Ave masuk ke dalam ruangan di dekat tempat nya tadi sedang rapat kemudian menemukan istrinya tengah duduk dan terfokus pada komputer di hadapannya.
Wanita itu langsung saja memeluk tubuh istrinya dari belakang lalu mengamati kegiatan Kiran.
"hai"
"hai..., ada apa?"
"kangen"
"kita hanya beda ruangan Ave" jawab Kiran dengan pandangan masih terfokus pada computer.
Ave terkekeh lalu kembali memperhatikan kegiatan istrinya itu.
"gak pegel meluk aku dari posisi gitu?"
"nggak" jawab Ave.
"apa kamu menemukan sesuatu?" sambung nya.
"ada..tapi ada yang janggal"
Dahi Ave sedikit mengkerut.
"apa yang janggal?"Tanya Ave sembari melepas pelukan nya kemudian menghadap Kiran.
Kiran melepaskan kacamata nya kemudian menatap Ave.
"Abinawa hanya memberikan pengamanan yang biasa pada sistem informasi perusahaan dan di dalam nya ada satu rancangan proyek yang tidak ada hubungan nya sama sekali dengan perusahaan"
"apa itu?"
"proyek labirin"
Ave langsung tersenyum.
"kenapa senyum-senyum seperti itu? Kamu masih waras kan?"
"kita duduk dulu, baru aku akan jelaskan"
Keduanya pun kini sudah mendapatkan posisi yang lebih santai.
"tadi aku dan tim mendiskusikan tentang cara menangkap Abinawa, kami menemukan cara nya dan proses cara itu harus melewati labirin, di dalam labirin itu ada kunci nya, kunci kita menghentikan Abinawa"
Kiran menatap Ave.
"aku tahu bagaimana kamu, tidak usah nekat masuk ke dalam sana, aku sudah baca bagaimana detail isi labirin itu, banyak cara Ave, tapi kita hanya belum menemukan nya"
Ave tersenyum lalu memeluk Kiran.
"tenang saja, masuk ke dalam sana adalah pilihan terakhir"
Keduanya terdiam dan menikmati suasana nyaman yang tercipta.
"Kiran, aku mengajak Lauren untuk menginap malam ini di rumah, aku ingin mendiskusikan mengenai rencana lain dengan nya"
"Tentang perusahaan?" tanya Kiran kemudian melepaskan pelukan mereka.
"Dan surat kepemilikan perusahaan mama" jawab Ave.
Kiran terdiam sesaat.
Ia hampir melupakan hal itu.
"Aku akan ikut berdiskusi, jadi Ayo pulang" pinta Kiran.
Ave mengangguk dan mereka meninggalkan markas milik Ave.
"kamu ingin membeli sesuatu?"
"tidak, kamu ingin?"
Kiran mengalihkan pandangan nya dari ponsel dan menatap Ave yang tengah mengemudi.
"tidak juga"
"jika ingin, beli saja, aku temani"
Senyuman langsung tercetak di wajah Ave dan ia pun mengarahkan mobil nya ke salah satu minimarket.
"kamu tunggu disini saja ya, aku tidak akan lama"
"loh, tidak jadi ditemani?"
"kamu disini saja, aku masuk dulu"