Pengakuan

11 4 0
                                    

Di dalam rumah. Gempa & Lisi sama sekali tak bergerak dari tempat masing-masing.
Gempa: kenapa? Kenapa kau bohongi aku? Kenapa gak jujur aja kalau kamu itu siluman? (Ucap Gempa yg mulai melangkah maju menghampiri Lisi)
Melihat itu, lantas Lisi mundur menghindari Gempa. Mencoba was-was & menjaga jarak.
Lisi: aku menjaga identitas ku kak. Apalagi kakak ini musuh, gak mungkin aku beritahu identitas pada musuh ku sendiri...
Gempa: tetap aja aku gak terima! (Kesal Gempa)
Lisi meneguk ludah saat ia sudah mentok di tembok & Gempa yg mengurungnya menggunakan kedua tangan.
Gempa: aku benci dengan orang yg tidak jujur!! (Dingin Gempa)
Lisi menunduk takut & menggenggam erat baju yg ia kenakan.
Gempa: kau sudah tau aku Pangeran?
Lisi menggelengkan kepalanya.
Lisi: a-aku baru tau kak, sumpah... Aku gak ada niat bohong. Aku cuma terpaksa buat kebaikan ku. Aku takut sesuatu yg buruk terjadi padaku kalau ada orang lain tau identitas asli ku yg ternyata siluman... Aku gak bohong kak (lirihnya takut)
Gempa terdiam menatap Lisi yg terus menunduk.
Bisa Lisi rasakan ada aura sihir dari tubuh Gempa yg keluar membuatnya takut & pasrah dengan keadaan.
Lisi: bunuh aja aku kak... Hiks bunuh... (Ucapnya lirih, tak bisa menahan rasa takutnya. Ia pun menangis)
Gempa terdiam & tatapan nya kembali melembut, ia mengangkat wajah Lisi menghadapnya & menghapus lembut air mata yg sempat jatuh ke pipi chubby Lisi.
Gempa: gak mungkin aku membunuh seseorang yg sudah ku sayang (lembut Gempa)
Lisi terdiam memandang Gempa.
Lisi: m-maksud kakak?
Gempa: Lisi... Dari awal kita ketemu, aku sudah jatuh cinta sama kamu. Pada pandangan pertama (ucap lembut Gempa sambil menggenggam sebelah tangan Lisi, dan sebelahnya ia gunakan untuk menghapus air mata Lisi yg sempat menetes)
Lisi: t-tapi kita beda kak. A-aku... Aku siluman, di tambah lagi k-kita ini musuh. Gak mungkin akan bersama kak
Gempa: aku tau... Tapi, aku gak bisa mendam perasaan ini lebih lama lagi Lisi. Aku suka kamu...
Lisi terdiam memandang wajah Gempa yg kini menatapnya lembut.
Gempa: sekarang aku tanya... Kamu ada rasa yg sama gak dengan aku?
Pertanyaan lembut itu membuat Lisi menahan nafas.
Lisi: a-aku... A-aku j-juga punya rasa yg sama seperti kak Gempa. T-tapi a-aku takut kakak benci aku, k-karna aku siluman
Gempa tersenyum.
Gempa: aku gak peduli soal kamu siluman atau enggak. Jadi... Kamu mau gak jadi pacar aku?
Lisi terdiam & menunduk malu membuat Gempa tersenyum gemas akan tingkah gadis di depannya.

woy please lah, teman-teman kalian lagi berantem mempertaruhkan nyawa di luar sana. Kalian malah uwu-uwuan di dalam rumah😭.


Gempa: jadi? (Tanya Gempa lagi)

Lisi tersenyum & melirik ke arah Gempa yg lebih tinggi darinya. Perlahan ia mengangguk sebagai jawaban membuat Gempa tersenyum melihatnya.
Lisi: m-mau... (Cicitnya pelan)
Gempa tersenyum mendengarnya.
Gempa: kita pacaran?
Lisi mengangguk sambil tersenyum, yg semakin membuat Gempa gemas.
Gempa: aku boleh peluk gak?
Lisi kembali mengangguk sebagai jawaban. Melihat itu, Gempa pun langsung memeluknya dengan gemas.
Lisi: kakak gak akan bunuh aku kan?
Gempa: tidak mungkin aku membunuh pujaan hatiku (senyum)
Lisi tersenyum senang & mengeratkan pelukannya pada Gempa.

Hoy! Sudahlah tuh... Teman kalian berantem jangan pacaran sekarang!! Ingat waktu woy!!

Cukup lama mereka berpelukan. Gempa pun mengakhiri pelukan mereka.

Gempa: kita harus menghentikan pertengkaran yg teman kita buat
Lisi: i-iya, aku gak mau kehilangan mereka kak. Kita harus menghentikan mereka...
Gempa mengangguk & menarik tangan Lisi keluar rumah untuk menghentikan pertarungan yg kedua sahabat mereka lakukan.

Jangan lupa vote, coment & share ya teman-teman😉.

Tanggal 19, Oktober 2023

𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘗𝘢𝘯𝘨𝘦𝘳𝘢𝘯 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang