Bab 10

85 5 0
                                    

Setelah kepergiannya, rumah ini bukan lagi tempat pulang.

Tidak ada lagi kehangatan.

Tidak ada lagi canda dan tawa.

Tidak ada lagi masakkan yang enak.

Ayah, rumah ini sunyi sekali. Hanya saja otak manusia yang ada dalam rumah ini sangat riuh.

Menurutmu, siapa yang paling riuh?

Ayah, dimana pun kamu sekarang. Aku sudah memaafkan mu.

-Rea sayang ayah.

Rea menutup diary nya, menyeka air mata yang sedari tadi mengalir. Banyak orang bilang anak perempuan selalu lebih dekat dengan ayahnya. Hal itu terjadi pada Rea. Dia selalu suka jika sudah menghabiskan waktu bersama sang ayah. Banyak yang ia pelajari dari sosok ayahnya.

Dan Rea menyadari, hanya ayah yang mengerti dia. Maka setelah ayah pergi, Rea kehilangan sosok yang paling mengertinya, sosok yang selalu bangga dengan apapun pencapain dia, bahkan hal kecil sekalipun. Sosok yang selalu menyakinkannya ketika ia ragu pada dirinya sendiri, sosok laki laki yang menyayangi nya dengan sempurna.

Disisi lain, Rony sedang sibuk dengan laptopnya. Dia sedang mencari lowongan pekerjaan yang tidak menganggu jam sekolahnya.

"Kak" panggil seseorang di ambang pintu kamarnya

Rony menoleh "Sini masuk dek"

"Loh mata sama hidung kok merah gini, kamu sakit?" Tanya Rony dengan raut wajah jelas khawatir

Rea menggeleng, lalu melingkarkan tangannya pada tubuh Rony. Rony membalas pelukan sang adik, sesekali mengusap punggung Rea.

"Gapapa, lagi pengen gini aja" kata Rea tanpa melepaskan pelukannya

"Eh nonton upin ipin yuk!" Ajak Rony antusias

"AYOK!"

Rony berhasil mengembalikan Rea yang ceria.

"Tapi janji sampai jam sepuluh aja yaa, besok sekolah" ujar Rony

Rea mengangguk pelan. Mata nya berbinar. Padahal ini hanya menonton kartun. Tapi upin ipin memang kartun favorit mereka.

Mereka pun menonton upin ipin di laptop Rony. Dengan posisi tengkurap di atas kasur. Perlahan mata Rea terasa berat, hingga akhirnya dengkuran kecil terdengar. Rony yang melihat sang adik tertidur pun segera merapihkan laptopnya dan menarik selimut agar Rea bisa tidur dengan nyaman.

Rony beranjak dari kasur nya dengan hati hati, agar Rea tak terganggu. Lalu ia tidur di sofa yang berada di kamarnya. Keduanya pun terlelap, meninggalkan segala hal yang menganggu pikirannya.

***

"Eh Re, ke cafe yuk pulang sekolah. Udah lama loh kita ga main" ajak Ratu sambil melahap baso miliknya

"Boleh, tapi aku izin ke kak Rony dulu ya" balas Rea sambil mengambil ponselnya

Rea
Kak, aku pulang sekolah mau main sama Queen ya, boleh?

Kak Rony
Main kmn?

Rea
Cafe biasa, boleh ya? Plisss🙏

Kak Rony
Iya dh blh

Rea
Makasih kak Rony yang baik se jagat raya😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sunyi Paling RiuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang