Belakangan ini, Minhyung merasa ada yang aneh dengan dirinya. Sesuatu yang janggal, yang berusaha ia enyahkan dalam batinnya.
Entahlah, ia sendiri tak paham. Minhyung tinggal di satu atap bersama Bubu-nya. Bertemu tiap hari.
Tapi, mengapa Minhyung sangat merindukan Bubu-nya?
Sejak Jeno sakit, perhatian Taeyong perlahan terkikis untuk Minhyung, apalagi sejak ada si kembar. Minhyung merasa Taeyong tidak menyayanginya lagi dulu.
Pemikiran inilah yang membuat hatinya sedih. Minhyung kan sudah besar, harusnya ia tahu kalau adiknya-lah yang membutuhkan perhatian lebih dari orangtua dibandingkan dirinya yang di posisi sulung.
Karena hal ini pula, Minhyung merasa dirinya sangat aneh sehingga ia mulai sering melamun. Ketika ia menyaksikan dalam kebisuan Bubu-nya yang tengah menggendong Sungchan sambil bersenda gurau. Penuh tawa dan kecupan-kecupan manis yang diberikan pada Taeyong untuk adiknya.
Dulu, Minhyung juga seperti itu. Lalu, kenapa ia harus iri?
Sebelum ada adik-adiknya juga Minhyung sering dipeluk Bubu. Setiap malam, saat sebelum tidur. Hanya saja, karena sudah ada adik-adiknya, posisi pelukan Taeyong tergantikan Sungchan dan Jeno secara bergantian.
Malam itu, Minhyung hanya menatap nanar wajah Taeyong yang terlelap dengan posisi menyamping. Di balik pelukannya ada Jeno yang bersandar manja dan kedua mata terpejam. Ya, mereka masih tidur bersama. Dua kasur lantai yang sengaja dirapatkan hingga menjadi satu. Jaehyun yang berada di ujung, di sisinya ada Beomgyu, Minhyung, Sungchan, Jeno lalu terakhir Taeyong.
Ada satu keinginan yang bergelung dalam hatinya kala itu. Minhyung ingin dipeluk Bubu.
Jadi, ia merangkak perlahan-lahan. Didekatinya Jeno dan Sungchan, ia sempat merasa ragu dan bersalah, namun kerinduannya itu telah membuncah membuatnya yakin untuk mendorong kedua adiknya dengan begitu lembut agar menjauh dan memberikan jarak dirinya di sebelah Taeyong.
Minhyung memperbaiki letak selimut Jeno dan Sungchan yang telah berada di sisi Jaehyun. Tak lupa memberi elusan sayang seraya berbisik, "Kakak minta maaf, ya?" kemudian memberi kecupan di kening secara bergantian sebelum membaringkan tubuh kecilnya di sisi Taeyong. Ia mengingatkan dirinya sendiri nanti akan membelikan adiknya jajan dengan uang sakunya sebagai gantinya.
Minhyung tersenyum lebar setelah merasa mendapat kehangatan yang pernah dirasakannya dulu. Sementara Bubu-nya masih terlelap, ia menyamankan dirinya dengan posisi menyamping. Satu lengan kecilnya terkalung di pinggang Taeyong, yang mana dirinya semakin tenggelam dalam pelukan pria cantik itu.
Secara spontan, lengan Taeyong yang satunya merengkuh tubuh kecil Minhyung, kian merapat hingga tak ada jarak sedikitpun yang tersisa. Minhyung senang sekali.
Minhyung baru saja akan terpejam kalau saja Taeyong tidak terbangun dan kaget mendapatinya. Taeyong memang kaget karena tidak ada Jeno dan Sungchan di sisinya, melainkan si anak sulung, lantas ia mengangkat kepala mencari keberadaan dua anaknya yang ditakutkan sudah menggelinding ke lantai.
Tapi, untungnya tidak. Taeyong langsung bernapas lega kala netranya menemukan ketiga bayinya yang berada di sisi Jaehyun. Bahkan menyematkan senyum lebar sewaktu mendapati Jaehyun yang tertidur dalam posisi terlentang, di dada bidangnya ada seonggok bayi mungil tertidur pulasㅡsiapa lagi kalau bukan Beomgyu. Satu tangan Jaehyun yang terulur ke sebelah ternyata dipeluk Jeno, anak kecil itu sudah berguling ke arah bantal. Terakhir, Sungchan yang berada di bawah ketiak sang Papa.
Aneh, padahal sebelumnya posisi Jeno dan Sungchan saat tidur sangat tenang saat di pelukannya.
Taeyong baru saja akan berbaring kembali kalau tidak mendapati punggung Minhyung yang bergetar dalam pelukan. "Eh?" Ia menunduk, mengusap rambut si sulung yang ternyata tengah menangis sesegukan. "Kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Brother 》❥ Jung Fams
FanfictionJung Jaehyun x Lee Taeyong [Jaeyong] ➣❁ Keseharian Jung Minhyungㅡatau yang akrab disapa sebagai Markㅡdalam menjaga ketiga adiknya yang sangat hyperaktif.