Taehyung berjalan dengan langkah sempoyongan, namun dia berusaha kuat karena Jungkook sedang berada di dalam gendongannya.
"Kamu cape ya Tae hyung? Aku turun saja ya?" Jungkook khawatir namun berbanding terbalik dengan ucapannya, tangan lelaki manis itu malah semakin mengalung dileher Taehyung.
Kekehan pelan keluar dari belah bibir Taehyung, "Daripada meminta turun lebih baik kamu cium aku saja untuk menyalurkan energi."
Taehyung hanya bercanda mengatakan itu namun tanpa diduga Jungkook malah menurutinya, lelaki bergigi kelinci itu mengecup pipi Taehyung pelan dan sangat cepat.
"Sudahh semangatt jalannya karena kamu bawa bayii di gendongan kamu." Jungkook terkekeh kecil.
"Bayi siapa? Aku tidak punya bayi, kamu sedang hamil Jungkookie?" Pertanyaan diluar nalar Taehyung itu sontak mendapat balasan berupa pukulan di kepala lelaki tampan itu.
"Jangan ngada-ngada, bagaimana dengan karir modelingku nanti jika aku hamil." Jungkook berkata kesal yang sukses membuat raut wajah Taehyung berubah datar seketika.
Tidak ada percakapan lagi setelahnya, baik Taehyung maupun Jungkook keduanya hanya terdiam dengan pikiran masing masing yang berkecamuk. Taehyung dengan pikiran akan menceraikan Jungkook karena merasa jika lelaki manis itu mungkin tidak akan bahagia jika terus dengannya, dan juga dengan Jungkook yang berpikir jika dia lagi lagi membuat Taehyung marah karena perkataannya.
Tapi mau bagaimana lagi? Keduanya memiliki ego yang tinggi dan khususnya untuk Jungkook yang tidak mau jika harus meminta maaf lebih dahulu padahal keduanya sama sama memiliki rasa.
Hingga tidak terasa Taehyung telah sampai di gubuk dalam hutan dimana dia biasanya berburu bersama dengan kakak nya Namjoon.
Seokjin yang memang telah menunggu kedatangan kedua orang itu lantas berlari menghampiri Taehyung yang tengah menggendong Jungkook dipunggungnya.
"Ada apa? Kenapa Jungkook digendong? Apakah adikku terluka?" Seokjin menanyakan berbagai pertanyaan kepada Taehyung yang tengah menurunkan Jungkook secara perlahan.
"Santai hyung, adikmu tidak terluka seincipun." jawab Taehyung dengan nada datar dan langsung pergi masuk ke dalam, meninggalkan Jungkook yang berdiri mematung karena Taehyung tidak menoleh ke arahnya sama sekali.
Kening Seokjin berkerut bingung mendengar nada bicara Taehyung barusan ditambah lagi di bucin Kim Taehyung itu biasanya memanggil Jungkook dengan sebutan 'kesayanganku' tapi tadi lelaki tampan itu menyebut Jungkook dengan sebutan 'adikmu' sudah pasti ada yang tidak beres lagi dengan hubungan adik dan adik iparnya itu.
"Ada apa Kookie? Kenapa Taehyung terlihat tidak mood? Kalian bertengkar lagi?" Seokjin langsung menuduh.
Jungkook hanya terdiam dengan menundukkan wajahnya. Itu sudah sangat jelas menjawab pertanyaan Seokjin jika keduanya tengah bertengkar lagi untuk kesekian kalinya. Helaan napas kasar keluar dari belah bibir Seokjin yang sexy itu.
"Sini duduk dulu, kamu mau cerita sama hyung? Kalian bertengkar kenapa lagi? Kali ini masalah apa hmm?" tanya Seokjin sambil menuntun Jungkook untuk duduk di teras yang terbuat dari kayu itu.
Jungkook duduk disana kemudian, kakinya lelaki itu luruskan dan dia menatap ke depan dimana hamparan pohon pohon terlihat di depan matanya. Jelas saja karena mereka sekarang berada di tengah hutan lebih tepatnya di sebuah rumah kayu yang dibuat oleh Namjoon untuk tempatnya tinggal jika sedang melakukan perburuan ataupun healing dari perkotaan.
"Ada apa Kookie? Beritahu hyung, jangan kamu simpan sendiri sampai sampai menjadi beban pikiran buat kamu. Hyung tidak akan menyalahkan kamu jika kamu tidak salah," ujar Seokjin.
Jungkook kembali menghela napas berat. Lelaki dengan mata doe itu menatap Seokjin kemudian, bersamaan dengan tatapan mata itu yang mulai berkaca kaca Jungkook pun berbicara.
"H-hyung, Tae hyung akan menceraikan aku." ujarnya dengan nada bergetar.
Bola mata Seokjin sontak membulat mendengar ucapan adiknya. Tadinya dia tidak akan percaya dengan apa yang Jungkook katakan barusan namun saat melihat adiknya itu bahkan berkata dengan suara bergetar dan mata yang berkaca kaca, mungkin Seokjin saat ini memang harus percaya dengan ucapan adiknya kali ini.
Tapi, kenapa? Kenapa mereka berdua akhirnya memilih bercerai? Bukankah Taehyung yang adik iparnya itu sangat bucin mampus pada adiknya ini? Kenapa akhirnya memilih berpisah? Kesalahan fatal apa yang dibuat adiknya sampai lelaki sebucin Taehyung akhirnya memilih melepaskan daripada terus bertahan?
Jungkook yang melihat keterdiaman Seokjin dengan raut wajah yang sulit diartikan itu seketika menumpahkan air matanya dan menangis histeris yang membuat Seokjin akhirnya menarik tubuh adiknya itu untuk dia peluk.
"Kenapa? Kenapa Taehyung mau menceraikan kamu hmm? Kamu melakukan kesalahan apa Jungkookie? Bukankah Taehyung sangat mencintai kamu? Dia pasti tidak akan mau menceraikan kamu sayang, jangan menangis." Seokjin mengusap punggung Jungkook dengan lembut, mencoba menenangkan adiknya itu.
"H-hyung ... Tae hyung tidak mencintaiku lagi, d-dia lelah denganku hyung makanya dia mau menceraikan ku. I-ini semua salahku, aku yang selalu membuatnya marah dan pertengkaran kami berdua berawal dari aku. Aku menyesal hyung, aku tidak mau diceraikan Tae hyung." Jungkook menangis seraya menumpahkan semua keluh kesahnya.
Seokjin menghela napas berat, lelaki cantik itu membantu mengusap air mata di pipi tembam Jungkook yang mulai menirus.
"Apa lagi yang kamu lakukan kali ini Kookie? Taehyung tidak mungkin sampai semarah ini hingga mau menceraikan kamu jika kamu tidak melakukan hal yang sangat fatal." ujar Seokjin dan Jungkook langsung menundukkan wajahnya seketika.
"A-aku menuduhnya berselingkuh."
••• TBC •••
Lama tidak menyapa, bagaimana kabar kalian ges?
Jangan lupa vote dan komen sayangkuuu~~ part selanjutnya di-update besok kalau nggak lupa wkwk
Aku lagi pelan pelan nyoba balik nulis disini gess jadi mungkin blm bisa fast update, dan insyaallah bakal aku lanjut semua cerita ongoing ku khususnya My Idiot Boy hehe ..
I Miss you guys and I Miss TaeKook 😞
Bonus foto si tampan yang lagi nugas xixi 😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐭𝐚𝐲 𝐀𝐥𝐢𝐯𝐞 | kth + jjk
Fiksi Penggemar[ 𝐙𝐨𝐦𝐛𝐢𝐞 ] [ 𝐇𝐨𝐫𝐨𝐫 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 ] Pernikahan mereka diambang kehancuran karena keegoisan masing masing, namun daripada itu negera mereka kini mengalami wabah virus menyeramkan yang mau tidak mau membuat keduanya bersatu kembali untuk be...