ocean 8 ☄️

40 4 0
                                    

Vote papappy

Happy reading sorry for typo....
.
.

Kali ini rigel sudah berkumpul bersama teman-teman nya siapa lagi kalau bukan davin dan bima kalau abian dia ada urusan yg bikin dia gak bisa datang. 

"Gw denger di kelas lu bakal tampil gel bim? " tanya davin sembari memakan nasgor nya. 

Rigel menghentikan menyuapi nasi goreng kemulutnya "iya nih gw nyanyi gara-gara si bima tolol ini" ketus rigel. 

"Yee suara lu kan bagus makanya gw pilih" ujar bima membela diri. 

Davin terkekeh "bener tuh kata bima gw mau liat lo ntar gw videoin biar masuk tiktok"ujarnya.

" jangan lah malu iel"rigel menolak. 

"Ngapain malu lo kan berprestasi malu tuh telanjang noh" ujar bima. 

Rigel memutar bola matanya "bang lu kerja paruh waktu ya? " tanya rigel mengubah topik. 

"Iya nih lo tau darimana? " tanya davin seingatnya dia gak pernah ngomong ke siapapun. 

"Gw liat  lu di toko bunga kemaren" ujar rigel memdapat anggukan dari davin. 

Pas rigel beli ice cream waktu sky baru aja keluar dari rumah sakit kemarin dia gak sengaja liat davin lagi beresin bunga di depan toko bunga itu. 

"Iya abang kerja di sana yaaa nambahin uang jajan lah sama bantu ekonomi abang kebetulan abang kan bisa rangkai bunga" ujar davin. 

Davin memang sangat pandai merangkai bunga, saat merayakan ulang tahun nya atau temannya yang lain davin lah yang akan merangkai bunga untuk mereka dan bunga hasil rangkaian nya sangat indah. 

"Lo tau sendiri kan ortu abang pisah dan udah punya keluarga baru masing-masing ya minta uang kemereka mah susah bang dava gak bisa di harap" ujar davin suaranya sedikit bergetar. 

"Yang sabar aja lah pin dunia ini adil kok pasti gak selamanya lu kek gini" ujar bima menyemangati. 

Jujur saja pertemanan mereka berempat memiliki kehidupan keluarga yang kurang bagus masing-masing memiliki masalah keluarga. 

"Yaudah lah kagak usah dipikirkan dulu ntar aja mikirinnya mending kita senang-senang dulu" ujar bima. 

"Kuy lah gas ke pantai nya" sambung bima saat mendapati kedua teman nya itu sudah selesai makan. 

Yap tadi mereka janjian bakal ke pantai rigel sih seneng tapi dia lebih suka mandang lautan lepas dari pada harus melihat pantai padahal pada dasarnya ya sama. 

Mereka pun beranjak untuk membayar lalu pergi dengan rigel dibonceng oleh davin dan bima sendiri. 

Perjalanan ke pantai memakan waktu 20 menitan dari sini ada sih yang dekat tapi itu kurang nyaman aja karena banyak banget turis di sana. 

Sesampainya mereka di sana mereka di sambut oleh pasir pantai yang putih dengan ombak yang seperti ingin mengambil alih pasir. 

Rigel berlari menuju bibir pantai dia suka saat kakinya di mainkan oleh ombak "bang sini sini!" panggil nya antusias.

"Iya iya" davin pun berlari mendekati rigel diikuti bima yang berlari sembari membuat video dari ponselnya. 

"Hallo rigelll halo davinnn" sapa bima yang tengah merekod video di ponselnya. 

Rigel dan davin kompak membalikkan badan ke arah kamera dan tersenyum lepas melambaikan tangan mereka. 

Mereka terus berlari mengitari pantai sambil sesekali menciprat-cipratkan air. 

Soul in the OceanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang