Cerita ini mengandung provokatif harap kebijakan nya dalam membaca
*
*
*
*
*
*
-------------------------------------------Suatu hari...
"gua mau mati..."
'haaah udah lama gua gak menginginkan hal ini, tapi sekarang terjadi lagi'
'apa selama ini gua baik baik aja?, Sampe akhirnya semua terjadi lagi...'
'tuhan aku lelah, bisakah engkau mengambil nyawaku saja?...'
'aku sudah cukup bahagia sekarang, dan aku tak ingin merasakan nya lagi..., Kumohon ambillah aku dekap kan dalam pelukanmu...'
'aku tak ingin kau membenciku oleh karna itu aku tak melakukan aksi bunuh diri..., Jika dulu aku tak seperti itu mungkin sekarang aku sudah tidak ada disini..., Oleh karena itu bisakah engkau mengambil nyawaku sekarang juga Tuhan?!!'
“AAAAAAAAAAH!!!, Please gua udah lelah...”
tangisannya bertumpah ruah, rasa frustasinya tak dapat ditahan lagi ia ingin sekali mengakhiri hidupnya sekarang juga. Tapi ia tak mau menyusahkan orang lain dan tak mau dibenci oleh Tuhannya. Tapi ia tak tahan lagi untuk menunda nya.“...apa gua harus ngegunain obat buat bundir?...”
tanya nya putus asa, senyuman terlukis di bibirnya tapi ini bukan tentang senyuman.“ya hahaha iyaaa!, gua punya beberapa obat ga kepake..., Daripada kebuang lebih baik gua konsumsi ya kan?!, Hahahaha iya gua lupa hahaha”
Sambil meraih kotak p3k nya ia memeluk dirinya sendiri dengan bergetar dan berujar "maaf" berkali-kali.“gua ga boleh ninggalin jejak gua, biar ga nyusahin orang..., Maaf heuk Maafin aku, aku masa kini, kamu gak salah, aku hanya nyerah aja sama dunia ini, jadi aku minta maaf...maaf...maaf...maaf-”
“huh?”
“hahahahaha heuk hahahaha, obatnya ga ada, Huh? gi-gimana ini a-aku gamau bertahan hidup di dunia ini!!, AAAAAAAAAARGH!!, gi-gimana ini...gimana ini...gimana ini...gamau...gamau...gamau- eh hahaha lupa!, kan ada euthanasia bekas mamah...”
Bergegas lah ia ke kamar mamah nya dan mencari cairan euthanasia nya, nihil cairan itu kering karna sudah lama terbuka, namun dia menemukan sianida di laci itu.“di seduh bareng kopi enak kali ya hahaha”
setelah mendapatkan sianida nya, ia berjalan ke dapur dengan bersenandung, ia mengambil sebungkus kopi susu, lalu memasak air panas, setelah air itu mendidih ia menuangkan nya ke dalam gelas tak lupa ia memasukkan bubuk sianida lalu di aduk.“huuum huuum huuum, hmmmm aaah harum kematian telah siap hehehe...”
Kopi yang sudah siap itu ia bawa ke gudang bawah tanah yang hanya dia dan mamanya yang tau. Disana ia menyeruput kopinya sambil menulis surat, sekali lagi senyumnya terlukis begitu hangat namun sayangnya senyuman hangat itu tidak mengartikan kebahagiaan.“aaah kopi ini sangat enak- heuk, sa-sakit akh!, e-efek obatnya lu-lumayan agh!...”
Di dalam gudang yang hanya diterangi oleh lampu redup dan ruangan yang sunyi nan hampa itu, ia meronta ronta kesakitan ia hanya mengerang kesakitan tanpa meminta pertolongan siapapun, hanya 1-15 menit menuju kematian nya.Ia benar-benar melakukan nya, yaitu bunuh diri yang dia tahan selama 3 tahun ini, entah mengapa ia tetap tersenyum dengan kesakitan yang dirasakan nya, hingga akhirnya ia berhenti bernafas dan meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya, sebelum hembusan nafas yang terakhir ia memeluk dirinya dan meminta maaf.
'Selamat tinggal dan terimakasih kepada dunia yang penuh dengan kekejaman yang tersembunyi ini, begitu indah engkau memanipulasi manusia dengan keindahan yang kau buat, aku telah merasakan bahagia yang dirasakan orang lain, dan kini saatnya aku berhenti merasakan nya, karna aku tau pada akhirnya aku akan kembali hancur. Maaf ku untuk diriku dimasa lalu dan masa ini, sekarang aku sudah tidak merasakan apa-apa lagi, terimakasih'.
Itulah isi surat yang ia tulis, ia tak mengkhususkan surat itu untuk siapa, melainkan ia menulis surat itu untuk dirinya sendiri banyak bekas air mata yang jatuh pada kertas itu.
Sekarang digudang itu hanya tersisa mayat yang dingin dan ruangan gelap, karna masa redup lampu itupun habis. Ia benar-benar tak meninggalkan jejak apapun dirumahnya kecuali bekas bungkus kopi dan bungkus sianida yang lupa ia sembunyikan, yaaah mau bagaimana lagi ia sudah tiada, mungkin itu jalan lain dari kehidupan manusia lainnya.
-----------------------------------------------------------
Makasih udah baca, mau dilanjut apa kaga?Terserah gua ya^^
Cerita ini ga diambil dari kisah nyata, cuma terinspirasi aja dari kisahnya mbak Mirna Almh.
Karna make obat euthanasia bikin cepet kematiannya, makannya ngegunain sianida biar bisa nulis surat hahaHep pan ges!!, Jangan putus asa ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Broke The Heart
Short Storynot much, I just tell about characters who are precious to me, and I love them :)