"Jin?" Jungkook terkejut melihat Seokjin di depan apartemennya tengah malam begini dengan keadaan basah kuyup.
Seokjin langsung memeluk Jungkook dan menangis meluapkan rasa sakit dan kecewanya.
"Hei..ada apa denganmu?" suara lembut Jungkook membuat Seokjin semakin mempererat pelukannya.
Jungkook pun membawa masuk Seokjin ke dalam apartemennya agar tidak kedinginan diluar.
Seokjin terlihat begitu berantakan dengan pakaian yang basah, wajahnya yang menyiratkan kesedihan membuat Jungkook tidak tega melihatnya.
Jungkook membantu melepas sepatu yang dikenakan oleh Seokjin, lalu ia memapahnya untuk duduk di sofa ruang tengah.
"Tunggu sebentar, aku akan mengambilkanmu handuk." Jungkook akan beranjak mengambil handuk, tetapi Seokjin memegang erat lengan Jungkook agar tidak meninggalkannya.
"Jangan tinggalkan aku." suara lirih Seokjin meminta Jungkook untuk tetap disampingnya.
"Aku tidak akan lama, aku segera kembali." senyum Jungkook menenangkan lalu mengecup pucuk kepala Seokjin.
Seokjin pun menunggu Jungkook dengan gelisah, ia takut jika Jungkook pergi meninggalkannya.
"Sini biar aku keringkan rambutmu." Jungkook kembali dengan membawa 2 handuk baru persediaannya.
"Terima kasih."
Jungkook dengan telaten mengeringkan rambut Seokjin, lalu ia beralih ke wajah Seokjin untuk menyeka sisa sisa air dengan handuk yang satunya.
"Jekey.." panggil Seokjin menatap wajah Jungkook dengan sayu.
"Hhmm?" Jungkook balas menatap Seokjin dan menghentikan aktivitasnya.
"Are you still love me?"
"Kenapa tiba tiba menanyakan hal itu?"
"Just answer me." pintanya.
"Jika kamu menanyakan apakah aku masih mencintaimu, jawabanku ya aku masih cinta tapi apakah aku bisa memilikimu? Jawabannya tidak."
"Why?"
"Because you belong to someone."
"What if i no longer belong to someone?"
"Aku akan membuatmu menjadi milikku. Sudah jangan bahas ini lagi, sekarang kamu mandi dulu sebelum kamu sakit. Aku akan menyiapkan pakaian untukmu." Jungkook tersenyum membelai pipi Seokjin dengan lembut, lalu menyiapkan kamar mandi dan pakaian baru miliknya untuk Seokjin kenakan.
Seokjin terus termenung dan bayangan kelakuan Sangyeob tadi terus memenuhi pikirannya, ia sangat tidak menyangka jika Sangyeob bisa berbuat begitu liarnya. Dirinya sama sekali tidak pernah berpikiran jika Sangyeob mempunyai sisi lain yang sangat tidak terbayangkan olehnya.
"Kenapa kamu mau denganku jika kelakuanmu seperti itu? Apa karena appaku atau ada hal lain yang ingin kau incar?" Seokjin begitu marah jika Sangyeob menerimanya karena apa yang dimiliki oleh orang tuanya.
"Br*ngs*k kau Lee!" Seokjin mengumpat dan menyumpahi Sangyeob.
"Jin, airnya sudah siap." panggil Jungkook.
Seokjin menghampiri Jungkook dan berterima kasih untuk apa yang sudah dilakukannya.
Saat Seokjin sedang mandi, Jungkook membuatkan secangkir teh hangat untuk Seokjin agar tubuhnya terasa hangat.
Ketika Jungkook tengah sibuk membuatkan teh, betapa terkejutnya ia saat ada sepasang tangan melingkar di perutnya.
"Astaga Jin, apa yang sedang kamu lakukan?" kagetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause You Are My Euphoria || KOOKJIN
Фанфик"Haruskah aku memperjuangkanmu atau merelakanmu bersama dengannya? Hanya kita yang tau akan dibawa kemana cinta kita." Kookjin story.