part 34

1.9K 99 0
                                    


Rony, Paul, neyl, dan juga Danil sudah kembali. Novia dan syarla pun langsung menghampiri mereka, karna Salma dan juga Nabila baru saja tidur.

"Kalian gapapa? Gada yang luka?" Tanya Novia.
"Alhamdulillah kita gapapa" ucap neyl.
"Salma mana nop?" Tanya Rony.
"Di kamar tidur, sama Nabila. Mereka udah tidur, soalnya Salma tau sempet nangis karna khawatir. Kalo Nabila, mungkin dia cape, karna habis manggung juga kan" Ucapnya.

"Iyaa, sebenernya Nabila abis manggung. Tadinya gua larang buat kesini, tapi dia tetep maksa kangen Salma katanya" ucap Paul.
"Eh iya, ini udah malem banget. Kalian tidur disini aja, gua khawatir kalo kalian pulang jam segini, biar para cewe pada tidur di kamar. Dan untuk cowo kita tidur disini gelar tikar, karna kamarnya cuma 1, gapapa kan?" Tanya Rony
"Gapapa sih, tapi lu gapapa tidurnya misah sama Salma?" Tanya Danil.
"Ya cuma sekali gapapa lah" ucap Rony.
"Eh btw, kita makan dulu aja ga sih? Kalian pasti cape kan?" Tanya syarla.
"Ini udah malem syar" ucap Novia.
"Iyaa juga sih" ucap syarla.
"Eh tapi gua laper sih, boleh deh kita makan dulu. Biar gua bangunin salma" ucap Rony sembari masuk ke kamarnya untuk membangunkan Salma.
"Yaudah, biar aku aja yang masak" ucap syarla.

Rony sudah berada di kamar, ia pun tersenyum kala melihat Salma dan Nabila tengah tertidur, namun sedikit merasa bersalah juga karna sudah membuat Salma khawatir.

Rony pun duduk di samping Salma, lalu membangunkan Salma dengan sangat pelan, karna takut menganggu Nabila.
"Caaa" ucap Rony pelan sembari mengusap kepala Salma.
"Sayang, aku udah pulang. Bangun yuk, kita makan sama temen temen" ucap Rony.

Salma yang merasa terusik pun langsung terbangun, lalu memeluk Rony saat menyadari Rony sudah berada di sampingnya.
"Kamu udah pulang, kamu gapapa kan?" Tanya Salma panik di tengah pelukannya.
"Aku gapapa ca, buktinya aku ada disini" ucap Rony.
"Aku takut banget, terus gimana sama mereka?" Tanya Salma sembari menatap Rony
"Hmm, boleh ga ceritanya nanti aja, sekarang kita makan yuk. Lagian kita juga belum makan dari siang. Kita makan sambil bicara masalah tadi sama temen temen" ucap Rony sembari mengusap kepala Salma.
"Mereka masih disini?" Tanya Salma.
"Iyaa, aku suruh mereka nginep. Kasian udah malem banget soalnya" ucap Rony.
"Yaudah, nanti aku nyusul. Aku bangunin dulu Nabila" ucap Salma.
"Iyaa, aku tunggu disana yaa" ucap Rony sembari meninggalkan Salma.

Setelah makan, kini mereka semua berkumpul di ruang tengah untuk membicarakan masalah Diman dan flora.
"Ayo ron, Lu aja yang buka topik" ucap Paul.
"Oke, jadi tadi tuh aku sama bang Jose ke kantor polisi langsung untuk lapor, dan yaa sempet di minta keterangan juga. Akhirnya aku jelasin semua ke polisi, begitu beres, kita langsung kejar mereka lagi. Tapi sewaktu pengejaran, aku dapet kabar dari bang neyl, kalo Flo masuk rumah sakit" ucap Rony.
"Hah?! Ko bisa" ucap Novia.
"Iyaa jadi gini" ucap bang neyl.

Flashback on.

Flora sudah berhasil lolos dari kejaran neyl dan yang lain. namun, Diman masih mengejar flora.

"Flo, tunggu Flo" teriak Diman sembari terus mengejar flora.
"Ngga dim, Lo udah berkhianat. Lo bukannya kerja sama sama gue, tapi Lo malah bawa gue ke Rony" ucap flora.

Diman pun mempercepat larinya, hingga akhir nya Diman bisa menangkap flora.
"Flo, gue tau gue tau gue udah khianatin Lo. Tapi Flo, gue sadar. Ngga seharusnya gue kemarin sekongkol sama Lo Flo. Lo tau?! Salma dan Rony saling mencintai Flo, sedangkan kita. Kita hanya terobsesi untuk miliki mereka, dan itu salah Flo" ucap Diman.

"Ngga Diman. Gue cinta sama Rony. Kalo gue ga boleh miliki Rony, berarti dia juga gaboleh dim" ucap flora.
"Cukup Flo, mereka udah nikah. Dengan mereka menikah, itu udah membuktikan bahwa mereka ga akan pernah bisa berpisah Flo." ucap Diman sembari terus mencengkram tangan flora.
"Ga bisa, gue bakalan terus kejar Rony, sampe Rony bisa jadi milik gue" ucap flora.
"Lo gila Flo, Lo gila. Gue ga tau harus kasih tau Lo kek gimana. Gue masih akan tetap bawa Lo ke Rony, dan juga polisi" ucap Diman.
"Lepasin Diman" ucap flora sembari berontak di dalam cengkraman Diman.
"Gue bilang lepasin!" Ucap flora.
"Diem Flo" ucap Diman.

Suatu Saat NantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang