"Kia sayang, ayo bangun.." Zio menepuk pelan pipi Kia, namun keningnya mengerut kala merasakan badan gadis itu panas. Apa karena yang semalam? Padahal keduanya tadi malam hanya melakukan sekali saja, pasalnya Kia langsung tertidur, Zio tidak akan egois memaksakan jika dirinya masih menginginkan berada di dalam gadis itu lagi.
Dan lihatlah sekarang, Kiara jatuh sakit. Zio pun kembali membangunkan gadis itu, takut-takut jika Ciara pulang pagi ini, dan Kia masih tidur di kamarnya.
"Enghh." Lenguhan Kia terdengar, membuat Zio menghela napas lega. "Kak Zio.."
"Ayo bangun, kamu demam, Kia," kata Zio memberitahu, dan Kia hanya mengangguk sembari mengucek kedua mata.
"Sini kakak gendong aja," ucap Zio melihat pergerakan lambat Kia, cowok itu langsung saja menyelipkan kedua tangannya di bawah tengkuk dan lutut Kia, mengangkat gadis itu dengan mudah lalu memasuki kamar Kia dan Cia."Kakak panggilin Dokter kesini ya.."
"Jangan kak," potong Kia cepat. "Kia mau Kakak yang ngerawat Kia, mau ya." Kedua matanya berkaca-kaca, nampak memelas.
Zio menghela napas panjang, yah.. tidak masalah, lagi pula Kia sudah memberinya harta berharga gadis itu tadi malam. "Oke, sekarang kamu ke kamar mandi dulu ya, bersih-bersih, Kakak mau pesan makanan dulu."
Kia mengangguk, Zio pun keluar dari kamar Kia, memasuki kamarnya, Zio meringis melihat noda merah di atas sprey, dengan cepat pria itu melepaskan sprey lalu memasukkan ke dalam keranjang pakaian kotor.. oh fuck, tidak-tidak... bagaimana jika Ciara melihat? Pasalnya gadis itu suka nyelonong masuk sembarangan di kamarnya.
Segera Zio mengambil sprey kembali lalu menyimpan di dalam lemari. Oh sial, ini sangat gila! Tapi ini lebih baik dari pada ketahuan pada Cia, mungkin Zio bisa mencucinya jika Ciara kesekolah.
Dan benar saja, Zio mendengar bel berbunyi, lantas Zio bergegas membuka pintu, menampilkan wajah Cia yang sedang menguap.
"Pagi kak," sapa gadis itu lalu melenggang memasuki rumah.
Zio hanya berdehem sebagai jawaban, pria itu memilih segera memesan sarapan untuk Kia, dan setelahnya menyiapkan segala keperluan untuk mengopres dahi gadis itu.
"Kak Zio, kak Kia demam."
"Iya kakak tau." Zio datang sembari duduk di tepi ranjang, disana Kia sudah tiduran, gadis itu juga nampak sudah berganti pakaian. Zio pun meletakkan handuk kecil basah di dahi Kia.
"Bentar lagi sarapan dateng, kamu mau minum susu?" Ucapan Zio di angguki oleh Kia, sementara Cia menyerucutkan bibirnya.
"Kak, Kakak kenapa gak nanya Cia juga ih!"
"Iya-iya, Cia mau di buatin susu juga?"
Cia mengangguk semangat, gadis itu melebarkan senyumannya membuat Zio mendesah kasar.
"Yaudah tunggu dulu ya."Setelah Zio membuatkan dua gelas susu, bertepatan dengan sarapan yang sudah di antarkan. Zio dengan penuh kesabaran melayani kedua Adik-Adiknya yang cantik, yah tentu saja.. karena Cia mendadak ingin di perlakukan seperti Kia, nampaknya gadis itu sedikit cemburu.
"Cia gak kesekolah?" tanya Zio sembari menyuapi kedua Adiknya.
Cia menggeleng. "Males ah, Cia dirumah aja."
"Cia, kamu harus kesekolah, sekarang kamu udah kelas tiga, lagian kamu harus minta izin sama guru karna Kiara lagi sakit."
Wajah imut Cia kembali cemberut, alasannya pulang terlalu pagi karena dia sudah amat muak pada Nasa pacarnya, entah kenapa sekarang cowok itu menjadi membosankan, Cia ingin menghabiskan waktu dengan Zio, tapi dia tidak menyangka jika kembarannya malah jatuh sakit, hal ini mengharuskannya untuk kesekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate Love [Zio&Kiara]✔
Teen FictionFollow untuk membuka bab terkunci ! D3w4sa21++ Kis4h cinta antara seorang Kakak dan Adik tiriny4.. Warn⚠️ - Dibawah umur silakan menjauh (bocil di larang mendekat-_) -Berisikan adegab vulgar bgttt, hot bgt, pokonya gak pantes di tiru ya cuy. -umpata...