Anyeong hoaseyo, my friends🙊
-
-
Gimana? Setelah membaca pasrt2 sebelum nya, memuaskan tidak? ><
-
-
Jangan lupa ajak kerabat,sahabat, teman, saudara, untuk baca bareng, biar gak di anggap Kunti malam hhe🙈♥️
-
-
Selamat membaca yuhu🤯🌞°°°
"Bawa saja motornya," ucap Rizky setelah sampai di depan rumah sederhana bercat putih yang mulai kusam.
Aurel yang tengah memperhatikan rumah itu, langsung terperangah tak percaya. "Hah? Benarkah?"
"Iyah." jawab Rizky santai.
"Yes." gumam Aurel sumringah, tapi hanya bertahan beberapa detik. "Eh, tapi... nanti lo ke sekolah naik apa?"
"Jemput sama, lo," dengan nada suara yang berbeda, membuat Aurel merasa aneh. "Hah?" pekik Aurel.
"Eum, apa yang, hah?" suara Rizky kembali seperti suara ember bocor, cempreng, tak bisa terkendali.
Aurel tak langsung menjawab, ia masih memikirkan suara Rizky barusan, tegas, tapi lembut saat terdengar. "Ah tidak. Itu lo mau sama siapa entar?" ulang Aurel.
"Bisa naik ojek, banyak disini ojek yang lewat. Memang nya, lo mau gitu jemput, gue?" tanya Rizky dengan nada di centil-centilkan bak seperti perempuan tukang gibah.
"Ih, kagak! Entar si Icha makin puas lagi ledekin gue!" tolak Aurel mentah-mentah.
"Yeh, emang kenapa kalo dia anggep kita pacaran? Tidak ada masalah nya 'kan? Lo cewe, gue cowo, pantas 'kan?" Pd nya, masih sama dengan nada nyerocos nya.
"Hais... tapi gue gak mau sama, lo!" jawab Aurel malas, lalu menaiki motor nya. "Dadah... semoga tidak berjumpa lagi di lain waktu." ujarnya seraya menyetir meninggalkan Rizky.
*****
Malam pukul, 20:25.
"Mah, apa Ariel belum pulang?" tanya Aurel, seraya memberikan minum serta obat untuk Aminah.
"Sepertinya belum, Mamah dari tadi belum melihat nya. Uhuk-uhuk." jawab Aminah terbatuk-batuk.
"Minum, lalu istirahat." ujarnya, sambil membantu Aminah meminum obat nya.
Setelah nya, Aurel membopong Aminah mengarah kamar, lalu menidurkan nya dan menyelimuti nya.
Setelah memastikan Aminah tertidur, Aurel mulai keluar mengarah kamar nya, mengambil ponsel yang tengah ia Cas. Membuka Wa, tidak ada pesan dari siapapun, apalagi pesan istimewa dari seseorang, diri nya tidak pernah pacaran lagi, semenjak ditinggal laki-laki yang amat ia cintai tanpa kabar. Semenjak itu, ia tak pernah percaya lagi dengan nama 'Laki-laki'. Dia aja yang pernah ke rumah hingga meminta restu saja kabur tanpa kabar, apalagi yang hanya kenal lewat sosmed.
Aurel langsung mencari nama 'Badot Hitam' tanpa stiker, lalu memberi pesan.
[Lo dimana?]²0:²5.
Pesan terkirim, tapi tak kunjung ceklis dua. Aurel langsung beralih ke telepon seluler, mencari nama yang sama, lalu menelpon nya.
Hanya ada kata bergetar, tapi tak kunjung ada jawaban. "Lo kemana, si!"
Aurel tak putus asa disitu, ia teru menerus menelpon, hingga 20 panggilan. Tak ada satupun yang terjawab, membuat emosi Aurel perlahan menaik.
"Kemana si tu anak!" pekiknya, melihat kearah pintu, berharap, Ariel datang dari balik pintu beralas kayu cat coklat itu.
Tapi nihil, sosok yang ia cari tak kunjung datang, perlahan ia melangkah ke arah gorden, membuka nya, melihat area luar. "Kemana si?" dengan mata yang fokus melihat ke luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurel And Four Boys [Hiatus Sementara]
Humor(Masih tahap revisi, di revisi setelah End, dengan bantuan Author² lain yang koreksi nanti♥️) ••• Kisah 1Cewe And 4 Cowo. Kisah ini menceritakan Aurel serta 4Cowo yang memiliki karir masing-masing. Tentunya, dengan sifat cowo yang berbeda-beda. Kalo...