Setelah selesai sarapan. Mereka memutuskan untuk segera pergi ke dokter untuk memeriksa kandungan keduanya.
Youra lagi-lagi di buat kesal. Saat melihat Mark yang malah menuntun Jeno masuk ke dalam mobil.
"Kenapa dia ikut dengan kita?"
Tanya Youra pada sang suami yang sudah duduk di sebelahnya."Jeno akan memeriksa kandungannya juga"
Ucap Mark seadanya."Dia bisa pergi dengan Guanlin atau paman Kim. Kenapa harus ikut dengan kita!?"
"Apa kau bisa diam!? Jangan memulai pertengkaran di antara kita! Kau harus ingat dia juga anak mu!"
"Iya, sebelum dia merusak rumah tangga kita!"
Teriak Youra yang sudah ingin menangis. Mark menghela nafas dan segera melajukan mobilnya. Membiarkan sang istri menangis selama diperjalanan. Dan Jeno yang menunduk sendu.Jeno sudah turun dari mobil dengan dibantu para suster. Sekali lagi rumah sakit ini adalah milik Mark.
Jeno memeriksakan dirinya terlebih dahulu lalu setelahnya Youra. Lagi pula Mark masih berusaha membujuk sang istri agar mau memeriksakan dirinya.
"Ayolah, sayang.."
Elusan lembut Mark berikan pada punggung tangan Youra. Youra masih memalingkan wajahnya dengan acuh. Selama beberapa hari ini Mark tidak pernah ada untuknya. Ia selalu menghabiskan waktunya dengan Jeno. Bukannya dengan istri sahnya."Sayang, kamu tidak kasihan dengan anak kita? Dia tidak ingin membuat mamanya sedih"
"Aku sedih karena diri mu"
"Aku minta maaf, oke? Semua ini memang salah ku. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Jeno anak ku. Dan dia juga tengah mengandung bayi ku. Aku tidak mungkin mencampakannya begitu saja"
"Lalu bagaimana dengan ku!? Apa kau tega mencampakan ku?"
"Jeno masih sangat kecil. Dia tidak tau tentang bagaimana menangani kehamilan. Dia masih butuh bantuan orang lain"
Youra menghapus air mata yang mengalir di pipinya.
"Kita turun ya, kamu harus di periksa dulu"
Ucap Mark dengan lembut. Youra mengangguk pelan, dan memilih keluar dari mobil dengan di bantu sang suami.Jeno sudah menyelesaikan pemeriksaannya. Ia segera kembali ke dalam mobil sendirian. Karena Mark yang masih menemani Youra memeriksa kandungnnya.
Jeno merasa sangat bahagia saat dokter bilang, janinnya sehat. Elusan lembut ia berikan pada perut buncitnya.
Sekarang Jeno mengerti apa arti anak yang tengah ia kandung saat ini. Dokter Renjun menasehatinya dengan banyak hal. Mengatakan jika anak itu adalah buah hati dari ayah dan ibunya.
Jeno merasa sangat senang saat mendengar perkataan Renjun. Ia semakin menyayangi sang anak. Karena sebentar lagi ia juga akan menjadi seperti sang ibu, menjaga dan membesarkan anaknya dengan baik. Meski hanya sendirian.
KevanoAlvynSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepfather (MarkNo)
Teen FictionJeno, remaja 16 tahun yang harus mengalami masa sulit di usia mudanya akibat mengandung anak dari ayah tirinya. Story from child (Mafia Secretary)