Pernah nggak lagi capek-capeknya, malah dipaksa orang tua buat nemenin dateng ke pesta perusahaan? Itu yang sedang Mark dan Haechan rasakan. Setelah seharian penuh bertatap muka di sekolah, eh malah ketambahan pertemuan tak sengaja malam ini. Jangan tanya tingkat kebosanan mereka.
"Sialan! Terpaksa deh gue deket-deket lu. Gada yang gue kenal disini." umpat Haechan pelan.
"Apa peduli gue?!" jawab Mark cuek, menyesap lemon non alcohol yang disediakan untuk tamu.
Mencebik kesal Haechan dengerin sahutan Mark. Setelah itu mereka duduk santai dan sama-sama diam, karena memang nggak ada yang mau dibicarakan.
"Nak Mark, Nak Haechan betul?"
Keduanya bersamaan mendongak dan seketika terbelalak saat mengetahui siapa yang menyapa nama mereka. Beliau salah satu Kakek Chenle, yang dari awal tidak diketahui namanya. Mark dan Haechan pun berdiri dan menyalami bergantian Kakek Chenle tersebut.
"Wahh tidak mengira bertemu kalian disini. Pertama bertemu kita belum berkenalan secara formal ya. Perkenalkan nama saya Seo Johnny, Opa-nya Chenle hehe."
"Salam kenal Tuan Seo, saya Mark Lee."
"Salam kenal Tuan, kalau saya Lee Haechan."
"Anak-anak yang sopan, salam kenal juga." tawa ramah Johnny.
"Kalian kok bisa duduk berdua disini?" lanjut Johnny bertanya heran, terinterupsi oleh seorang pelayan yang menawarkan minuman.
Digunakan kesempatan itu oleh Mark dan Haechan saling melirik.
"By the way, jangan panggil saya Tuan Seo. Panggil Opa saja seperti Chenle, biar kita akrab."
Dalam hati Mark dan Haechan terkejut, santai banget Opa-nya Chenle ini.
"Baik Tu-- eh Opa." angguk Haechan, diikuti anggukan canggung Mark.
"Kalian sedang menemani orang tua ya? Bisa berada disini sih, pasti termasuk pengusaha ternama. Siapa nama orang tua kalian, jangan-jangan kenal dekat dengan saya."
"Iya Opa, saya menemani orang tua saya disini. Ayah saya Lee Soo Hyun, sedangkan Bunda saya bernama Lee Yeji." jawab Mark.
"Oohhh... Saya sangat mengenal Ayah dan Bunda kamu, karena jalinan kerja sama perusahaan." jelas Johnny, lalu ganti menatap Haechan.
"Alasan saya disini sama seperti Mark, bedanya saya menggantikan Kakak saya Opa. Saya datang bersama Mama saya, Lee Shin Hye dan Papa saya, Lee Tae Joon." jawab Haechan.
Kali ini Johnny tidak bisa menutupi rasa tidak percayanya.
"Saya sebenarnya dari awal telah terkejut, dunia benar-benar sesempit itu ternyata." kekeh Johnnya, membuat Mark dan Haechan kebingungan.
"Begini... Minhyung dan Donghyuck, ahh maaf maksud saya Daddy dan Mommy Chenle itu teman dekat kedua orang tua kalian."
"APA?!"
Johnny terkesiap mendengar jeritan Haechan. Begitu juga Mark yang sebenarnya sama terkejutnya seperti Haechan tapi dia pandai mengendalikannya, dia juga tahu apa yang membuat Haechan seperti itu.
"Ma-maaf... Maafkan saya Tuan Seo ehh, maaf maksud saya Opa. Reflek terkejut tadi." ucap Haechan berkali-kali menundukkan kepalanya sungkan.
"Ti-tidak papa..." kecanggungan begitu terasa setelah Johnny berucap.
Johnny sendiri bingung, ada salah kah pada ucapannya.
"Oh iya, sebenarnya GrandDy Chenle juga ada disini tetapi sepertinya sedang sibuk bersama koleganya. Sempat saya diberitahu GrandDy-nya Chenle kalau anak itu mendadak ingin kembali home schooling."