37

708 75 9
                                    

kaveh berhenti melamun ketika ia mendengar derit pintu kamarnya di buka,dengan segera dia mengambil pisau yang ada di bawah bantalnya yang di curinya dari dapur.

Kaveh mengacungkan pisau tersebut kedepannya, seolah-olah melarang seseorang masuk.

"hei tenang,ini hanya aku dan kaeya"
kaveh menurunkan pisaunya dan menyimpan nya kembali,bernafas lega.

"darimana kamu mendapatkan itu?kamu tidak berencana untuk bunuh diri kan?" kaeya duduk di samping kaveh dan memeluknya.

diluc yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.
walaupun alpha kaeya sudah tunduk dibawah diluc,sifat penggoda nya tidak bisa hilang ketika berada di dekat omega.

kaveh membiarkan kaeya memeluknya,tatapan nya begitu kosong dan tidak semangat sama sekali untuk membalas pembicaraan kedua alpha didekatnya.

"kaveh,maafkan kami karena tidak bisa mengeluarkanmu dari sini,tapi kenapa kamu tidak menerima saja perasaan Siraj?"

"setelah apa yang dia lakukan padaku?"
kaveh memotong pembicaraan kaeya,dan mendorong nya menjauh.

"dari awal dia berniat melecehkan ku, mengganggu ku dan alhaitham,bahkan saat aku sedang mengandung dia berniat untuk membunuh anakku".

"saat nahida lahir dia mengancam ku dengan menggunakan nama anakku dan alpha yang ingin aku nikahi.katakan,kaeya!bagaimana jika aku mengancam akan membunuh diluc kecuali kamu akan ikut denganku?!"

"well,aku sangat senang jika kamu berkata demikian, silahkan bunuh diluc dan bawa aku kav—aduh!!"

pembicaraan kaeya terpotong saat diluc tiba tiba menggigit lehernya hingga mengeluarkan darah.

"itu yang kamu dapatkan ketika kamu masih saja berkata sembrono di depanku dan kaveh"

diluc mengusap kepala kaveh,dan menatap nya iba.
"kamu tidak harus menerima Siraj.aku memang lah sepupunya,tapi cara siraj untuk mendapatkan omega sebaik dirimu sangatlah salah.kamu berhak hidup bersama dengan bayi dan kekasihmu.tapi sekali lagi aku tidak mampu,siraj adalah penguasa nya sekarang setelah ayah alhaitham mati.

kaveh berkaca-kaca dan menyeka air matanya.
"dari dulu hidupku dipenuhi oleh alpha alpha jahat,mereka melecehkan ku dan hanya memikirkan hal hal kotor,bahkan ayah alhaitham pernah menculikku."

kaeya hanya mengaduh kesakitan dilantai sementara diluc dan kaveh berbicara.

"kaveh,aku bekerja dibawah alhaitham,dan aku mengatakan bahwa kamu baik baik saja disini.tapi dia tidak tau kalau kau ada di dekatku"

"kurasa dia sangat stress,dia sangat sering bengong dan mengabaikan feromon mu yang ada di tubuhku.aku rasa aku harus mengkode nya lagi"

"diluc, apakah kamu tidak bisa mengatakan dimana aku berada kepada alhaitham?"
kaveh yang mengetahui itu mencengkram kerah bajunya dan berharap diluc mau membantu nya.

"maaf,kaveh aku tidak bisa.siraj sangat berkuasa dan dia akan tau hanya dalam sekejap mata lalu membunuh aku dan kaeya "

"itu benar"
diluc dan kaveh mengikuti sumber suara yang tiba tiba menjawab ke arah pintu,kaeya pun tidak tau bagaimana sudah berdiri dan ikut menatap seseorang.

"saudaraku,diluc dan kaeya.senang rasanya kalian tunduk dibawah siraj sang penguasa alpha bangsawan saat ini.sangat bangga memiliki pengikut yang setia dan memiliki omega yang cantik seperti ini disamping ku"

siraj berjalan mendekat dan memeluk pinggang kaveh,menatap kedua alpha di depannya.
"apakah kalian ingat aku menberikan izin untuk masuk ke kamar omegaku?"

"maaf,siraj."
diluc menundukkan kepalanya, menghormati siraj.sedangkan kaeya menatap nyalang mata siraj.

"kau sama sekali bukan alpha kaveh,dan kaveh baik baik saja ketika kami kekamarnya.memangnya kau siapa mengatur kami?"

mendengar itu suara siraj menggelegar ke seluruh penjuru ruangan.kaveh yang tadi memiliki mental berani bahkan menyiapkan pisau dibawah bantalnya,kini bergetar ketakutan tak berkutik di hadapan siraj.

"kaeya,jangan kau pikir dirimu istimewa disini.kau hanyalah anak jalanan yang di pungut oleh ayah diluc.lihatlah ayah diluc yang malang,sudah mati kini anaknya malah menjalin hubungan haram dengan anak yang dipungut nya"

mendengar itu tangan diluc mencengkram erat bajunya,menahan emosi.
ya,memang benar kaeya adalah saudara angkatnya.namun tumbuh bersama dengan seseorang seperti kaeya membuat perasaan keduanya tumbuh menjadi lebih dari saudara.

"bersyukurlah kamu bisa hidup di antara alpha bangsawan,kamu hanyalah alpha biasa yang tidak berguna,jadi ketahuilah batasanmu dan jangan pernah ke kamar ini lagi"

kaeya ingin menampar wajah siraj saat diluc tiba tiba berada di depannya dan menerima tamparan miliknya.

"sudah cukup,kaeya.ayo kita kembali".tanpa berlama lama diluc menarik tangan kaeya yang terkejut dan membawanya keluar.

saat dirasa pintu sudah tertutup,siraj datang dan menguncinya dari dalam, lalu menatap kaveh remeh.

"jangan pernah berpikiran bisa keluar dari sini, sedikitpun."siraj lalu mendekat dan memeluk Kaveh.

"sialan,aku lelah sekali seharian bekerja membunuh beta beta kurang ajar itu,untung saja aku memilikimu disini"

kaveh hanya diam dan kembali menatap kosong langit di jendela kamar miliknya.langit malam terlihat tenang,tapi tidak dengan hatinya.

"andai saja kamu belum di tandai oleh alhaitham bajingan itu,mungkin sekarang kita setiap harinya sedang mengalami sesi panas di ranjang, mengisi rahim mu dengan bibitku,lalu hamil anak kita,dan—

"menjijikkan"

mendengar itu siraj terkekeh.

"kau tau?andai suasana hatiku sedang buruk mungkin kau akan ku siksa lagi di ruang bawah tanah.namun berhubung aku sedang bahagia,aku biarkan kau kali ini"

siraj memeluk kaveh makin erat dan mengendus feromon kaveh.
"wangi yang enak sekali,perpaduan tanah yang terbasahi dengan hujan,dan teh lemon di musim hujan"

siraj merebahkan tubuh kaveh lalu menciumnya,ciuman dengan Siraj membuat kaveh mual dan merasa sedih sekaligus.kaveh menolak ciuman siraj dan tidak sama sekali membuka mulutnya.

tanpa di sangka rambut kaveh ditarik membuat kaveh melenguh dan kehilangan konsentrasi,mulutnya terbuka dan siraj menggunakan kesempatan itu untuk memasukkan lidahnya.

"aku mencintaimu,kaveh"

kalimat itu terucap secara bersamaan oleh dua alpha yang berbeda tempat.
siraj melanjutkan ciumannya kepada kaveh yang sudah menitikkan air matanya.

sedangkan alpha yang lain sedang menggendong bayinya dan menatap foto kaveh.
mereka berdua sama sama mengucapkan cinta kepada kaveh,tapi semesta tahu siapa pemilik kaveh sebenarnya.

berjam jam berlalu,di tengah malam kaveh bangun dan menutupi tubuhnya yang telanjang dengan selimut,bergerak hati hati agar siraj disamping nya tidak terbangun,lalu duduk di meja dan menulis diary.

"malam berlalu dengan pedih,bintang bintang dan bulan bercahaya dengan terang,seakan berpesta di atas kesedihanku.kali ini aku membenci langit malam,dan berharap hari hari yang sedih ini berlalu,lalu kembali duduk bercengkrama denganmu,juga anak kita."
-Kaveh

"malam ini nahida tertidur dengan damai diselimuti bajumu, kami berdua merindukan dirimu, aku yakin bintang dan bulan juga mendoakan kepulangan mu,kaveh."
-Alhaitham

"Dek hayi" Haikaveh [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang