15

546 56 0
                                    

Jaehyuk berbaring di samping Asahi sembari terus memperhatikan setiap lekuk wajah cantik yang dikaguminya itu. Berulang kali ia mengecup lembut bibir pemuda manis itu. Statusnya yang sudah memiliki kekasih sama sekali tidak Jaehyuk pedulikan. Selama Asahi belum menikah, Jaehyuk menganggap dirinya masih punya kesempatan.

"Sebentar lagi jam tujuh..." gumam Jaehyuk setelah mengecek jam di ponselnya. Ia lalu kembali menatap wajah Asahi yang masih terlelap. Tangannya terulur mengusap pipi yang terasa sangat halus tersebut diiringi senyum kecil. Jaehyk jadi teringat pertama kali ia menyentuh pipi Asahi saat si manis itu menolongnya tanpa bicara apapun.

"Siapa yang sangka ternyata lo lebih dulu punya perasaan dibanding gue, Sa." ujarnya dengan suara pelan karena takut membuat tidur Asahi terusik. Namun perlahan senyumannya pudar. "Padahal kita udah saling suka. Tapi kenapa lo malah jadian sama Yoshi? Kenapa gue ga boleh suka balik sama lo? Kenapa harus sebegitunya lo kepegen menjauh dari gue?"

Jaehyuk memiliki banyak pertanyaan untuk masalah hubungan mereka saat ini. Dia tidak terima karena Asahi membohongi dirinya tentang perasaan yang sebenarnya. Jaehyuk berpikir, beruntung saat itu dia pergi ke rumah Asahi dan mendengar semua obrolannya dengan papanya. Kalau tidak, sampai saat ini pun Jaehyuk mungkin tidak akan pernah tahu rahasia yang Asahi simpan rapat.

"Gue bakal rebut lo dari Yoshi, Sa. Sori kalau gue egois..."

Jaehyuk kemudian kembali mencium Asahi. Kali ini bukan hanya sekedar kecupan ringan, melainkan ciuman yang menuntut dan berhasil membuat Asahi terbangun. Pemuda manis itu tentu terkejut mengetahui Jaehyuk tengah menciumnya. Rasa kantuknya mendadak hilang dan dia langsung mendorong Jaehyuk hingga ciumannya terlepas.

"Ke-kenapa lo cium gue?!"

Jaehyuk tersenyum miring. "Kayak gitu masih perlu lo tanyain ke gue, hm?"

Tanpa memberikan kesempatan untuk Asahi berbicara, Jaehyuk kembali mencium bibir yang sudah menjadi candu untuknya itu. Dirinya bahkan lupa tujuannya yang hendak membangunkan Asahi karena sudah hampir jam makan malam. Ciuman Jaehyuk semakin lama semakin terasa menuntut dan membuat Asahi kewalahan. Saat dirasanya Asahi mulai sesak, Jaehyuk melepaskan tautan bibir mereka dan beralih mencium leher Asahi.

"Jaehyuk!!"

Asahi terkesiap ketika Jaehyuk menggigit lehernya dan meninggalkan kissmark di sana. Namun tidak seperti dirinya yang syok dengan hal itu, Jaehyuk justru terlihat biasa saja. Dia bahkan terlihat puas karena berhasil 'menandai' leher Asahi.

"Perlu gue ngomong ke Yoshi soal ini, Sa?"

"Lo gila, hah?!"

Asahi yang nyaris bangun dari kasur lagi-lagi harus merasa syok ketika Jaehyuk kembali mendorongnya hingga berbaring kemudian menindihnya. Sorot matanya berubah tajam dan membuat Asahi takut.

"Apa yang lo harapin? Si manis kalem Jaehyuk masa menjabat ketua OSIS? Lo ga lupa kan kalau itu cuma image sementara yang udah gue buang semenjak selesainya acara sertijab beberapa bulan lalu?"

Jaehyuk mengecup sekilas bibir Asahi kemudian tersenyum. "Gue emang selalu berusaha untuk berbuat baik ke semua orang. Tapi lo ga lupa kan sama omongan Jihoon kapan tau itu? Gue juga gila, ga jauh beda sama Jihoon dan temen-temen segeng gue yang lainnya." ucapnya tanpa melepas tatapannya dari mata sayu Asahi. Ia usap pipi Asahi dengan lembut.

"Gue cuma mau lo jujur sepenuhnya sama gue, Sa. Jangan ada lagi yang lo tutup-tutupin dari gue, terlebih tentang perasaan lo ke gue."

Asahi tak mengatakan apapun. Yang ia lakukan justru memalingkan wajahnya ke samping, menghindari kontak mata dengan Jaehyuk. Melihat hal itu Jaehyuk menghela napas panjang. "Lo bener-bener keras kepala ya ternyata?"

JaeSahi - UnspokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang