Note : ini bukan BL yak, tapi GS , thanks!!
Nunew Chawarin a.k.a Naoko Voyage
Luke Voyage a.k.a Luke Voyage
Joss Wayar a.k.a Joss Miller🏷️
Joss baru saja menutup berkas terakhir yang harus ia periksa hari ini. Ia merenggangkan tubuhnya dan menatap jam dinding yang menunjukan pukul tujuh lebih empat puluh menit. Ia menghela nafas berat dan membereskan mejanya. Ia kemudian berjalan keluar setelah memakai jasnya kembali.
"Sudah mau pulang?" Joss menoleh dan mendapati Bright baru saja keluar dari ruang patry di samping ruangannya. Bright adalah teman dekatnya yang juga tergabung dalam perintisan bisnis kantor yang mereka kelola.
"Oh, kau tidak pulang?" Bright menggeleng dan menunjukan ponselnya.
"Masih banyak email yang harus aku cek, kau duluan saja" Joss mengangguk dan kembali berjalan setelah melambai pada Bright.
Ia berjalan menuju tempat parkir setelah melepas jas dan dasinya. Begitu sampai di mobilnya, ia melempar ke dua benda itu ke jok belakang dan mengambil jaket hitamnya. Setelah membenahi penampilannya, ia melajukan mobilnya menuju sebuah club langganannya.
Hanya memerlukan waktu kurang dari 30 menit untuknya sampai di club itu. Mata Joss memandang dashboard di depannya dan mendesah lelah lagi. Betapa bodohnya ia. Ia melupakan pass card club di kamarnya.
"Fuck!"
°
Seorang gadis dengan rambut berwarna coklat gelap diikat kuncir kuda tengah sibuk menata roti dalam kotak.
"Jangan lupa cepat antar ke depan, Naoko" gadis manis yang dipanggil Naoko itu tersenyum dan mengangguk.
"Baik bi"
Nama lengkapnya Naoko Voyage. Saat ini usianya baru 18 tahun dan berada di tingkat akhir SHS. Dia tinggal bersama kakaknya yang merupakan pemilik dari.......
"Jangan lupa dengan roti kesukaan kakakmu. Ah ya berikan saja semuanya, gratis dari bibi" Naoko meringis dan mengangguk.
'Dasar, sudah tahu Phi tidak suka pada putrinya. Kenapa dia gigih sekali menjodohkan putrinya dengan Phi? Lagipula siapa yang mau dengan gadis nakal dan pemalas sepertinya' batin Naoko jengkel.
"Bibi aku ke depan sekarang " sang pemilik toko roti itu mengangguk dan menyuruh Naoko untuk cepat pergi.
Naoko berlari menyebrang jalan dan membungkuk pelan pada kedua bodyguard yang berjaga di depan pintu.
"Aku mau mengantar roti lagi!" Naoko berkata setengah berteriak pada kedua bodyguard itu disertai senyum lebar.
"Naoko langsung masuk saja. Boss ada di ruangannya" salah satu dari bodyguard itu menyahut dengan sedikit berteriak juga.
Maklum, suasana disana terlalu berisik untuk sekedar bicara dengan nada biasa.
Naoko kemudian masuk dan menutup hidungnya dengan sebelah tangan yang tidak ia gunakan untuk membawa kantung berisi karton roti.
'Astaga...bau alkohol dimana mana. Kenapa bukannya sepi malah banyak sekali orang disini? Alkohol kan baunya tidak enak. Masih enak bau vanilla dan mentega. Dasar orang orang bodoh' Naoko membatin sambil berjalan cepat menuju tangga untuk sampai di ruangan sang pemesan roti.
Naoko membuka pintu itu tanpa mengetuknya dan melotot saat melihat seorang laki laki asing sedang mengancingkan kembali kemejanya. Naoko menelan ludah dengan susah payah dan matanya dengan tidak tahu diri menyusuri bentuk dada hingga abs yang sedikit mengintip disana.
