Salma seketika berdiri dengan pandangan lurus ke ujung pintu
" Ngapain lu kesini flow?" Ucap Salma panik
" Gua bukan nyariin lu, tapi Rony" ucap bunga dengan nada marah.
Rony pun bergegas bangun dari tempat tidur itu dengan tangan yang masih menggenggam erat tangan Salma
" Iyya aku di sini flow" ucap Rony di barengi dengan senyuman tipis nya
" Ngapain kamu ada sini RONY" ucap bunga dengan jelas
" Ketemu cewek gua" Rony pun menjawab dengan santai
" Cewek?? Siapa? Salma?" Ucap bunga dengan ekspresi bingung
Rony menatap Salma dengan senyuman manis
" Ga,, ga,,,, gagitu flow" ucap Salma sembari nyamperin bunga yang berdiri di ujung pintu dengan mata yang berkaca-kaca
" Gua cuma gak nyangka sal!" Bunga menggeleng-gelengkan kepalanya "Gua temenan sama lu udah lama dan gua udah anggap lu saudara, lu penghianat, bajingan, bangs,,,," sambung bunga sambil mendorong keras Salma
" Flow!" Suara keras Rony membuat bunga seketika berhenti bicara
" Udah? Udah marah marah nya?? Kenapa ke Salma? Kenapa gak melampiaskan itu semua ke gua?" Ucap keras Rony yang juga berdiri di samping Salma
" Bangsat lu SALMA,,,!!!!" Ucap bunga dengan suara keras
****
"Siapa sih teriak teriak" Novia yang terbangun dari suara keras itu, langsung keluar dari kamar tidurnya
" Lah? Ngapain tengah malem gini malah ngerumpi" ucap Novia bingung sembari menggosok kedua matanya
" Ngomongin apa sih pada serius banget" Novia berjalan menuju Salma dan Rony dengan penglihatan yang masih belum jelas
" Nov!!" Bunga seketika memeluk erat Novia dengan suara tangis sesegukan
" Eeeehh,,, kenapa kau?" Novia yang hampir jatuh karna dorongan keras bunga saat ingin memeluknya.
Bunga tidak menjawab pertanyaan Novia, dia hanya nangis dengan pelukan eratnya
" Ron! Sal! Kenapa ini??" Novia dengan ekspresi bingung.
Salma hanya diam dengan penuh rasa salah
" Salma nov! Dia ngehianatin gua" ucap bunga setelah beberapa menit dia hanya nangis tanpa suara
" Ngehianatin gimana maksud lu" tanya Novia yang semakin bingung
" Dia ngambil Rony dari gua" ucap bunga dengan suara keras
" Ngambil gimana sih?, coba lu tenang dulu, cerita dengan jelas" Novia berusaha melepas pelukan bunga darinya
" Salma ngambil Rony dari gua, Salma udah jadian sama Rony" ucap bunga dengan nada marah
" Sal! Serius?" Novia mengalihkan pandangannya ke arah Salma yang hanya terdiam dengan muka datar
" Iyya emang nya kenapa nov? Gua juga punya kebahagiaan sendiri, dan gua berhak buat dapetin itu" Rony seketika menjawab dengan jelas pertanyaan Novia
" Kalo emang gitu, kenapa se akan lu ngasih harapan ke gua buat dapetin Rony sal! Ucap bunga sembari nyamperin Salma dan memukulnya dengan keras
" Flow! Gua minta maaf, Iyya gua salah" ucap Salma dengan mata yang berkaca-kaca
" Gua gak butuh semua ucapan yang keluar dari mulut lu, sekali penghianat dia akan selamanya menjadi penghianat" ucap bunga dengan jelas dan langsung pergi meninggalkan kosan itu
" Sal? Gua gak ngerti dengan semua ini" ucap Novia bingung
Tanpa sepatah katapun Salma langsung membalikkan badannya menuju kamar tidurnya
" Sal!" Rony berusaha menahan Salma dengan menarik tangan Salma
" Gua gak mau bicara, tolong!" Ucap Salma dengan muka datar
" Oke!" Rony melepas genggaman tangannya dari tangan Salma
" Lu mending pulang aja" ucap Salma sembari melangkah menuju pintu kamar nya
****
Setelah beberapa hari di kosan, Salma kembali ke studio untuk perebutan juara 1 dan 2
" Hai,,,,!apa kabar mamih?" ucap Nabila dengan sumringah memeluk Salma
" Alhamdulillah baik, kamu gimana nab?" Salma menatap Nabila dengan senyuman manisnya
" Alhamdulillah sehat juga" sahut Nabila
" Ciee,,, sang juara nih" suara bahagia itu terdengar dari ujung pintu studio dengan berbagai suara kaki menuju Salma dan Nabila
" Aamiin" suara keras Salma di imbangi dengan senyuman manisnya
" Baru nyampek?" Ucap laki laki itu
" Iyya kak, ini barang barangnya masih berantakan" ucap Salma melihat tas yang ia bawa
" Yaudah yok sekalian bareng ke dalem" ucap cowok dencer itu sembari merangkul Salma dengan raut yang sangat bahagia.
Tak lepas dari mereka bertiga, banyak anggota dencer di belakang Salma sembari mendokumentasikan kedekatan Salma dengan kak Wandy yang dari top awal idol mereka juga ramai di perbincangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
antara cinta dan gengsi (Salmon)
Jugendliteraturtakdir yang membawaku berada dekat denganmu, dengan caramu yang mungkin biasa kamu lakukan pada orang lain, namun kini aku yang terbawa arus perasaan. kini aku merenung, sikap dan sifat seperti apa yang harus aku tunjukkan padamu agar kamu tahu, bah...
