya teman yakni pemuda menggemaskan bernama Sohee untuk menemani dan bermain bersama Wonbin seharian cukup sampai jam Jung Sungchan pulang kerja.

Hari itu, pekerjaan mereka alot. Bahan mentah dari Korea tercegat di pelabuhan dan petugas peti kemas benar-benar sok alim. Butuh nego berjam-jam sampai mereka mau menerima uang tutup mulut dari Jung Sungchan senilai jutaan yen. Pria muda itu pulang ke rumah dalam keadaan terlambat dan kesal. Dasinya yang mencekik ia longgarkan sebelum masuk menuju rumah peristirahatannya. Satu hal yang belum ia ketahui adalah, Wonbin merupakan seseorang yang suka menyambut kedatangan, sedang dirinya biasa membuka pintu dengan sangat kencang.


prang!!

Dua orang itu sama-sama terkejut luar biasa. Wonbin masih selamat, hidungnya tidak tersambar daun pintu tiga meter Jung Sungchan, namun pecahan kaca di lantai membuat si tuan rumah yang baru datang itu terheran-heran.

"Kenapa ada mangkuk di balik pintu?"
Tanya Sungchan. Sebetulnya nadanya biasa, hanya suara capeknya membuat dia seolah sedang marah. Wonbin berdiri kaku mencoba mengumpulkan suaranya.

"A-anginnya kencang dan tanganku tidak sampai menggapai selot. J-jadi, pintunya kuganjal dengan mangkuk"

Sungchan ternganga mendengar pengakuan Wonbin. Si mungil yang idenya juga mungil. Sungchan menghela nafas, menyesal bahwa pintu desainnya malah menyulitkan Wonbin.
"Besok aku ganti pintunya. Ayo masuk" ajak Sungchan pada kekasihnya yang lugu itu. Tapi Wonbin masih diam membatu, tidak bisa bergerak dan itu membuat Sungchan curiga.

OBEDIENT-2 [Syongnen] Sequel Of Obedient(MATURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang