sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual
sorry for typo
==================================================
✦✧ICEBERG✧✦
==================================================
sora terdiam dengan tatapan kosong
saat ini dirinya berada di ruangan tertutup dengan dua orang dewasa di depannya
"nak, bisa kamu katakan apa yang telah terjadi? kenapa?"
suara ketukan meja oleh jemari salah satu orang dewasa tersebut menggantikan dentingan jarum jam
sudah hampir 14 jam mereka berada di dalam ruangan tersebut dengan sora yang masih enggan membuka suaranya
tok tok tok
pintu ruangan tersebut diketuk dan memperlihatkan seseorang berseragam tengah tersenyum kepada mereka bertiga
"kalian istirahatlah, biarkan anak itu juga istirahat"
kedua orang dewasa itu membungkukkan tubuhnya, memberikan hormat kepada seseorang dengan jabatan yang lebih tinggi dari mereka
orang berseragam itupun duduk di depan sora setelah dua orang bawahannya pergi meninggalkan mereka
"kazuto.."
"ya ayah?"
"kamu melakukannya lagi?"
sora mengangguk, sorot matanya tidak memperlihatkan ekspresi apapun.
"apa kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan?"
sora mengangguk kembali
"apa kamu menyesal dengan apa yang sudah kamu lakukan?"
sora menggeleng
"hah.. baiklah, ayah akan mengirimmu kembali ke jepang untuk bebas dari hukuman disini"
ayah sora yang merupakan kepala detektif kepolisian bersiap untuk menghubungi kerabatnya yang berada di jepang
"tidak ayah, kumohon.. aku akan melakukan rehabilitasi disini. kumohon ayah.. aku juga akan menerima hukuman di negara ini"
sora memohon kepada ayahnya, ia siap menerima hukuman apapun atas aksinya pada malam hari itu
"baiklah sayang, kamu mungkin akan diberikan hukuman. tapi tenang, ayah selalu dibelakangmu. dan tolong jangan kambuh seperti dahulu nak.."
sora mengangguk dengan terisak, ayahnya pun berdiri dan mengelus kepala anaknya tersebut. ia tahu apa yang membuat anaknya kembali kehilangan kendali tubuhnya.
ia mengingat bagaimana 5 tahun lalu saat sora yang masih kelas 6 SD memukul temannya di kepala menggunakan batu bata hingga membuat temannya tersebut meninggal, setelah diketahui alasannya, ternyata temannya itu sering mengganggu dan hampir melecehkan adik kembarnya
kejadian tersebut membuat sora kecil mendapatkan trauma dan harus mendapatkan perawatan medis dari psikiater, orang tuanya juga terpaksa memisahkan jisoora dengan jenniefer. dan menitipkan sora di rumah kakek dan neneknya yang berada di jepang, melanjutkan pengobatannya disana.
"maafin sora ayah.."
"apa kamu menyesal anakku?"
"tidak ayah, aku melakukannya dengan kesadaran penuh. berbeda dengan diriku saat masih kecil yang melakukannya dengan tidak sengaja dan membuat mentalku terpengaruhi saat itu"