Brand Ambassador 2 (Azizi, Jessi, & Muthe)

2.2K 9 0
                                    


"Belom lah, sini kamu!" Budi menarik Jessi dengan kasar, menggendong tubuh gadis itu.

"Eeh.... lagi?!"

Meski terkejut, tapi tak ada penolakan sedikitpun dari Jessi. Gadis itu kini berada di atas pangkuan Budi, pria itu memerintahkan Jessi untuk menggerakan pinggulnya bila terasa penisnya sudah mulai bereaksi. Tanpa beristirahat, Budi sudah kembali mencumbu tubuh Jessi. Gadis itu membalas permainan bibir Budi, mereka berdua saling belit. Jessi memagut, sekedar memberikan lumatan dan gigitan kecil sedangkan Budi terus mengecup dan melumat bibir Jessi membuat gadis itu kewalahan dan menikmati. Beberapa saat mereka berciuman, tangan Budi mulai kembali menyasar pada payudara Jessi, kini payudara kiri Jessi yang menjadi sasaran.

"Sekarang yang kiri aja hehe" ujar Budi, membuat Jessi terkekeh, tangannya mengalung ke belakang dan menekan kepala Budi agar segera memainkan payudaranya.

"Ssshh... pak.. Hehe... gelii"

Jessi kegelian ketika Budi memutari puting Jessi yang mencuat menggunakan ujung lidahnya. Bila Muthe suka kalau areolanya dimainkan menggunakan lidah, Jessi lebih suka kalau ada yang menyusu dan memainkan putingnya. Jessi mengerang dan tubuhnya melejit ketika Budi mengigit putingnya pelan, seakan mengunyah puting Jessi menggunakan bibirnya, menjepit puting keras Jessi dan sedikit menariknya menggunakan bibir. Lalu mulutnya menghisap puting Jessi, menyusu dengan sedotan yang kuat hingga gadis itu mengerang, seharusnya ia kesakitan namun yang terjadi justru sebaliknya.

"Aaaannnghhh... pakk!!"

"Uughh... bangun ya pak? Hehe" Jessi dengan senyum nakal mulai menggerakan pinggulnya.

Penis Budi yang belum bangun mulai tergesek permukaan vagina jessi yang hangat dan basah, rasa geli langsung menjalar dan membuat rasa ngilu ketika penisnya bangun karena masih di duduk oleh Jessi.

"Aduh aduh, benerin dulu" ujar Budi, Jessi terkekeh dan mengangkat sedikit pinggulnya.

Setelah posisinya pas, Jessi mulai bergoyang kembali. Gerakannya begitu lentur, begitu seksi dan indah. Meliuk bagaikan tengah menari, dengan cepat berhasil membuat penis Budi bangkit kembali.

"Masukin pak!" ujar Jessi tak sabar, namun Budi punya rencana lain.

Budi menurunkan Jessi begitu saja dan memintanya duduk di kursi. Pria itu kembali menuju ke arah Muthe dan mengangkat tubuh gadis itu. Pak Budi memang berbadan berisi, namun terlihat bahwa ia juga rajin ngegym meski tubuhnya terlihat agak gempal, mungkin hal itu yang membuatnya mampu menggendong Muthe. Penisnya kembali Budi arahkan, mencoba menerobos vagina Muthe yang sudah begitu basah akibat sperma dan cairan vagina yang tercampur.

"Aaaaiiihh.... Pak Budiiiii!!"
"Iyyaaahhh.... Pak...!"

Muthe yang habis mencapai 2 orgasme hanya bisa mendesah ketika tubuhnya kembali dijejali penis, vaginanya kembali ditancapkan penis oleh Budi. Tak sesempit tadi namun tetap begitu menggigit membuat Budi mengerang saat penisnya menancap seutuhnya. Berat tubuh Muthe dan gaya tarik bumi membuat penis Budi tertelan seutuhnya di dalam vagina gadis muda itu. Dengan gerakan perlahan, Budi mulai menggoyang penisnya. Budi menggenjot dari bawah, dengan tubuh Muthe yang mendekap dirinya untuk mempertahankan posisinya sedangkan tangan Budi berada diantara kedua paha Muthe yang dibuka lebar. Budi mulai menyodok dari bawah, temponya pelan tapi pasti bertambah membuat desahan Muthe semakin meningkat.

"Aahhh aaaahhh aahhh"

"Aah aah aaah aaah"

"Aaaaah aaaaah aaaah aaaaah aaaah"

Desahan putus-putus namun cepat mulai terdengar dari bibir Muthe ketika tubuhnya sudah digenjot dalam tempo yang lebih tinggi. Peluh telah membanjiri tubuh mereka, apalagi dengan kemeja yang tak dilepas seutuhnya itu membuat keringatnya keluar lebih banyak. Budi suka melihat tubuh mengkilap Muthe dengan rambut yang basah akibat persetubuhan yang nikmat. Muthe sangat seksi, terus mendesah dengan tubuh langsing yang berguncang–guncang ketika disodok menggunakan penis. Pantatnya yang berisi terus mengeluarkan bunyi plak plak yang indah, membuat yang mendengar pasti tau bahwa ia enak untuk disetubuhi.

One Shoot Collection 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang