Sebelum baca jangan lupa vote dulu, ya!!!
🍰🍰🍰
Galen pikir hanya itu caranya dan siapa tahu jika Kristy tahu ia bertunangan dengan gadis lain, Kristy akan cemburu dan meminta kembali padanya. Galen tersenyum membayangkan hal itu. Jadi tidak ada salahnya, ia memanfaatkan gadis ini. Toh, gara-gara dia, Galen berada disituasi sulit yang memalukan ini. Jadi, si gadis harus bertanggung jawab dengan semua yang telah ia lakukan.
"Tidak, aku tidak mau, itu bukanlah kesalahanku," sanggah Jane, ia kembali mencoba melepaskan cincin tersebut.
"Jangan mencoba melepaskannya, atau aku akan menciummu di sini dan membuat sedikit keributan, agar gadis tadi menuju ke sini kemudian melihat yang kita lakukan?" ancam Galen.
Jane membatalkan mengeluarkan cincin dari jari manisnya.
"Tapi ini tidak benar!" Jane masih harus berusaha menolak ide gila Galen yang akan merusak reputasinya.
"Aku tahu ayahmu memiliki hutang dan bahkan para pekerja kalian belum dibayarkan upahnya." Galen memang telah mencaritahu tentang Jane. Gadis itu memang keturunan bangsawan, hanya saja bangsawan miskin.
Jane tersentak saat mendengar kalimat Galen, ia tidak menyangka Galen mengetahui keadaannya.
"Kau bisa memilih, tidak ingin bekerja sama atau aku akan mengambil alih property kalian bahkan Winchester Park."
Bola mata Jane melotot ke arah Galen. Bagaimana mungkin pria ini menjadi kejam.
"Pikirkanlah, setidaknya aku akan memberikan kompensasi, aku akan membayar hutang-hutang ayahmu."
Jane tergiur, apakah pengorbanannya akan sepadan dengan ini.
"Bagaimana kau tiba-tiba menjadi tunanganku? Kita tidak pernah berdansa, bahkan orang-orang tahu bahwa kau telah bertunangan secara rahasia dengan Kristy," beber Jane.
"Tidak masalah, itu akan terhapuskan dan terbantahkan dengan skandal kau dan aku bertunangan, kau bisa mengatakan bahwa wanita yang aku lamar adalah kau," jelas Galen. Pria itu menatap Jane, membuat Jane semakin terintimidasi.
"Tapi itu sangat merugikanku, aku juga harus mencari suami dan menikah," gerutu Jane.
Apa pria ini tidak berpikir bahwa konsekuensi--jika ia bertunangan dengan Jane kemudian membatalkannya, akan berdampak buruk pada reputasi Jane. Gadis itu pusing memikirkannya. Tapi dicium Galen sekarangpun akan menimbulkan skandal baru juga. Jane seperti memakan buah simalakama.
"Bukankah dengan bertunangan denganku akan membuat pamormu naik dan pastinya para pria akan penasaran denganmu." Galen melepaskan tangannya dari mengukung Jane. Gadis itu bernafas lega karena posisi mereka tidak lagi intens.
"Itu jika aku yang membatalkan pertunangan tersebut," sanggah Jane.
Galen berpikir, ia tidak mungkin akan mempermalukan diri, jika Jane yang membatalkan pertunangan. Sama saja dengan yang terjadi saat ini, harga dirinya dipermalukan.
"Berapa lama kau berencana membuatku menjadi kekasih kontrakmu?" Jane tahu tidak mudah bagi Galen untuk mempermalukan dirinya, setidaknya dengan Kristy lebih memungkinkan. Namun, apa kata dunia, gadis bangsawan miskin mempermalukan Galen dengan membatalkan pertunangan mereka.
"Entahlah!" Galen sendiri tidak tahu sampai kapan, mungkin jika hanya untuk menghilangkan gosip yang sekarang tidak butuh waktu lama, paling satu musim. Hanya saja niat Galen tidak hanya itu, ia ingin membuat Kristy cemburu juga.
"Baiklah, jadi sekarang apa yang akan kita lakukan untuk menghapus gosip ini?" Jane pikir ia akan menerima ini, setidaknya hutang-hutang ayah Jane lunas. Mungkin Jane akan mulai menata ulang masa depannya. Jika nanti kontrak berakhir dan tidak ada pria yang akan mau menikahinya. Jane bisa menjadi guru bagi putri-putri bangsawan atau membuat cita-citanya menjadi kenyataan dengan memiliki rumah mode. Itu bukan hal buruk bagi Jane.
"Kita akan masuk ke dalam bersama, itu akan membuat orang-orang heran. Kemudian kita akan mulai berdansa, kau bisa menunjukan cincinmu kepada tukang gosip," jelas Galen.
"Apa kau yakin? Aku bukan gadis pilihan para lord, dan kutekankan bahwa--seperti yang kau ketahui aku hanya putri seorang earl yang miskin," beber Jane, baginya ini memalukan, tapi semua orang di London juga sudah tahu. Makanya Jane tidak diminati oleh para Lord yang mencari istri.
"Aku tidak punya pilihan lain." Galen berjalan menjauhi Jane. Gadis itu mengikuti Galen, mereka memasuki ballroom bersama-sama.
Tepat saat musik dansa wals dimainkan, Galen mengulurkan tangannya, Jane menerima. Pria itu mengajak Jane menuju lantai dansa. Semua orang heran, karena Galen berdansa dengan Jane, gadis termiskin di musim debutan.
"Bella, apa kau tahu sejak kapan lord Galen mengisi kartu dansa Jane?"
Isabella yang memang tidak mengetahui hal itu pun menjadi heran.
"Entahlah," jawab Isabella santai, ia tersenyum, akhirnya ada yang mengajak Jane berdansa dan tidak tanggung-tanggung, si pria adalah laki-laki incaran.
Galen terus menuntun Jane berdansa.
"Maaf jika gerakanku sedikit kaku, itu karena memang jarang yang mengajakku berdansa," ujar Jane disela-sela dansa mereka.
"Tidak masalah." Galen memutar tubuh Jane, mereka berdansa mengikuti irama. Pandangan Galen tetap menyapu ke sekeliling. Ia melihat Kristy yang memandangnya berdansa dengan Jane. Selama ini Galen berdansa dengan gadis-gadis pilihan Kristy. Jadi dapat Galen pastikan bahwa sekarang Kristy pasti kesal karena Jane tidak ada dalam daftar gadis yang berdansa dengan Galen.
Galen dan Jane terus berdansa dengan kompak, bahkan untuk lebih meyakinkan bahwa mereka memiliki skandal. Galen sesekali berbisik ditelinga Jane, membuat sebuah lelucon. Jane tersenyum menaggapinya.
"Ternyata kau memilik bakat acting yang bagus," puji Galen. Pria itu mengayunkan tubuh Jane dan kembali merangkulnya.
"Aku hanya mengikuti permainanmu dan instingku," jawab Jane. Gadis itu memutar tubuh dan kembali memeluk Galen.
"Kau semakin lentur." Galen menjauhkan tangannya dari Jane. Gadis itu memutar tubuh kembali dan mereka mengitari pasangan lain.
Musik berhenti, mereka mengakhiri dansa. Jane menuju kelompoknya.
"Kau mengejutkan kami, Jane," ujar Sarah yang memang sangat penasaran ketika melihat Jane berdansa dengan Galen. Sarah adalah lady yang terkenal sebagai tukang gosip, setidaknya dia adalah Lady pertama yang akan mengetahui tentang gosip.
"Katakan! Mengapa lord Galen tiba-tiba mengajakmu berdansa?"
Semua teman kelompok Jane melihat ke arah gadis itu. Jane duduk dan mengambil minuman, saat itu cincin di jari manisnya terlihat oleh Sarah. Gadis itu langsung menangkap tangan Jane dan melihat cincin tersebut.
"Apa ini?" Sarah menatap curiga pada Jane.
"Oh, bukan apa-apa." Jane langsung menarik tangannya. Berpura-pura Sarah seharusnya tidak melihat. Padahal itulah tujuan Jane.
"Tidak mungkin? Apakah lord Galen melamarmu? Atau mengajakmu bertunangan?" Sarah tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya.
Yang lain juga memperhatikan Jane, menunggu gadis itu memberi penjelasan.
"Tunggu aku ingat satu minggu yang lalu ketika kau pergi ke taman, aku melihat lord Galen masuk ke dalam dan setelahnya adalah kau. Apa saat itu dia melamarmu?" Lara, gadis sosialita di group mereka dan menganggap dirinya paling cantik, menambahkan gosip menjadi panas.
"Bukan begitu, lord Galen belum melamar," jawab Jane.
"Tapi setidaknya, kalian telah bertunangan, ini tidak adil, mengapa harus kau, gadis yang beruntung itu," sarkas Lara.
🍒🍒🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Kontrak Sang Duke
RomanceJane Elizabeth Grey, putri dari Earl of Winchester, tidak sengaja melihat penolakan lamaran oleh Kristy Dudley, putri Marquees of Hedridge terhadap Galen William Austin, Duke of Derbyshire. Gosip Kristy menolak Gallen menjadi scandal di London. Gall...