Chapter 6 : Am I Wrong ?

59 13 0
                                    

Lanjut ke next playlist #np Davichi - This Love. Please banget diputer dan dirasakan makna lagunya pas sambil baca chapter ini gaes :)

//Jimin's POV//

Aku tidak percaya apa yang kudengar barusan. Aku mendongak untuk menatap wajahnya yang cantik itu. Aku dapat melihat air mata bergulir di pipinya yang tampak menggemaskan itu. Kali ini dengan mantap ia mengulanginya kembali, ia mengatakan bahwa ia mencintaiku, "Aku mencintaimu, Park Jimin."

Aku bisa melihat kesungguhan dari matanya. Tidak semata ia mengatakan hal itu hanya untuk membuatku merasa lebih baik setelah aku merengek tidak pernah merasakan dicintai atas diriku sendiri apa adanya. Aku dapat merasakan ketulusan hatinya dalam setiap kata yang diucapkan. Hatiku terasa hangat secara tiba-tiba mendengar pernyataannya barusan.

Yoona menangis tersedu setelah menyatakan perasaannya yang sesungguhnya pada ku. Aku tersenyum, meski aku tetap menangis. Aku menangis bahagia lebih tepatnya. Aku sama sekali tidak menyangka bahwa Yoona punya perasaan yang sama dengan ku. Bahwa sebenarnya kami saling mencintai satu sama lain setelah selama ini. Aku bangkit berdiri dan tak kuasa untuk menahan diriku untuk tidak memeluknya. Aku mendekapnya langsung ke dalam dadaku. Tingginya yang hanya 159cm itu terasa sangat pas dengan badan ku.

Aku dapat merasakan air matanya menembus bajuku. Ia menangis di dalam pelukanku. Aku mengelus pelan rambutnya dalam dekapan ku. Aku meletakkan dagu ku di atas kepalanya dengan mata terpejam. Aroma bunga peony yang lembut tercium dari parfum Jo Malone Peony and Blush miliknya, favorit Yoona sejak dulu, ia tidak pernah berubah. 

Aku tersenyum sambil berpikir seandainya aku mempunyai super power untuk mengontrol waktu, pasti aku akan menghentikan waktu saat ini. Aku hanya ingin terus memeluk Yoona seperti ini, ingin memilikinya seutuhnya. Aku mengecup bagian atas kepalanya lembut.

Aku tidak tahu sudah berapa waktu yang kami habiskan dalam posisi berpelukkan seperti sekarang ini. Belum pernah rasanya aku mendekap seorang wanita selama ini dalam pelukanku tanpa ada hasrat atau godaan untuk segera melakukan hubungan intim. Aku pasti biasanya akan tergoda untuk langsung merobek pakaian wanita itu dan melanjutkan ke bagian selanjutnya. Untuk memasukkan milik ku ke dalam miliknya. Tetapi tidak dengan Yoona, aku hanya ingin bersama dengannya menghabiskan waktu kami bersama sampai tua bersama. Aku hanya ingin selalu berada disisinya. Aku akan menunggunya sampai ia menjadi milikku dalam sakramen pernikahan dan ketika ia siap untuk melakukannya. Jadi inilah cinta yang sesungguhnya, pikirku.

Oh iya benar ! Aku nyengir sendiri tersadar, aku belum memberitahunya balik kalau aku juga mencintainya selama ini. Baru saja aku membuka mulutku untuk berkata, "Yoona-ya, aku.."

Yoona mendorongku menjauh dengan lembut. Aku terkejut dengan gerakannya yang tiba-tiba itu. Ia mengusap air matanya dengan punggung tangannya kemudian berkata, "Maafkan aku.."

"Hei, kau tidak perlu min-..."

"Maafkan aku karena sudah membuatmu bingung dengan pernyataan ku barusan," Yoona memotong perkataan ku, "Apapun yang terjadi barusan anggap saja tidak pernah terjadi, kumohon."

"Tapi, Yoona-ya.." aku menatap Yoona bingung.

"Aku mohon lupakan segalanya," Yoona kini membalikkan badannya memunggungi ku siap beranjak pergi, "Apapun yang terjadi kita tidak akan pernah bersama. Ku mohon lupakan segalanya."

"Yoona-ya !" Aku menarik pergelangan tangan Yoona, aku membalikkan tubuhnya dengan kasar untuk menghadap ke arah ku kembali. Aku sungguh tidak percaya perubahan emosi yang kurasakan dalam sekian detik terakhir ini. Sedetik Sebelumnya aku merasa seperti tengah melayang ke surga, kini tiba-tiba ku merasa seolah seperti terhempas langsung ke neraka lapis ketujuh, "Dengar ! Aku men-.."

I Choose You : Moon || KSJ x PJM x NJM [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang