"Hallo za sorry gue baru bisa ngabarin."
"Angga."
"Lo kenapa? kenapa suara lo kendengeran serak? nangis?"
"Hiks angga, gue ketemu papa hiks.."
"Hah?! Lo dimana? biar gue jemput sekarang."
"G-gue, Gue didepan rumah sakit Permata bunda.."
"Tunggu gue disana, jangan kemana-mana!"
Tutt!
Oza menatap langit malam dengan bintang yang menaburi langit.
Gadis itu menelungkup kan kepalanya disela-sela tanganya, "Kenapa hidup gue menyedihkan?"
"Mama pasti bahagia kan disana? Oza selalu berusaha bahagia disini, Oza harap mama gak liat oza yang sekarang."
"Sekarang oza lagi rapuh, kalo mama liat, pasti mama sedih kan?"
Suara mobil mengalihkan perhatian oza. Oza menatap Angga yang turun dari mobil dengan tergesa-gesa.
Setelah sampai dihadapan nya, dengan cepat Oza memeluk tubuh Angga membuat laki-laki itu terdiam kaku ditempat.
"Za?"
"Angga gue suka sama lo, ayo pergi dari sini."
"Hah?"
***
Angga maupun Oza sama-sama terdian canggung, sesekali mereka saling pandang lalu kembali menatap kearah lain.
"Khmm" Angga berdehem kecil untuk menghilangkan rasa canggung.
"Yang gue bilang di depan rumah sakit beneran" Celetuk Oza tiba-tiba.
Angga menatap Oza dengan pandangan yang tak dapat diartikan, "Bukannya lo naksir sampe gila sama si Danu?"
Oza mendengus ketika mendengar nama Danu, "Gue gak suka sama dia." Ucapnya.
"Lo gak sakit kan?" Angga menempelkan tangannya ke jidat milik Oza.
"Gak panas kok" Gumamnya.
"Angga gue serius, setiap kali sama lo gue selalu ngerasa aman dan santai, perasaan yang gak pernah gue sadari beberapa tahun ini."
"Mungkin karna gue lebih fokus ke danu, mangkanya gak sadar kalo sebenernya bukan danu yang gue suka."
"Sejak mama meninggal perasaan santai kayak gue ke lo udah lama hilang, setiap kali liat orang lain entah kenapa gue selalu merasa tertekan dan akhirnya gue jauhin orang itu."
"Beda sama lo, lo berbeda dari mereka."
Angga terdiam mendengar pengakuan dari Oza, "Gue tau lo sebenarnya gak suka sama gue-"
Cup!
Tubuh Oza menegang ketika tiba-tiba saja Angga mengecup bibirnya. "G-gue.."
Belum sempat Oza menyelesaikan perkataannya Angga kembali mengecup bibir nya, tapi kali ini berbeda, Angga melumat bibirnya!
Setelah beberapa menit akhirnya tautan bibir mereka terlepas, Nafas Oza dan Angga ngos-ngosan karna tak menghirup udara dalam beberapa menit.
"Ayo bersama" Ucap Angga.
Oza terpaku ketika menatap mata hitam legam milik Angga, "Lo?"
Angga mengangguk dengan senyuman kecil, "Selama ini gue juga suka sama Lo, sejak lama setelah lo ngasih gue uang untuk pertama kalinya."
"Awalnya gue cuma tertarik karna liat ada anak kecil yang mencoba jadi orang jahat, tapi jatuhnya malah gemesin."
"Walaupun emang kenyataannya lo kejam, tapi dimata gue lo selalu imut."
"Semua orang takut sama lo, tanpa mereka tau sebenarnya lo cuma kelinci yang mencoba memangsa wortel."
"Gue gak tau apa alasan lo benci semua orang, tapi yang pasti gue tau jadi Lo itu gak mudah."
"Lo kelihatan keras diluar, tapi sebenarnya gue sering lihat lo nangis sendirian.."
"Gue mau jadi orang yang bisa buat lo tersenyum, tapi senyum lo cuma untuk Danu seorang."
"Jadi gue mutusin untuk selalu berada diaamping lo, biar lo gak curiga jadi gue selalu nerima bayaran yang lo kasih ke gue."
Mata Oza memanas, ternyata selama ini Angga menyukai nya?
"Lo inget kejadian dimana lo baru masuk sma? semua orang ngatain lo sombong, arogan, bahkan sampe ada yang sebarin berita palsu di mading?"
Oza mengangguk pelan, tentu saja ia mengingat dimana semua orang membencinya sampai ada yang menyebarkan berita jika dirinya adalah simpanan dari laki-laki yang sudah beristri.
"Gue yang hapus semua berita itu, dan gue juga yang udah buat mereka gak ngatain lo lagi, awalnya gue pikir emang itu tugas gue sebagai bodyguard lo."
"Tapi setelah beberapa hari gue sadar, gue lakuin itu bukan sebagai bodyguard, tapi karna gue suka sama lo."
Ternyata ada orang yang ingin melindunginya dengan tulus? ada orang yang peduki kepada nya tanpa ia ketahui?
Oza memeluk tubuh Angga dengan erat, "Maaf karna gue gak tau apa-apa, maaf karna gue telat dan buat lo nungguin gue terlalu lama."
Angga membalas pelukan Oza, sesekali ia mengecup puncuk kepala gadis itu, "Yang penting sekarang lo udah tau."
Kepala oza mendongak keatas, "Sekarang kita pacaran kan?"
Angga mengangguk kecil, "Iya."
Oza kembali mengeratkan pelukannya dengan Angga, "Makasih.."
SELESAI!
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR LIFE! [END]
FantasySEBELUM BACA DIMOHON UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR, TERIMAKASIH>< Salsabila hanya seorang gadis biasa yang sangat terobsesi akan nilai, Melihat kedua kakak laki-laki dan perempuan nya yang bisa masuk ke Universitas impian kedua orang tuanya membuat Salsa...