sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual
sorry for typo
==================================================
✦✧ICEBERG✧✦
==================================================
'ahh.. sekarang bukan aku yang kehilangan siapa, tapi siapa yang akan kehilangan aku'
séna menatap langit dengan umpakan awan yang cerah, gravitasi yang menariknya kebawah seolah menjadi adegan slow motion untuknya. tubuhnya melayang, rambutnya terurai melawan arah gravitasi, tangannya ia ulurkan keatas sekalipun yang dapat ia genggam hanyalah udara
lamat-lamat ia mendengar suara kekasihnya memanggilnya, meneriakinya dengan tangis tidak mau kehilangannya
's-sora.. maafkan aku sayang..'
séna tersenyum, menerima nasibnya. air matanya berangsur ikut terjatuh di udara meninggalkan tubuhnya yang kini sudah hampir menyentuh tanah
'maafkan aku sayang.. aku mencintaimu, sungguh.. sangat mencintaimu'
'sekarang, biarkan aku beristirahat dan membayar apa yang pernah aku lakukan'
'kak hyeri.. aku akan menemuimu disana'
brraaakkkk
"TELFON AMBULAN!! CEPAT!!!"
teriakan dan raungan tangis dari sora membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan ikut meneteskan air mata dengan hati yang teriris. ia bersimpuh memukuli dirinya sendiri, menghantamkan tinjuannya ke tanah dengan derai air mata
di depannya tergeletak gadis yang sudah terkulai tidak bergerak, tubuhnya bersimbah darah, wajah cantiknya seakan damai walaupun dipenuhi dengan cairan merah kental yang menyelimutinya
tatapan sora kosong, suara dari lalice yang mencoba memanggilnya tidak terdengar sedikitpun, teriakan dari para siswa maupun petugas sekolah yang kebetulan berbondong-bondong mendekat menjadi dengungan di telinganya
sirine ambulan yang datangpun tidak memasuki indra pendengarannya, tubuhnya terdorong oleh petugas yang kini mengambil tubuh kekasihnya. tubuh yang sudah diambil hanya menyisakan genangan darah di depannya
"soo!"
"soraa.."
"JISOORA!!"
sekelilingnya berubah warna menjadi abu-abu, seakan linglung, otaknya tidak dapat memproses apa yang baru saja terjadi. ia merasa dirinya sangat tidak berguna, ia berjanji akan melindungi kekasihnya. tapi sekarang apa? ia tidak bisa menyelamatkannya. atau bahkan hanya sekedar menggenggam tangannya
"sora! sadar! ayo ikuti séna. soraa!!"
tubuhnya diguncangkan oleh lalice, namun tidak ada respon dari dirinya.
bugh
wendy tiba-tiba datang dan memukul wajah jisoora hingga membuatnya tersadar. adegan yang seakan lama tadi hanya berjalan selama beberapa detik baginya. ia mengerjapkan matanya dan langsung berlari memasuki ambulan yang membawa tubuh kekasihnya
"BISA LEBIH CEPAT?? CEPATLAH SIALAN!!!"
sora meneriaki petugas yang berada di dalam ambulance
"sayang, kumohon... kumohon.."