14_Teman?

90 20 0
                                    

"Revan!"panggil Cesar senang. Yah, sekarang adalah masa bersantai, makanya Cesar memanggil Revan dengan santai. Saat dalam mode bekerja maka Cesar akan memanggilnya Tuan. Bagaimana pun, memang kekuarga Gelvaro mengabdi pada keluarga Amor selama ribuan tahun, bahkan sebelum kekaisaran terbentuk. Hal ini, juga membuat pihak kekaisaran cemburu. Dikarenakan keluarga Gelvaro terkenal sebagai keluarga tempat lahirnya jenius para sihir.

"Selamat atas pernikahan mu"Cesar mengangguk menerima ucapan sekamat yang diberikan Revan.

"Halo, Nyonya Amor. Saya Count Cesar Gelvaro, sahabat Revan. Anfa bisa memanggul Cesar"Cesar mengedipkan satu matanya menggoda Vania dengan sebutan Nyonya Amor. Vania hanya membalasnya dengan senyum canggung.

"Jangan menggoda istri saya"ketus Revan tak suka.

"Halo... Saya adalah Tania Arabella, istri dari Cesar. Anda bisa memanggil saya Tania"sapa Tania.

"Nama saya, Vania"sapa Vania balik.

"Nama Vania terdengar bagus, saya harap kita hisa berteman. Mohon sarannya dimasa depan"Vania yang mendapat undangan pertemanan dari Tokoh Utama Wanita, berkedip sebentar untuk menimbang apakah menerimanya atau menolak. Setelah berpikir beberapa lama, sepertinya tak rugi jika dirinya berteman. Lagi pula berteman adalah hal yang postif.

"Tentu saja"jawab Vania tak kalah ceria. Sedangkan Revan hanya menatap dingin kearah Tania. Revan tak lupa apa yang dilakukan Tania padanya dan Vania. Bahkan jika Tania belum melakukan kejahatan itu saat ini, Revan tak akan memaafkannya. Tidak masalah bagi Revan jika dirinya mati sendiri, masalahnya adalah Vania ikut terseret. Revan tak akan melupakan adegan Vania berlumuran darah dipelukannya.

"Revan terlahir kembali"batin Tania yang merasakan tatapan bermusuhan dari Revan. Tania bisa langsung mengetahuinya, karena tak mungkin seorang yang baru kamu tumui langsung membencinya.

"Kenapa aku merasakan tatapan bermusuhan dari Revan?"batin Vania bingung pada tatapan Revan yang diarahkan pada Tania. Vania bahkan bertanya-tanya apakah mereka pernah bertemu? Jika tidak kenapa tiba-tiba kamu membenci orang yang baru kamu temui?

"Revan, aku dan Tania akan menyambut tamu lain dulu"pamit Cesar dan akhirnya mereka berdua berjalan kearah tamu yang baru saja tiba.

"Vania"panggil Revan pada Vania. Vania menolehkan kepalanya, menatap Revan untuk mengetahui alasan namanya dipanggil.

"Jauhi Tania, orang itu berbahaya"Revan mengingatkan Vania agar menjauhi Tania. Revan tak akan lupa apa saja yang telah dilakukan Tania di kehidupan sebelumnya. Meskipun Tania belum melakukannya. Revan tak akan mengambil resiko membiarkan Vania berada didekat Tania.

"Hah?"Vania agak terkejut dengan kesan pertama Revan sebagai Pemeren Utama Pria, pada Tania yang merupakan Pemeran Utama Wanita. Bukankah sebagai Pemeran Utama Pria adalah hukum alam jika anda setidaknya memiliki kesan baik pada Pemeran Utama Wanita?

"Jangan dekati Tania, gadis itu berbahaya"ulang Revan, yang mengira Vania tak mendengar ucapannya.

"Tapi Tania terlihat seperti gadis baik"ucap Vania mencoba memperbaiki sedikit kesan Pemeran Utama Wanita, bagai manapun Revan membutuhkan Tania yang juga memegang kunci untuk membebaskan kutukan yang diderita Revan.

"Jangan keras kepala, dengarkan saya untuk menjauhi Tania"Vania akhirnya menyerah dan untuk sementara memilih berkompromi memgikuti keinginan Revan.

❤❤❤

"Senang rasanya bertemu Vania, tapi sepertinya ada yang salah dengan Revan"batin Tania memikirkan kemungkinan Revan juga ikut mengulang waktu.

Cklek

Suara pintu kamar terbuka, dan memperlihatkan Cesar yang baru saja selesai membersihkan diri.

"Saya sudah selesai mandi, anda bisa menunggunakan kamar mandi"ucap Cesar, Tania mengangguk dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah beberapa menit dirinya selesai membersihkan diri. Dengan perlahan Tania duduk diranjang pengantinnya dengan Cesar, Cesar sudah duduk diranjangnya dengan buku yang dibacanya.

"Apa yang kamu baca?"tanya Tania penasaran. Cesar menutup bukunya dan memperlihatkan judul disampul buku yang bertuliskan Tahap-tahap Menjadi Suami yang Ideal. Tania yang membaca sampulnya, terkekeh kecil. Tapi harus Tania akui, ini cukup membuat hatinya menghangat. Tania juga bertanya-tanya, seandainya dikehidupan sebelumnya yang ditemui Tania bukan Revan, tetapi Cesar. Mungkinkah kehidupannya akan lebih bahagia?

"Terima kasih"bisik Tania pada Cesar. Cesar membalasnya dengan senyumnya.

"Jadi apa kita akan memulai malam pertama kita?"goda Tania, mendengar godaan yang berasal dari istrinya membuat Cesar memerah seperti tomat.

"Bisakah kita undur dulu, saya harus menyiapkan diri terlebih dahulu"ucap Cesar malu-malu. Tania yang melihat eksperesi malu-malu Cesar sangat menggemaskan. Tak tahan, dan akhirnya mencubit pipinya. Cesar membulatkan matanya terkejut oleh tindakan berani Tania.

"Jangan mencubit tiba-tiba, setidaknya beri saya aba-aba"

"Baiklah, tapi saya tak menjamin. Karena anda sangat imut"Cesar agak tak berdaya mendengar jawaban istrinya yang asal-asalan. Tapi untuk sesaat Cesar merasa rasa hangat yang menjalar dihatinya. Cesar harus mengakui jika mengikuti perintah Revan saat itu adalah suatu keberuntungannya. Menikahi Tania adalah keberuntungan tersendiri untuk Cesar.

❤❤❤

Bersambung

Cie.... Cie.....
Yang pada senyam-senyum bacanya.
Baper gak?
Pasangan Tania x Cesar sangat imut kan!!
Gemes deh lihat interaksi mereka berdua.

Kepal Tania x Cesar udah berlabu~

Entah kapan kapal Vania x Revan
berlabu~

See you

Terjebak dalam Novel "My Beast" - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang