Veyiel O.O1

7 1 0
                                    

Cahaya matahari masuk kedalam kamar melewati celah celah jendela yang tidak semua tertutup gorden.

Hari ini hari Minggu.

Cahaya itu membuat salah satu dari pemuda tersebut terbangun.

Aviel Lysander.

Pria manis itu mengerjab kan matanya yang berwarna coklat muda.

Lalu menguap kecil, dia melihat jam.
Ini sudah jam 9 pagi, ia buru² ke kamar mandi walau harus menahan sakit di bagian bawah nya karena melayani Harvey yang mabuk tadi malam.

Selesai mandi, Aviel kita sebut saja viel, kebawah dan memasak sarapan.
Sederhana saja, hanya 2 piring nasi goreng dan bertoping telur dadar.

Setelah nya, ia kembali ke kamar dan membangunkan kekasihnya.

Harvey Bagaskara.

"Vey, bangun ayo. Aku udah buat sarapan." Viel mencoba membangunkan Harvey dengan lembut.

"Hmm" di balas deheman oleh Harvey.

Aviel hanya mengangguk, dan keluar kamar.
Dia akan menunggu di meja makan sembari bermain hp.



Beberapa menit kemudian.

"Viel,gw gajadi sarapan dirumah. Mecca sakit, jadi gw mau kesana" ucap Harvey terburu-buru.
Menyambar kunci mobil lalu keluar rumah.

Aviel yang melihat itu pun hanya tersenyum tipis,sudah biasa.

Aviel pun sarapan sendiri sambil melamun memikirkan suatu hal.

'aku cemburu vey...'

Dia memikirkan hal hal yang Harvey lakukan kepadanya, dan tak sadar air mata jatuh dari tempat nya.

Aviel tidak mempedulikan itu, ia tetap makan, dan piring kotor di taruh di cucian piring.
Dan porsi untum Harvey tadi,akan ia simpan.

Lalu kembali berpikir...

'apa aku ikut selingkuh saja ya? Tapi sama siapa...' batinnya.

Namun menyadari perkataan batin, ia menggeleng.

"Huh,apa apaan. Tidak tidak, aneh aneh saja kau Aviel." Ucap Aviel.

Dia tak ingin berselingkuh, walaupun Harvey melakukannya.
Namun Aviel tidak bisa melakukan hubungan seperti Harvey itu.
Didalam hati ingin sekali rasanya ia membalas, namun kembali lagi dengan kenyataan. Ia menolak.

Aviel ingat dengan satu kejadian dimana....

Flashback.

Slruppp

Slruppp

"Ahhh...terushhh Bell emmm" desah nikmat milik Harvey terdengar.

Harvey memegang kepala gadis bernama Bella tersebut.
Di maju mundurkan kepala tersebut,Harvey sibuk mencari kenikmatan.

Bella yang melihat Harvey kenikmatan langsung lebih semangat,dia semakin cepat mengemut pisang milik Harvey.

Dijilat sensual,emut,memutarkan lidah di dalam sana.
Harvey sangat merasakan nikmat nya.

Crot crot crot

Harvey keluar didalam, Bella menelan nya.

"Eunghhh...Harvey, aku ingin..." Ucap Bella malu-malu, namun tangan lentik nya mengelus kejantanan Harvey.

Kejantanan Harvey langsung menegang.

"Ahh kau yang menggoda maka terima lah" final Harvey, menggendong Bella dan mendudukkan nya di meja.

Harvey memasukkan kejantanan nya kedalam milik Bella.

"Eunghhh dalamhhh sayanghhhh euhmmm ahh shhh" desahan nikmat Bella.

Selanjutnya hanya adegan panas ,desahan bersautan yang terdengar.

Flashback off.

Aviel yang mengingat itu kembali menangis, namun dia tidak menangis sejadi-jadinya.
Hanya isakan kecil dan beberapa air mata lolos.

Lalu dia berkata "tak apa, pasti ada suatu saat, seorang Harvey Bagaskara berubah." Ucap nya dengan senyuman indah nya.

Dia selalu bilang seperti itu ,padahal selama ini. Tak ada yang berubah dari pria tersebut.
Namun Aviel tetap lah Aviel, seorang pria manis yang penyabar.

"Ah sudah lah,daripada aku memikirkan hal ini, lebih baik aku ke cafe? Iya deh. Aku ingin memakan cake. Sudah lama sekali tidak memakan kue itu" ucap nya dan membayangkan betapa manis nya kue itu, di bayangkan saja ia ngiler.

Hei Aviel, kau tak sadar? Kau bahkan lebih manis daripada kue coklat itu huh!

Aviel pergi jalan kaki, cafe itu juga tak jauh.

Dia pergi kesana,masuk dan pergi kearah kasir untuk memesan.

"Arga" sapa nya dengan senyum manis tertera di wajah nya.

"Eh kak viel, si cantik datang" sapa balik Arga sambil mengedipkan sebelah matanya.
Berniat menggoda viel.

"Berapa kali kau bilang aku begitu, Arga" jawab nya sambil terkekeh.
Manis, dan indah.

Arga saja salting sendiri melihat Aviel begitu cantik di depan nya.

"Baiklah, mau pesan apa kak?" Tanya Arga.
Dia tidak ingin berlarut dalam pesona Aviel, apa lagi dia sadar.

aviel.sudah.menikah.

"Mau pesan seperti biasa, dan untuk minum. Aku ingin capuccino ya" jawab nya, lalu dia duduk di bangku yang tersedia di samping meja kasir.

Dia malas untuk mencari meja lain, toh ada yang dekat.

"Siap kak!" Arga berucap sambil membuat gestur hormat.

Aviel tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala nya pelan.

Arga menurunkan tangan nya, lagi,dan lagi.
Dia terpesona oleh pria di depan ini!.

Dia sempat berpikir "tak apa lah ya menikung, beda 2 tahun saja aku sama dia. Dia 20 aku 18 tahun"
Tapi dia tepis, gamau di cap perebut juga dia.

Arga sudah memberitahu pelayan yang lain untuk buat.
Sembari menunggu, Arga mengajak aviel berbicara.

"Kak,gimana hubungan kakak sama si jibangan Harvey?" Tanya Arga dengan nada rada kesal.

"Hush, gaboleh gitu ngomong nya,dek." Tegur Aviel.

Arga udah dag dig dug cuman di tahan.

"Kan emang bener dia brengsek, bajingan. Masa spek kakak yang cantik gini di anggurin yak!" Arga nyerocos.

"Yaudah terserah kamu,dek.
Untuk hubungan kakak sama Harvey, baik kok." Selalu begitu jawab nya.

Arga menghela nafas pasrah.
Aviel tidak terlalu terbuka orang nya.

"Huhh kakak mahh gamau cerita sama Arga." Kesal Arga.

Padahal mereka sudah kenal lama,tapi Aviel tetap tertutup.
Sebenarnya Arga tau masalah rumh tangga aviel, cuman dia ingin Aviel terbuka dengannya makanya dia mengajak aviel bercerita.

"Hehehe... Males mau ceritain juga dek." Aviel berucap sambil Tersenyum manis

"Kalau kakak butuh tempat cerita, Arga siap nih kak,siap sedia buat kak Aviel Lysander yang manis,cantik,lucu" puji nya di sertai senyuman lebar Arga.

Aviel terkekeh "iya dek iyaa"

Lalu makanan Aviel datang, Aviel memakannya dengan perasaan senang.
Arga juga daritadi mengajak nya mengobrol, jadi tambah seru.
Apalagi Arga anak nya antusias an, Aviel suka kalau Arga semangat terus, senyum nya lebar juga.



TBC

Jangan lupa vote!

Biar yilo semangat:)

922~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Last Chance and Love. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang