"Apakah mereka yang dimaksud pada gulungan kuno itu?" Tanya Kiba.
"Karena yang tadi adalah pemanggil, maka yang lainnya adalah jalur atau jalan yang lain." Jawab Hinata.
"Perhatikan baik-baik, kumpulkan semua informasi yang bisa didapat. Cari juga celah untuk menyerang mereka." Sahut Shino memerintah.
"Tongkat-tongkat hitam itu menghubungkan mereka semua, jika saja ada cara untuk mengeluarkan semua itu tanpa tertangkap mata rinnegan, pasti semua akan cepat selesai." Ucap Hinata.
"Apakah ada cara untuk terus dalam kontak dengan Jiraiya-sama?" Tanya Shino.
Kiba menggeleng pelan, "Tidak ada. Sayang sekali karena seranggamu tidak mampu berbicara." Ucap Kiba sarkas.
Hinata menghela napasnya dan memukul lengan Kiba pelan, supaya tidak membuat suara. Sementara Shino hanya menatap datar kearah Kiba yang menatapnya dengan senyum lebar sok manis.
"Aku bisa mencoba memanggil Katsuyu-sama, tapi.. akan sulit mempertahankannya karena aku belum menguasai Byakugou." Jelas Hinata.
"Coba saja dulu, selama kita bisa memberikan arahan serta informasi itu sudah cukup." Balas Shino dengan anggukan meyakinkan.
Hinata menggigit ibu jarinya, kemudian mengusapkan darahnya ke telapak tangan kanannya dan membentuk segel tangan. Dia kemudian menempelkan tangan kanannya di tanah, membuat segel Kuchiyose dan memanggil Katsuyu kecil.
"Hinata-san? ada apa?"
"Maaf mengganggu, Katsuyu-sama. Saya membutuhkan bantuan." Ujar Hinata pada Katsuyu.
"Bantuan seperti apa itu? Anda tahu sendiri jika saya tidak bisa banyak membantu apabila anda belum mencapai byakugou." Jawab Katsuyu.
"Anda masih bisa membelah diri bukan? Saya butuh bantuan anda untuk memberikan informasi dari sini kepada Jiraiya-sama yang akan bertarung disana." Ucap Hinata.
"Tentu saja. Akan saya usahakan."
•••••
"Mereka bertiga? Apa yang terjadi? Bagaimana bisa ada tiga pengguna rinnegan sekaligus?" Tanya Jiraiya bingung.
"Jiraiya-sama, Hinata-san mengirim saya kesini. Beliau ingin saya membantu memberikan informasi dan bantuan dari tim 8."
Suara Katsuyu yang pelan terdengar. Katsuyu menyembunyikan dirinya dibelakang rambut Jiraiya yang panjang, sehingga Pain tidak mampu melihatnya.
"Hinata-san bilang, rinnegan memiliki kemampuan 6 jalur pertapa enam jalan. Musuh yang anda hadapi tadi adalah Chikushōdō atau jalan hewan. Sementara yang lainnya, kemungkinan besar adalah jalan lain seperti Tendō atau Jalan Dewa, Shuradō atau jalan Ashura, Ningendō atau Jalan Manusia, Gakidō atau Jalan Preta, dan terakhir ada Jigokudō atau Jalan Neraka."
Jiraiya mendengarkan dengan seksama penjelasan dari Katsuyu. Jujur saja, walaupun sebelumnya sedikit panik karena tidak mengetahui kemampuan musuh. Sekarang Jiraiya sudah merasa lebih baik, terutama karena ada orang yang akan membantunya.
"Hinata-san bilang, mereka dihubungkan oleh tongkat hitam yang tertancap di sekujur tubuh mereka. Jadi yang anda hadapi didepan sana adalah mayat yang dikendalikan oleh pengguna rinnegan."
"Bagaimana bisa dia berbuat sejauh itu?" Gumam Jiraiya.
"Menurut Shino-san, karena dikendalikan oleh satu orang yang sama. Maka rinnegan itu terhubung satu-sama lain. Akan sulit untuk mendaratkan serangan karena tidak ada celah untuk lepas dari pandangan rinnegan Pain." Lanjut Katsuyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn as Hyuuga Hinata
FanfictionHidup hanya sekali. Mahiru sudah mendengar kalimat berisi 3 kata itu berulang kali. Tapi dia masih berharap untuk bisa hidup lagi di dunia lain setelah mati, seperti Novel-novel ber-genre transmigrasi yang dia baca. "Aku mati?" Gumaman Lirih itu dia...