Angeline - Justin
S A D G I R L
Cerpen werewolf, Fantasy oleh Cahaya Anisa
.
.
Airnya jernih, beberapa ikan kecil terlihat. Bunga dipermukaan mekar dengan cantik, merah muda, dan ada seekor katak kecil yang melompat di daunnya. Mataku masih menatap pemandangan itu sembari duduk di sisi danau dengan kedua kaki yang kupeluk. Mencoba bersantai dari lelahnya latihan hari ini.
Angin sore berembus sejuk. Menyapu wajah juga rambut yang kubiarkan terurai. Cahaya matahari di Barat masih terlihat di balik pepohonan yang menjulang. Suara burung yang terdengar setidaknya membuatku tak terlalu kesepian. Lagi pula, aku lebih suka seorang diri dibanding bersama kawanan.
Tetapi sekali lagi aku memikirkannya. Bertanya-tanya di manakah dia berada. Bahkan mataku yang tak menemukannya satu jam saja merasa harus mencari, apalagi seharian ini.
Adikku Evan juga belum kembali. Kudengar mereka bersama. Salah satu warrior bernama Carlos mengatakan mereka pergi entah ke mana sejak tadi pagi bersama dua warrior lain, dan juga Daniel. Putra sang Alpha yang sudah pasti suatu saat nanti mengemban tanggung jawab yang sama seperti ayahnya.
Kulihat katak itu melompat lagi. Mengakibatkan riak air di sekitarnya. Namun beberapa saat kemudian pandanganku gelap. Seseorang menutup kedua mataku dengan kedua tangannya.
“Kau pikir aku tidak bisa mencium kedatanganmu?”
Dia tertawa kecil. Tawanya merdu. Lalu menyingkirkan tangannya. Kemudian duduk di sampingku dengan kaki lurus ke depan. Begitu juga pandangannya.
“Aku hanya meniru apa yang manusia lakukan.”
“Tidak akan berguna pada werewolf seperti kita.”
Dia tersenyum menatapku. Senyum menawan. Senyum yang kusuka. Yang selalu mendebarkan di setiap kali aku melihatnya, bahkan di setiap kami bersama.
“Jadi, kalian pergi ke dunia manusia?”
“Tidak lama. Setelah berburu di perbatasan, kami memutuskan ke sana.”
“Jangan sering terlibat dengan manusia. Jika Alpha dan ayah tahu kalian pergi ke sana, kau yang akan paling dimarahi,” ucapku menasihati. Sepertinya, kini kakiku juga lurus ke depan.
Namun dia hanya diam. Tidak menjawab, tidak juga mengangguk.
“Nona Angeline, kau cantik seperti biasanya.”
Aku mendengkus. Dia sedang mengalihkan pembicaraan. “Pujianmu juga seperti biasanya.”
Dia tertawa lagi. Tangannya bergerak ke dalam jaket kulit yang dikenakan. Seperti hendak mengambil sesuatu di sakunya. Tetapi sebelum aku tahu apa itu, dia kembali bersuara.
“Bisakah kau menutup matamu?”
Kulakukan yang dia pinta.
“Apa kau suka?”
Mendengar pertanyaan itu, aku membuka mata. Sebuah kalung kecil di tangannya menjuntai di depan wajahku. Batu permatanya merah delima. Bentuknya sedikit lonjong. Didesain dengan cantik.
“Aku tidak suka barang mahal. Aku hanya suka siapa pemberinya.”
“Kudapatkan ini susah payah di dunia manusia. Kau harus memakainya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL [Cerpen]
WerewolfHanya CERPEN Angeline Smite dan Justin Hill dari Territory of a Werewolf. ___ Sad Girl Werewolf, Fantasy R201023