Author pov
Hari sudah semakin larut tian terus mencari keberadaan chika, perasaanya sekarang takut, khawatir dan marah pada si penculik itu.
"Aku harus nyari kamu di mana lagi sayang" Gumam tian sambil terus mengendarai mobilnya
"Tian sebaiknya kita pulang dulu, kita cari cara buat nyari chika" Ucap aran pada tian
"Nga bisa bang gue harus tetep nyari dia, dia pasti lagi ketakutan di sana" Ucap tian pada aran
"Gue tau tian tapi kita pulang dulu sekarang, kita cari cara untuk menemukan chika" Ucap aran pada tian lagi, akhirnya tian pun menganggukan kepalanya. Akhirnya mereka ber 2 kembali ke rumah tian.
Di rumah
"Anak ku gimana gre, dia pasti sangat ketakutan hiks.. " Ucap aya sambil menangis di pelukan gracia
"Kamu tamang dulu ay saya sudah mengerahkan seluruh anak buah saya untuk mencari chika" Ucap Sean
Tiba2 dari arah pintu terdengar suara yg tak asing bagi mereka.
"Apa yg terjadi? " Ucap orang itu semua yg ada di dalam pun melihat ke arah sumber suara
"Papah! Mamah! " Ucap Sean dan shani barengan ya ternyata yg datang adalah jonatha ln dan juga shanju orang tua dari shani dan sean
"Apa yg terjadi sekarang, jawab Sean? " Ucap Jonathan dingin sambil mendekat ke arah Sean sedangkan shanju sudah duduk dengan menantu dan anaknya serta bedanya yg sedang menenangkan aya
"Vito berulah pah, dia menculik anak pucho temen Sean sekaligus kekasih tian, dia sengaja memancing kelemahan kita dengan cara menculik chika, bahkan kalau teman tian tak datang gracia juga bakal di culik" Jelas Sean pada papanya
"Nic kerahkan semua anak buah mu untuk mencari kekasih cucu saya dan satu lagi tangkap Vito hidup atau mati" Ucap Jonathan dengan amarah yg sudah memuncak,
Suara mobil terdengar di area rumah sean, mereka melihat siapa yg datang dan ternyata itu tian dan juga aran serta teman2 tian yg lain
"Opa! " Ucap tian terkejut melihat opanya karena dia pikir opa nya akan datang besok, tian berjalan menghampiri opa nya dan bersalaman dengan opanya
"Kamu nga usah khawatir opa sudah mengerahkan semua anak buah opa untuk mencari kekasihmu" Ucap Jonathan pada cucunya
"Tian dan yg lain masih belum menemukan ka chika di mana, bahkan tanda2 nya pun aku belum nemuin" Ucap tian lesu dan merasa bersalah tian mendekat ke arah aya yg sedang duduk dengan mamah dan juga shani, tian berjongkok di hadapan mereka
"Maafin tian mih belum nemuin ka chika" Ucap tian sambil menggenggam tangan aya, aya yg melihat itu pun mengangkat tangannya dan mengelus pipi tian
"Ini bukan salah kamu nak, mamih harap segera bertemu dengan anak mami" Ucap aya pada tian dan di angguki oleh tian tiba2 ponsel tian berdering
Telefon on
"Halo ini siapa? " Ucap tian
"Kalo loe mah liat cwe loe selamat loe datang ke gedung xxxx sendiri jangan membawa teman atau polisi" Ucap orang itu tut tut tut
"Halo ini siapa! halo! Halo! " Ucap tian sangat marah semua yg ada di ruangan itu memperhatikan tian
Tian bangkit dan langsung keluar ke arah mobi.
"Tian! Mau kemana nak tian! " Panggil gracia pada anaknya
"Kejar dia cepat aku merasakan kalau tadi yg menelponya itu anak buah suruhan Vito" Ucap Jonathan pada anak buahnya